WIDAYAT: Pelukis dengan Segudang Imajinasi
WIDAYAT:
Pelukis dengan Segudang Imajinasi
Guntur Tri Wibawa
Widayat lahir di Kutoarjo, Jawa Tengah, tanggal 9 Maret 1919. Sebagai anak dari pembatik, dia sering memerhatikan ibunya membatik. Dalam melukis, Widayat tidak hanya menggunakan media cat minyak dan cat akrilik pada kanvas atau cat air pada kertas. Widayat juga menggambar di keramik, juga melakukan seni patung,
Saat di Bandung, Widayat bertemu dengan Mulyono dan belajar melukis dengannya. Sempat bekerja di kehutanan tahun 1939 hingga 1942, membuat Widayat banyak melukis flora dan fauna.
1960 hingga 1962, Widayat belajar ke Jepang untuk mempelajari keramik, ikebana, pertamanan, dan grafis. Tahun 1994 ia membuka Museum H. Widayat di Mungkid, Magelang, Jawa Tengah.
Semasa hidupnya, Widayat mengikuti berbagai pameran di Indonesia, Jepang, Belanda, dan AS. Ia juga memenangkan berbagai anugerah seperti Anugerah Seni dari Pemerintah Indonesia tahun 1972 juga ASEAN Art Awards tahun 1993. Widayat wafat dalam usia 83 tahun, pada tanggal 22 Juni 2002.
iluckis
Gabung yuk di grup WA iluckis, tempat para pelukis berkarya, berpameran, dan berpublikasi, karya lukisanmu dapat dipublikasikan secara gratis di majalah An1magine yang terbit bulanan dan beredar sejangkauan jari di Play Store yang berdampak pada promosi karya dan namamu agar lebih dikenal https://chat.whatsapp.com/C5Cg6JFcd2BJEhsTbLSx8d
Artikel ini ada di majalah AN1MAGINE Volume 3 Nomor 5 Mei 2018 eMagazine Art and Science yang dapat di-download gratis di Play Store, share yaa
Pelukis dengan Segudang Imajinasi
Guntur Tri Wibawa
lelang-lukisanmaestro.blogspot.co.id
Widayat lahir di Kutoarjo, Jawa Tengah, tanggal 9 Maret 1919. Sebagai anak dari pembatik, dia sering memerhatikan ibunya membatik. Dalam melukis, Widayat tidak hanya menggunakan media cat minyak dan cat akrilik pada kanvas atau cat air pada kertas. Widayat juga menggambar di keramik, juga melakukan seni patung,
Saat di Bandung, Widayat bertemu dengan Mulyono dan belajar melukis dengannya. Sempat bekerja di kehutanan tahun 1939 hingga 1942, membuat Widayat banyak melukis flora dan fauna.
1960 hingga 1962, Widayat belajar ke Jepang untuk mempelajari keramik, ikebana, pertamanan, dan grafis. Tahun 1994 ia membuka Museum H. Widayat di Mungkid, Magelang, Jawa Tengah.
Semasa hidupnya, Widayat mengikuti berbagai pameran di Indonesia, Jepang, Belanda, dan AS. Ia juga memenangkan berbagai anugerah seperti Anugerah Seni dari Pemerintah Indonesia tahun 1972 juga ASEAN Art Awards tahun 1993. Widayat wafat dalam usia 83 tahun, pada tanggal 22 Juni 2002.
iluckis
Gabung yuk di grup WA iluckis, tempat para pelukis berkarya, berpameran, dan berpublikasi, karya lukisanmu dapat dipublikasikan secara gratis di majalah An1magine yang terbit bulanan dan beredar sejangkauan jari di Play Store yang berdampak pada promosi karya dan namamu agar lebih dikenal https://chat.whatsapp.com/C5Cg6JFcd2BJEhsTbLSx8d
Artikel ini ada di majalah AN1MAGINE Volume 3 Nomor 5 Mei 2018 eMagazine Art and Science yang dapat di-download gratis di Play Store, share yaa
“Menerbitkan buku, komik, novel, buku teks atau
buku ajar, riset atau penelitian di jurnal? An1mage jawabnya”
AN1MAGINE BY AN1MAGE: Enlightening Open Mind Generations
AN1MAGE: Inspiring Creation Mind Enlightening
website an1mage.net www.an1mage.org
Comments
Post a Comment