Komunitas Satwa Eksotik Regional Bali
Kalimat tersebut merupakan visi dari Komunitas Satwa Eksotik Regional (KSE) Bali. sedangkan misinya adalah:
• menjadi wadah bagi pecinta satwa untuk saling berbagi dan menyalurkan minat terhadap satwa
• meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan serta keterampilan anggota dan komunitas mengenai satwa.
• meningkatkan kompetensi dan kinerja dalam berorganisasi.
• menciptakan relasi antar manusia dan satwa yang prestasif.
An1mareaders pernah dengar KSE atau Komunitas Satwa Eksotik? Kali ini kita akan membahas KSE Regional Bali.
Menurut Turah Deska, Komunitas ini dibentuk sekitar tiga setengah tahun yang lalu. Mulanya hanya tiga orang, namun sekarang sudah mencapai empat puluh orang.
Meski kebanyakan satwa yang muncul adalah ular, iguana, juga musang, sebenarnya Turah Deska menyebutkan bahwa semua satwa sebenarnya eksotik karena memiliki keunikan masing-masing.
Dominan anggota Komunitas Satwa Eksotik Regional Bali adalah pecinta reptil karena perawatannya yang mudah. Misalnya bagi pemelihara ular, tidak perlu meluangkan waktu setiap hari untuk peliharaannya.
Ular diberi makan sekitar seminggu sekali, tergantung besarnya ular. Jadi bagi mereka yang sibuk, memelihara reptil bisa jadi jalan keluar.
Sesuai visinya, KSE Regional Bali ingin menyatukan pecinta satwa di Bali supaya hewan-hewan eksotik dilestarikan dan tidak punah.
KSE menggelar gathering setiap hari minggu sore di Lapangan Puputan Denpasar, mereka mengajak masyarakat di lapangan untuk berinteraksi dengan satwa-satwa yang mereka bawa. Juga ada sesi pertunjukan penangkapan ular yang masih cukup liar.
Di luar pertemuan mingguan, KSE Regional Bali juga memiliki event yakni mengunjungi panti asuhan juga ke sekolah-sejolah seperti SMK Muhammadiyah Denpasar Bali dan TK Prema Santhi Ungasan Bali.
Tujuannya adalah untuk menghibur anak-anak juga untuk mengajak mereka lebih dekat dengan satwa eksotik.
Orang-orang yang tidak terbiasa, begitu bertemu ular atau hewan eksotik lain kebanyakan akan langsung membunuh.
KSE Regional Bali ingin mengajak mereka untuk tidak mudah membunuh satwa eksotik, jika dapat diusir, maka cukup diusir saja tidak perlu sampai dibunuh.
KSE juga menerima permintaan penangkapan satwa eksotik, tanpa biaya.
Hal ini sebagai bentuk pengabdian dan wujud nyata kecintaan mereka pada satwa eksotik.
Mereka beberapa kali telah berhasil menernakan ular. Anak ular tersebut kemudian di release ke alam, tidak untuk diperjualbelikan.
Area Negara dan ada juga area dekat Denpasar dipilih untuk tempat pelepasan. Tempatnya dipilih yang jauh dari pemukiman, dekat perairan, juga di situ tersedia makanan yang cukup.
Artikel ini ada di An1magine majalah eMagazine Art and Science Volume 1 Nomor 5 Juli 2016
yang dapat di-download gratis di Play Store, share yaa
Comments
Post a Comment