MOVIE: BRAVE - Takdir Ada di Tangan Diri Sendiri
BRAVE: Takdir Ada di Tangan Diri Sendiri
Wulan Ardhana
Voices: Kelly MacDonald, Billy Connolly, Emma Thompson, Julie Walters, Robbie Coltrane
Directors: Mark Andrews, Brenda Chapman
Screenplay: Mark Andrews, Brenda Chapman, Irene Mecchi, Steve Purcell
Producers: Pete Docter (executive), John Lasseter (executive), Katherine Sarafian, Andrew Stanton (executive)
Composer: Patrick Doyle
Studio: Walt Disney - Pixar Animation
Run Time: 93 minutes
There are those who say that fate is something beyond our command. That our destinies are not our own. But I know better. Our fate lives within us. You only have to be brave enough to see it.
Sudah terlalu mainstream soal cerita puteri kerajaan yang lemah lembut, Merida beda! Raja Fergus dari Klan DunBroch, Skotlandia menghadiahi putri kecilnya Merida dengan busur. Ketika sedang berlatih, raja, ratu, dan Merida diserang beruang.
Meski Ratu Elinor dan Meridalolos, Raja Fergus harus kehilangan kaki kirinya karena pertarungan dengan beruang. Sejak saat itu Raja Fergus tidak menyukai beruang.
Bertahun-tahun kemudian, Merida tumbuh menjadi remaja yang identik dengan rambut ikal yang panjang berwarna merah agak berantakannya. Ia juga memiliki tiga adik kembar identik.
Sebagai putri tunggal dari Kerajaan Dunbroch, Merida akan dinikahkan dengan salah satu dari tiga putra sulung dari tiga kepala suku (klan) utama dari Kerajaan Dunbroch. Ada putra dari Lord MacGuffin (Young MacGuffin), Lord Macintosh (Young Macintosh), dan Lord Dingwall (Wee Dingwall).
Untuk menentukan siapa yang paling berhak menikahi Merida itu ketiga putra sulung harus menunjukkan kekuatan dan kehebatannya.
Merasa keberatan, Merida menantang lomba memanah. Tanpa sengaja, Wee Dingwall,berhasil melesatkan anak panahnya tepat di titik sasaran.
Merida yang kesal segera mengambil busurnya dan melepaskan tiga anak panahnya berturut-turut. Mengenai dua titik sasaran yang gagal disasar oleh Young MacGuffin dan Young Macintosh. Juga membelah anak panah Wee Dingwall.
Ratu Elinor marah dengan sikap Merida, sementara Merida tidak suka orang tuanya memaksakan kehendak padanya. Ketika marah, Merida menyobek lukisan kain keluarganya, memisahkan gambar ibunya dengan anggota keluarga yang lain. Kemudian ia menunggang kuda masuk ke dalam hutan.
Merida tiba gubuk seorang penyihir tua yang awalnya berpura-pura menjadi pengrajin kayu. Dari situlah Merida meminta si penyihir untuk mengubah ibunya. Mantra tersebut ditempatkan dalam kue.
Merida memberikan kue yang telah dimantrai tersebut kepada Elinor sebagai tanda perdamaian. Ratu memakannya, tapi tidak hingga habis. Ratu segera merasa sakit dan berubah menjadi seekor beruang hitam besar.
Ternyata bukan pendirian ibunya yang berubah, tapi wujudnya!
Merida berusaha membawa ibunya keluar istana, menghindari kejaran ayahnya yang sangat membenci beruang, menuju pondok penyihir yang ternyata telah kosong. Penyihir meninggalkan petunjuk bahwa mantra tersebut akan permanen hingga fajar kedua. Jika Merida ingin mengubah takdir, maka Merida harus memperbaiki ikatan yang telah dirusak.
Tantangan Merida, selain menghindari orang-orang yang hendak membunuh ibunya yang berwujud beruang, juga mengembalikan mantra.
Merida kembali ke istana untuk memperbaiki lukisan keluarga yang telah dirusaknya. Terlebih adiknya berubah menjadi tiga ekor bayi beruang karena memakan kue sisa ibunya.
Fajar berikutnya Merida berhasil menjahit lagi lukisan permadani yang telah dirusaknya. Ia kemudian menyelimuti ibunya dengan lukisan tersebut, namun ibunya belum berubah menjadi manusia.
Ternyata kata-kata sayang pada ibunya yang membuat ibunya kembali menjadi manusia, juga ketiga adiknya.
Merida mampu meyakinkan orang tuanya agar dapat menentukan pilihannya sendiri, mengenai siapa yang dicintai dan dinikahinya, bukan pernikahan berdasarkan tradisi.
Artikel ini ada di majalah AN1MAGINE Volume 3 Nomor 4 April 2018 eMagazine Art and Science yang dapat di-download gratis di Play Store, share yaa
“Menerbitkan buku, komik, novel, buku teks atau
buku ajar, riset atau penelitian di jurnal? An1mage jawabnya”
AN1MAGINE BY AN1MAGE: Enlightening Open Mind Generations
AN1MAGE: Inspiring Creation Mind Enlightening
website an1mage.net www.an1mage.org
Comments
Post a Comment