GENETIX: Manusia Rekayasa Genetik
GENETIX:
Manusia Rekayasa Genetik
M.S. Gumelar
PYAAAAAAR
SPLAAAASH
Kambeg muncul ke permukaan. Wajahnya mendadak memerah, tangannya menutup wajahnya, matanya segera menutup cepat, cahaya matahari sore tetap menyilaukan baginya, dan napasnya tersengal, gelagapan karena tidak menduga dia menghirup udara secara langsung, bukan dari air.
Segera wajah dan mulutnya dia benamkan lagi ke dalam air laut. Matanya perlahan membuka saat wajahnya masih di dalam air. Kemudian jarinya menekan-nekan sesuatu ke area tangan kanannya yang terdapat seperti gadget.
SLURP
Air laut membentuk seperti helm pelindung dari air dan menutup seluruh kepala Kambeg yang muncul dari area kerah baju, tidak itu saja, ada sejenis pelindung matanya juga, yang dapat mengatur tingkat cahaya yang masuk agar tetap nyaman di mata besar Kambeg yang hitam seperti mata dolphin.
Perlahan Kambeg berjalan ke tepi laut, membentang pantai pasir putih. Tangan Kambeg menyentuh pasir putih tersebut, berdiri dan melihat ke arah matahari terbenam.
“Sangat indah…,”. Kambeg melihat matahari dengan lama sampai terbenam.
*
“Gethuk pisang deeen,“ seorang pedagang menawarkan makanan saat Bintang dan Genruo lewat di area pasar dekat istana yang mereka tuju.
“Sate bekicoooot, ueeenak, mampir deen,” kata pedagang lainnya. Di area kedai sederhana seadanya di pinggir jalan beberapa orang menikmati sate bekicot dengan lontong yang beralaskan daun pisang, ada juga yang menggunakan daun jati.
“Sate empriiiiiiit,” kata pedagang lainnya.
Genruo berhenti, lalu melihat ke Bintang, dan matanya kemudian mengarah ke sate emprit.
Bintang memahami, kemudian mendekat ke pedagang sate emprit.
“Dua porsi sate emprit, ga pake lama ya Mbook!” kata Bintang dalam bahasa Jawa Kuno.
“Njih deeen,” lalu pedagang tersebut segera menyiapkan pesanannya.
“Dawet butho ijonya deeen?” penjaja minuman menawarkan kepada Bintang.
“Iya, dua yaaa,” jawab Bintang.
Kemudian pedagang minuman dawet butho ijo tersebut segera menyiapkan wadah dari bambu yang dipotong di satu sisinya sehingga seperti gelas, dan menyiapkan minuman tersebut.
Tidak lama kemudian dawet sudah siap, dan diserahkan kepada Bintang dan Genruo. Tidak berapa lama sate emprit dengan potongan lontong juga sudah siap.
“Hmmm…enyaaaaaak,” kata Genruo.
“Untung kita masih bawa duit koin zaman ini, dijamin ga kelaparan,” ucap Bintang.
GLUK
GLUK
GLUK
“Wuah dawetnya segaaar!,” puji Genruo.
*
Dua serangga merah dipandu oleh serangga betina berjalan menuju tengah perkampungan serangga. Penduduk serangga pada keluar rumah di kampung tersebut mengikuti di belakang mereka.
Serangga betina berhenti di satu rumah besar terbuat dari bebatuan tapi paling besar di antara lainnya.
“Ketua serangga kampung ini, diharap ke luar menghadap tuhan yang datang ke kampungmu!” teriak serangga betina tersebut.
Semua menunggu dengan tegang. Dari dalam rumah bebatuan yang megah itu perlahan muncul serangga tua. Di belakangnya empat orang pengawal dan beberapa serangga lainnya sepertinya anggota keluarga.
“Siapa yang mau bertemu dengan serangga tua ini?” kata serangga ketua kampung tersebut. Matanya melihat ke arah depannya, karena sudah tua, jarak pandangnya kurang jelas.
Perlahan serangga tua tersebut berjalan lebih mendekat agar matanya lebih jelas melihat serangga-serangga yang di depannya. Matanya dikucek sebentar oleh tangan serangganya.
“Tuhan para serangga sudah datang, dan memilih kampung ini untuk kedatangan mereka,” kata Serangga betina tersebut.
“Tuhan?” ulang ketua kampung ini. Lalu terlihat menghela napas.
“Kenapa kalian baru muncul setelah kekacauan dan kesengsaraan telah berlangsung ribuan tahun?” kata ketua kampung tersebut, “Apa buktinya bahwa kalian adalah tuhan?”
Tangan serangga jantan yang berwarna merah kemudian mengeluarkan sinar ke segerombolan serangga di belakangnya.
SRAAAAATH
“AAAAAAARGH”
Sinar maut menerjang serangga-serangga tersebut dan mereka berteriak bersamaan, kemudian tubuh mereka tertiup angin, menjadi serpihan debu.
Serangga-serangga yang lainnya menyingkir, ada yang berlarian, dan yang memiliki sayap terbang menjauh.
Empat serangga besar di belakang serangga ketua kampung bersiaga. Tangan serangga ketua kampung membuat isyarat untuk duduk menyembah.
“Selamat datang tuhan penghancur!” teriak serangga ketua kampung.
Gerakan yang dilakukan oleh serangga ketua kampung kemudian diikuti oleh semua serangga yang ada, tidak terkecuali serangga betina yang mengantarkan dua serangga merah tersebut.
“Namaku Gerhana, dewa perang, dan dia Awewe, dewi kelicikan dan nafsu birahi,” kata serangga merah yang mengaku dewa perang. Matanya melirik ke serangga betina merah di sampingnya yang tampak seperti tersenyum gembira.
“Mulai saat ini, kampung ini di bawah kekuasaan kami, siapa yang menentang akan kami habisi,” kata dewi kelicikan dan nafsu birahi.
“Baik dewa dan dewi!” semuanya serentak menjawab.
*
Galaksi Andromeda. Tata surya Ohaed. Pesawat antar galaksi Selo Adimulyo 3000. Planet Entera 9.
“Kapten Zhuluk, kita sudah berada di atas Planet Entera 9,” salah satu kru memberikan info.
“Diketahui, siapkan android sejumlah 1000 unit, dan militer 100 droid[ Android: robot seperti manusia, droid: manusia, atau mahluk cerdas nonrobot yang dapat berdiri tegak seperti manusia (humanoid).]!” perintah Kapten Zhuluk.
“Siap, laksanakan Kapten!” jawab kru tersebut.
Kemudian Kapten Zhuluk masuk ke pintu teleport yang ada di ruangannya, dan muncul di pintu teleport yang ada di hangar. Di sana telah berkumpul 1000 android dan 100 droid yang siap menunggu perintahnya.
“Dengar, aku Kapten Zhuluk, memerintahkan untuk menangkap pemberontak bernama Gnash, di area sektor 18 benua Xakrilk, perhatikan wajahnya tetapi karena dia melakukan operasi kelamin dan wajah, wajah tersebut menjadi tidak berarti, telah aku kirimkan data DNA, sehingga kalian dapat mendeteksinya melalui DNA scanner yang ada di retina mata kalian, jelas!” perintah Kapten Zhuluk.
“Jelaaaaas!” jawab mereka bersamaan.
“Bagus, jangan kembali sebelum berhasil, laksanakan!” perintah Kapten Zhuluk.
“Siap laksanakan!” jawab mereka.
Kemudian mereka berbaris ke arah gerbang teleport dan muncul di permukaan Planet Entera 9, sektor 18 benua Xakrilk.
Di Planet Entera 9, pasukan android muncul dan segera menyebar ke berbagai area, menggunakan scan DNA mereka mencari Gnash.
Keributan terjadi di Planet Entera 9 tersebut, karena ada pasukan yang tidak dikenal memasuki area pemerintahan di sana.
Para militer sektor 18 di benua Xakrilk segera berkumpul dan waspada, melihat gerak-gerik android dan droid yang sedang melakukan scanning ke setiap orang yang lewat.
Pemimpin militer mendekati salah satu andorid tersebut dan memberikan tanda kontak. Android tersebut berhenti, merespons.
“Sebutkan tujuanmu!” Perintah pemimpin militer dengan sikap waspada.
“Mencari Gnash untuk ditangkap hidup atau mati,” jawab Android tersebut.
“Gnash?” kata pemimpin militer tersebut. “Cari data tentang Gnash”. Mata pemimpin militer ke arah anak buahnya.
“Siap laksanakan!” kata prajurit tersebut. Kemudian tangannya bergerak ke kanan dan ke kiri sedang mengakses file secara virtual online melalui retina mata,”Data ditemukan, langsung transfer ke pada Anda, Komandan”.
“Gnash, buronan dari Planet Crighaz, melakukan banyak pemberontakan di berbagai pemerintahan tata surya Ohaed, aku tidak tahu kalau dia berada di Planet Entera 9,” kata Komandan tersebut.
“Siapa pemberi perintah penahanan?” tanya komandan tersebut ke android tersebut.
“Kapten Zhuluk,” jawab android tersebut.
“Kapten Zhuluk, ah… kapten yang bertangan besi, tidak pernah melepaskan buronannya, melakukan segala cara dalam mencapai tujuannya dalam menangkap buronan dan menyelesaikan konflik, profil yang menarik,” kata komandan tersebut setelah mendapatkan data melalui tayangan di monitor retina matanya.
“Komandan militer sektor 18 di benua Xakril mengontak Anda, Kapten Zhuluk,” kata kru.
“Tampilkan di layar,” kata Kapten Zhuluk.
“Ah mohon maaf atas interupsi operasinya Kapten Zhuluk, apa pun tujuanmu, Anda belum berkoordinasi dengan pemerintahan setempat, Bgruga di sini, komandan militer sektor 18” Kata Bgruga.
“Terima kasih banyak Komandan Bgruga telah mengontak, karena saya memerlukan kecepatan dan menghindari birokrasi, maka tentu saja langkah yang saya lakukan tidak ortodoks, saya pastikan efektif, tetapi bila diperlukan, administrasi dan izin akan menyusul, Zhuluk out”. Layar monitor komunikasi hologram kembali ke suasanan luar angkasa.
“Hm… persis seperti profilnya, OK baiklah,” kata Bgruga. Lalu Komandan Bgruga. Memberikan isyarat agar anak buahnya hanya berjaga-jaga dan mengawasi saja.
*
“Kapten Agatha,” komunikasi via mindnetwork terjadi.
“Ya, ada apa May?” tanya Kapten Agatha via mindnetwork tanpa berbicara, seperti telepati.
“Apakah Anda baik-baik saja?”. May bergerak di satu sisi area di mana penjaga android tidak dapat melihatnya.
“Apa yang kau lakukan May?”, tanya Kapten Agatha.
“Aku berencana membebaskanmu,” jawab May.
“Aku tidak perlu bantuan, kenapa kau mengendap-ngendap?” tanya Kapten Agatha melihat dari jauh dan May tampak olehnya.
“Agar tidak terdeteksi oleh android penjaga,” jawab May.
“Tidak perlu, ke sini aja,” Kapten Agatha memintanya datang.
“Tapi para android akan menangkapku bila mendekat area tersebut”. May tampak ragu dan mundur.
“Aku jamin kau tidak akan apa-apa,” jawab Kapten Agatha.
“Baik Kapten,” jawab May. Lalu May berjalan seperti biasa, agak ragu berhenti sebentar kemudian bergerak lagi, berjalan dengan perlahan ke arah Kapten Agatha disekap.
Barisan android pertama dilewati dengan sukses, kedua juga dengan sukses, langkah May semakin cepat, dan terus berjalan dengan cepat ke arah Kapten Agatha.
Semuanya lancar, tanpa android satu pun yang menghalanginya. Dengan napas tersengal karena berjalan cepat. May sudah berada di depan sel Kapten Agatha,”Kapten”.
“Ah May, akhirnya kau di sini,” sapa Kapten Agatha.
“Iya Kapten, mengapa para android tidak menghalangiku?”. May penasaran.
“Ah aku tidak sebodoh yang dikira orang lain, tentu saja kendali tertinggi tetap di tanganku, bukan di Kapten Zhuluk, aku membuat tipe kapten yang bertingkat, dia tingkat paling bawah,” jawab Kapten Agatha.
“Genius”. Puji May.
“Biarkan untuk saat ini keadaan seperti ini, aku ingin melihat, apa yang akan dilakukan Kapten Zhuluk selama ini, semua rekaman data telah on, melakukan proses perekaman agar memudahkan dia masuk ke penjara bila diperlukan sebagai bukti di pengadilan antargalaksi”. Mata Kapten Agatha melihat ke arah mata May.
“Baik Kapten, Kapten perlu makan apa?” tanya May, “saya pelayan makanan dan kesehatan,” kata May.
“Ah iyaaa, karena di ruang sel ini tidak disediakan mesin penyusun makanan dan minuman ya, aku perlu menu bebek goreng, nasi jagung, sambalnya yang pedas, dan es kelapa muda,” jawab Kapten Agatha.
“Baik Kapten, saya akan segera kembali,” jawab May.
*
WHOOOP
Gororagu muncul di suatu planet, planet dengan banyak bebatuan, tetapi memiliki air dari bahan silikon yang berlimpah, dan lautan yang lebih luas dari daratannya. Di tengah-tengah kerumunan mahluk-mahluk seperti jelly, mirip amoeba tetapi berbahan silikon, namun bersel banyak. Saat mahluk jelly tersebut melihat Gororagu, beberapa mahluk jelly meniru bentuk tubuhnya.
“Eh… kereeen,” kata Gororagu.
“Eh… kereeen,” mereka yang meniru bentuk tubuhnya juga menirukan wajahnya.
“Sepertinya salah tempat, keakuratan teleport melenceng sekian koordinat karena badai kosmis, set lagi, ke arah koordinat tujuan semula,” perintah Gororagu pada komputer teleport.
“Perintah dilaksanakan, siap teleport,” komputer teleport memberikan infonya.
WHOOOP
Gororagu menghilang teleport ke tempat lainnya.
Para mahluk jelly dan juga yang meniru bentuk tubuh Gororagu secara serentak,”Wooooooow!”.
Mendadak ada satu mahluk jelly yang juga mutant menyerap dan memiliki kemampuan teleport lintas ruang dan waktu antargalaksi, mengikuti koordinat tujuan Gororagu.
WHOOOP
*
WHOOOP
“Ini dia,” kata Gororagu.
“Gerhana dan Awewe terdeteksi telah berpindah ke Koordinat X: 2.674.948 Koordinat Y: 12.675.658 Koordinat Z: 89.655.987,” suara komputer menjelaskan.
“Baik, bawa aku ke sana,” kata Gororagu.
WHOOOP
Gororagu teleport ke koordinat baru. Mendadak muncul mahluk jelly di area kurang lebih sama di area Gororagu sebelumnya.
“Wiel wiieel wuuuow,” kata mahluk jelly silikon tersebut.
WHOOP
Mahluk Jelly silikon teleport juga, entah ke mana.
*
WHOOOP
4N63l M1CH43L dan 4N63l 64BR13L berada di masa lalu. Mereka melihat seunit pesawat ruang angkasa lintas galaksi mengambang di Bumi masa kuno tersebut, tepat di atas mereka. Ada beberapa pesawat lintas galaksi lainnya yang agak jauh, kemudian beberapa pesawat lintas lintas tata surya, lintas planet, dan lintas Bumi bergerak seolah saling menyusul tanpa terjadi tabrakan.
Tampak dikejauhan di bawah pesawat-pesawat dengan berbagai kelas tersebut ada kota-kota megah sangat canggih di mana para reptil mampu berjalan tegak dan sepertinya sangat cerdas.
Mereka berdua memutuskan untuk bergerak, berjalan biasa. Sesekali mereka berpapasan dengan mahluk spesies lainnya, tidak hanya reptil. Ada manusia harimau, manusia beruang, manusia kepala kerbau, manusia yang sangat tinggi bermata besar, manusia-manusia dengan ragam spesies yang menurut mereka ada dan yang tidak ada di zaman mereka berasal.
Tanah yang dipijak di area mereka berjalan mendadak bergetar. Mereka melihat kaki besar, seorang mahluk spesies raksasa seperti manusia dengan berkulit hijau berjalan dengan tenang, memiliki jalan sendiri agar tidak menginjak ragam spesies lainnya yang lebih kecil.
“Ah kalian tersesatkah?” tanya seseorang kepada mereka berdua.
“Analisis bahasa, kalau tidak ada segera pelajari dan akses bahasa secara wireless di area sekitar,” perintah 4N63l M1CH43L kepada dirinya sendiri.
“Akses ditemukan, open akses, perlu penyesuaian jenis sinyal, sinyal disesuaikan, mengakses bahasa,” kata 4N63l M1CH43L kepada dirinya sendiri.
“Tidak, maaf bila mengganggumu,” jawab 4N63l M1CH43L .
“Oh, aku lihat teman-teman yang mirip sepertimu berada di area sana bila hal itu membuatmu nyaman,” kata mahluk seperti manusia gajah.
“Ya, tentu,” jawab 4N63l 64BR13L.
“Ah mohon maaf ketidak sopananku, namaku Ganikshua,” kata manusia gajah tersebut.
“Namaku 4N63l 64BR13L, dan dia 4N63l M1CH43L,”. 4N63l 64BR13L tersenyum kepada Ganikshua.
“Oh nama yang sulit dieja, bagaimana kalau kupanggil Angel Gabriel saja?”saran Ganikshua.
“Terima kasih, berarti namaku Angel Michael,” kata 4N63l M1CH43L.
“Lebih mudah diucapkan bukan, daripada angka? Oh ya, saya transfer peta 3D melalui jaringan pikiran, di mana kalian dapat menemukan teman-teman satu spesies dengan kalian, katanya kalian dari galaksi yang jauh, karena kerusakan mesin pesawat, mau tidak mau mendarat darurat di sini…,”
“Wuooow, terima kasih petanya, indah sekali area ke arah sana” Angel Michael kagum dengan informasi yang didapatnya melalui jaringan pikiran yang diperoleh dari Ganikshua.
“Sama-sama, kami yang sangat berterima kasih sekali, baru kali ini kontak dengan spesies kalian secara terbuka, sebelum di masa lalu pernah ada juga, tetapi mereka tertutup, antisosial, kalian tampak sangat berbeda, baiklah, sampai jumpa lagi,” kata Ganikshua dan melambaikan tangan tanda perpisahan.
Ganikshua berjalan ke suatu arah. Kemudian naik seperti papan untuk meluncur, dan kemudian papan tersebut bergerak mengambang ke suatu arah.
“Wuh, untung dia tidak men-scan kita, kalau dia lakukan, dia akan tahu kita android,” ucap Angel Michael.
“Ayo kita ke area yang diberi tahu oleh Ganikshua,” ajak Angel Gabriel. Mereka berjalan ke arah sesuai peta.
“Di sana ada pintu teleport, yang akan lebih mempercepat perjalanan kita,” saran angel Gabriel.
Angel Michael mengangguk, kemudian mereka masuk ke pintu teleport tersebut.
ZZT
Mereka ke luar di pintu lainnya. Terlihat spesies seperti mereka tampilan luarnya. “Manusia,” Angel Gabriel menggumam pelan. Matanya melihat ke Angel Michael.
Angel Michael bergerak ke arah manusia-manusia yang di sana. Angel Gabriel mengikutinya.
Mereka mendekati seseorang yang sedang memanggang makanan di area taman dengan api unggun yang membara. “Hai,” sapa Angel Michael.
“Oh haiii, sudah terlalu lama kami memakan makanan sintetis rekayasa atom, vitamin, protein, dan mineral di pesawat lintas galaksi kami…”
“... walaupun rasanya sama dan menyehatkan, tetapi tidak dapat mengalahkan makanan organik asli dari alam, ini namanya ghur aita oksh to puisa, rasanya enak… aromanya saat dibakar whaoooow!” orang tersebut terlihat gembira.
“Kau bisa mencicipinya, ramuan yang baru aku dapatkan dari teman reptil, mereka baik sekali,” sembari matanya melihat ke arah Angel Michael dan Angel Gabriel bergantian.
“Namaku Michael dan dia Gabriel,” kata Angel Michael.
“Oh, maaf, namaku Adamusha, Planet Ti Gi ini menyenangkan bukan?” Admusha tersenyum, lalu menusuk-nusuk makanan yang dibakarnya,”HA… sudah matang, siap untuk disantap”.
“Planet Ti Gi?” Angel Michael bergumam.
“Piring tiga unit, gelas, dan minuman yang menghangatkan satu botol,” kata Admusha.
Kemudian benda-benda yang dimaksud mendadak muncul ter-teleport di sana,“Teleport yang sangat berguna”.
“Ya Planet Ti Gi ini, menyenangkan, eh kalian kru pesawatku bukan? Ah tidak masalah, kalian tetap bisa menikmati masakanku, kalian tamuku untuk saat ini, silakan!” Adamusha tersenyum, lalu memotong beberapa sulur kaki ghur aita oksh to puisa, diletakkan di piring, di beri saus, lalu mengambil beberapa kentang yang besar dan sudah dimasak, kemudian menyerahkan ke Angel Michael.
Angel Michael menerimanya. Tidak lama Angel Gabriel menerima makanan dengan porsi yang kurang lebih sama dari Adamusha. “Terima kasih,” kata Angel Michael.
Angel Gabriel mulai makan makanan tersebut,”Hem rasa yang luar biasa, campuran saus dan ghur aita ini tepat sekali, resep telah direkam”.
“Direkam? Tunggu? Kalian android?”. Mata Adamusha men-scan, tampak di monitor retina matanya, tidak melihat susunan tulang belulang, tetapi kulit dan daging sintetis, silikon, jaringan kabel sintetis, dan rangka karbon super keras.
“Ah, tamu-tamuku ternyata spesies android, yang sangat menghargai makanan alami, terima kasih,” kata Adamusha.
“Terima kasih kembali,” jawab Michael.
“Hm… setahuku, di pesawat kami, tidak ada tipe android model seperti kalian, dari manakah kalian?” tanya Adamusha.
“Kami dari masa depan,” jawab Angel Gabriel.
“Masa depan? Wuah, ternyata Planet Ti Gi telah memiliki penjelajah waktu dari masa depan, aku Kapten Adamusha merasa terhormat,” Adamusha.
“Kapten? Oh maafkan kami Kapten atas ketidak tahuan kami,” Angel Michael mendadak hormat dan mundur beberapa langkah. Gabriel mengikutinya.
“Hei…hei, biasa saja, itu hanya jabatan, cuma sementara” Adamusha dengan tulus mengatakannya.
“Baik Kapten,” Michael dan Gabriel bersamaan.
“Aku penasaran, mengapa android di masa depan Ti Gi berbentuk manusia?” tanya Adamusha.
“Entahlah Kapten, kami telah dibentuk seperti ini,” jawab Michael.
“Hmm… membuatku berpikir, apakah spesies reptil menjadi punah di planet ini? Lalu manusia menggantikannya?”. Adamusha duduk merenung, sembari mengunyah makanannya.
“Katakan padaku, apa nama planet ini di masa depan?” tanya Adamusha.
“Bumi,” jawab Gabriel.
“Apakah masih ada spesies reptil di masa kalian?”
“Ada, tetapi di masa sebelum kami, mereka seperti menghilang, entah ke mana, entah punah, kami tidak tahu, kami belum menjelajah setiap masa di planet ini,” jawab Michael.
“Apakah di masa kalian ras reptil berasal dari planet lain? Dari frekuensi lainnya?”
“Ada kemungkinan iya, kami tidak tahu secara pasti,” jawab Gabriel.
“Hmm… ha ha ha…” Adamusha tertawa.
“Kenapa tertawa?”. Michael keheranan.
“Aku bisa menyimpulkan beberapa potensi apa yang akan terjadi di masa depan setelah mendengar cerita kalian,” kata Adamusha.
“Intinya, spesies manusia akan menjadi dominan di planet ini, dan spesies lainnya menjadi terusir, atau terjadi peperangan, atau apa pun itu yang menyebabkan mereka, selain spesies manusia menghilang di suatu masa di masa depan,” jelas Adamusha.
“Itu yang terjadi,” kata Michael.
“Tapi entah apa yang menyebabkannya?”. Adamusha berkenyit.
“Ada baiknya aku berhati-hati, tindakanku di masa ini, bila salah, akan menjadi potensi peperangan spesies manusia dengan spesies nonmanusia ke depannya, aku harus segera menyelesaikan pesawatku dan keluar dari planet ini, aku tidak punya hak atas planet ini” Adamusha lalu bergegas ke arah pesawatnya.
“Oh… dia lebih genius dari mitos yang beredar,” kata Michael. Kemudian melirik ke Gabriel. Michael bergerak, diikuti Gabriel.
*
“Terdeteksi kekuatan Mr. G di area Antartica, area Kutub Selatan, area ledakan sekitar seribu kilometer hangus dan mencair,” jelas Magnet.
“Oh ternyata dia berada di sana selama ini,” Cosmica bergumam.
“Ayo, Magnet, Cosmica, Psiko, Bajra, Timox…Timoooox?”. Matahari celingukan mencari Timox.
“Timox di sini”.
“Bagus, segera ke area ledakan di Kutub Selatan, berikan koordinatnya Magnet, share location, ayo ke sana para Genetix,” ajak Matahari.
WHOOP
Mereka teleport ke area di mana kekuatan Mr. G terdeteksi. Matahari berjalan hati-hati mendekati pusat area titik kehancuran.
“Aku tidak men-sensing keberadaannya di sini,” kata Psiko.
“Ya, dia sudah pergi beberapa saat sebelumnya,” ucap Timox.
“Jangan terkecoh, dia memiliki kemampuan memanipulasi pikiran sepertimu Psiko, dan Timox, hati-hati, dia sangat mengincarmu,” kata Matahari.
“Benar,” Bajra setuju.
“Cosmis shield,” kata Cosmica. Sekeliling tim Genetix seketika dilingkupi sinar perisai kosmis.
Mereka bergerak semakin mendekati pusat ledakan. Mereka saling merapat untuk berjaga-jaga, saling membelakangi.
“Sepertinya dia benar-benar tidak ada,” kata Psiko.
“Apa kau yakin Psiko?” tanya Magnet.
“Ya, apakah kau benar-benar yakin?” tanya Magnet.
“Entahlah, Matahari benar, dia pernah menyerap kekuatanku, untungnya aku bisa memilikinya lagi, dengan re-setup DNA,” kata Psiko.
“Kita telah sampai di pusat terjadinya ledakan,” kata Bajra.
“Sepertinya ini bekas gedung, hancur menjadi debu, ciri khas kekuatan Mr. G,” jelas Magnet.
Mendadak semua orang menjadi merasa damai dan tenang. Dengan perlahan selembar daun besar melayang di area tersebut, daun yang aneh memiliki mata.
“Kalian mencari siapa?” tanya daun besar berjari-jari tujuh dan memiliki sepasang mata.
“Mr. G,” jawab Matahari.
“Ah orang yang membuat ledakan di area sini sebelumnya? Dia sudah tidak ada, dia sepertinya ke frekuensi 99999999999999999999999999999 di timeline 9X, Planet Xendarg”. Daun itu melayang lagi, memiliki kemampuan terbang ternyata, bukan karena tertiup angin.
“Untuk apa dia ke sana?” tanya Cosmica. Kemudian meng-off-kan pelindung kosmisnya. Hal ini membuat mahluk daun tersebut bisa lebih mendekati mereka sembari terbang di atas kepala mereka.
“Entahlah, mana ku tahu?” jawab mahluk daun tersebut.
“Kau bohong, kau bisa membaca pikirannya sampai tahu ke mana dia pergi, lalu kau tidak mau berbagi informasi yang aku tanyakan?”. Cosmica ketus.
“Apakah semua spesies wanita ketus sepertimu, untung aku tidak punya jenis kelamin, aku lahir dari pohon besar di Planet Vhaowhon, galaksi Mahghe, namaku Ghanabis, Mr. Kanabis menurut orang Bumi yang pernah aku kenal beberapa waktu lalu”. Mahluk daun tersebut melayang-layang dengan gembira.
“Tenaaaang,” kata Mr. Kanabis.
Seketika Cosmica menjadi tenang dan damai. “Ah kau punya kemampuan mental yang unik, mirip Psiko,” Cosmica melihat Psiko.
Wajah Psiko seperti orang yang mencapai kenikmatan seksual. Matahari tersenyum melihat tampilan wajah Psiko. Sedangkan Bajra senyum-senyum sendiri.
“Sepertinya kekuatanmu melebihi kekuatan Psiko, kami memerlukan bantuanmu, kami dapat menyediakan makanan dan tempat tinggal yang kau perlukan bila memerlukannya,” kata Matahari bernego.
“Tawaran yang menarik, aku sudah bosan berkeliling antar galaksi, kurasa tinggal beberapa saat di Bumi bersama kalian, akan dapat menghilangkan kebosananku” jawab Mr. Kanabis.
*
BLAAAAAAAAAAR
Satu kota hancur terkena ledakan energi berwarna hitam kelam. Terlihat dari kejauhan setelah berjam-jam debu mulai menipis. Seseorang tengah mengambang terbang mencari-cari sesuatu.
“Ancaman dia benar-benar dilakukan!,” kata seseorang dengar amarah.
“Blackhole tidak pernah menggertak, sudah kukatakan padamu, kau tidak mendengarnya, kau lihat, nyawa spesies mahluk cerdas selain manusia dan manusia satu kota hilang begitu saja!” kata orang satunya, “Kesalahanmu ini kesalahanmuuuu!”.
PRAAAKH
Orang tersebut memukul rahang orang satunya yang dianggap bersalah. Beberapa orang lainnya melerai, dan menahan pukulan orang yang telah memukul tersebut.
“Sebaiknya kita berfokus pada solusi masalah ini, bertengkar tidak ada gunanya,” kata si pelerai. Kedua orang yang bertengkar sepertinya setuju.
“Baiklah, ini salahku, aku tidak menyangka kekuatannya segitu hebat, kita memerlukan mahluk yang memiliki kekuatan setara atau lebih hebat di planet ini selain dia,” kata orang yang terpukul rahangnya yang ternyata ketua operasi tersebut.
“Planet kita jarang didatangi orang yang memiliki kekuatan super, mutant, atau mahluk planet lainnya yang memiliki keistimewaan selain penggangu bernama Blackhole tersebut,” kata orang si pelerai.
“Sudah saatnya kita mengimpor humanoid yang memiliki kekuatan super untuk menyingkirkan Blackhole,” kata si peninju rahang.
“Dana pemerintahan tinggal sedikit, adakah yang mau dengan dana segitu?” tanya si rahang yang telah dipukul.
“Entahlah, aku rasa kita memerlukan orang-orang super yang baik, tapi Planet Thiamat ini tidak populer,” keluh si pelerai. “Blackhole, dia seperti tuhan yang tidak ada tandingan”,
“Kirimkan sinyal permintaan pertolongan ke luar angkasa, siapa tahu ada pesawat lintas galaksi terdekat, siapa tahu ada orang super di dalam pesawatnya,” kata orang yang rahanya dipukul.
“Baik Pak,” kata pria pelerai. Kemudian dia mengirimkan distress signal ke luar angkasa.
WHOOP
Blackhole menangkap sinyal tersebut, dan muncul di depan mereka.
“Siaaal!” teriak si rahang yang dipukul. Semua mata orang-orang yang di sana menuju ke Blackhole yang mengangkat tangannya.
BLAAAAAAAAAR
Mereka semua hancur dilingkupi sinar warna hitam kelam. Tewas bahkan tanpa sempat berteriak kesakitan.
*
“Hentikan pencarian Gnash, kita mendapatkan distress signal dari planet Casgh, berapa lama kita akan sampai di sana?” tanya Kapten Zhuluk.
“Sekitar 1 detik dengan kekuatan penuh G-Quantum Drive,” kata salah satu kru mesin.
“Bagus, berangkat!” kata Kapten Zhuluk memerintahkan.
ZWHOOOOOOOOOPHS
Pesawat lintas galaksi bergetar hebat, saat keluar dari sisi satunya dan kini sudah berada di Planet Casgh.
“Identifikasi kerusakan di planet tersebut,” kata Kapten Zhuluk.
“Seperdelapan permukaan planet hancur oleh energi berwarna hitam, yang dikeluarkan oleh mahluk humanoid dengan kekuatan seperti energi blackhole,” kata salah satu kru.
“Pesawat ini apakah dirancang melawan tuhan, dewa, atau mahluk super?” tanya Kapten Zhuluk.
“Iya,” jawab seseorang di belakang Kapten Zhuluk.
“Kapten Agatha, selamat datang di anjungan kendali utama,” kata Kapten Zhuluk berbasa-basi.
Bersambung....
Cerbung ini ada di majalah AN1MAGINE Volume 3 Nomor 5 Mei 2018 eMagazine Art and Science yang dapat di-download gratis di Play Store, share yaa
“Menerbitkan buku, komik, novel, buku teks atau
buku ajar, riset atau penelitian di jurnal? An1mage jawabnya”
AN1MAGINE BY AN1MAGE: Enlightening Open Mind Generations
AN1MAGE: Inspiring Creation Mind Enlightening
website an1mage.net www.an1mage.org
Comments
Post a Comment