Cipta Karya Kreatif: Ni Luh Desi In Diana Sari


Do the Best and Be the Best’ merupakan salah satu moto hidup yang senantiasa ditanamkan oleh Ibunya untuk memotivasi setiap langkah Desi dalam meraih dan mewujudkan apa yang dicita-citakan. 

Pemilik nama lengkap Ni Luh Desi In Diana Sari, S.Sn.,M.Sn. Kelahiran Denpasar Bali, 12 Desember 1982.

Desi merupakan anak sulung dari tiga bersaudara pasangan I Ketut Cikraba dan Ni Ketut Sunardiani. Adiknya bernama Ni Kadek Septian In Diana Arisi dan Ni Komang Meilia In Diana Putri Pratiwi.

Desi menikah dengan Nyoman Agus Adi Wirawan, berasal dari Tabanan dan bergelut di usaha pengolahan limbah.

Dari pernikahannya Desi dikaruniai dua orang putri yang saat ini sedang duduk di bangku sekolah dasar. Kedua putrinya bernama Ni Putu Puji Astiti dan Ni Made Puja Kartika.

Desi dibesarkan dengan latar belakang didikan keluarga yang mandiri, independen dan bertanggung jawab.

Sosok Ibu, bagi Desi merupakan sumber inspirasi dan motivasi yang dijadikan panutan dalam menjalani kehidupannya hingga saat ini. Menurutnya Ibu adalah sosok wanita pekerja keras, mandiri dan pantang menyerah.

Semasa kecil hingga dewasa, Desi sangat dekat dengan Ibunya dan menganggap Ibu sebagai sahabat yang sangat mengerti dan enak untuk diajak curhat.

Bagi Desi, Ibu memiliki peranan besar dalam mewujudkan keberhasilannya meraih apa yang ia cita – citakan, hingga bisa terwujud seperti saat ini.


Do the Best and Be the Best’ merupakan salah satu moto hidup yang senantiasa ditanamkan oleh Ibunya untuk memotivasi setiap langkah Desi dalam meraih dan mewujudkan apa yang dicita-citakan.

Prestasi yang ia raih hingga saat ini tidak semuanya berjalan tanpa hambatan. Terdapat lika-liku hidup yang tidak mudah untuk dijalankan.

Banyak perjuangan dan pengorbanan yang harus dilewati untuk menggapainya.

Bagi Desi kegagalan bukanlah sebuah halangan untuk meraih sebuah kesuksesan, karena banginya kegagalan merupakan kesuksesan yang terntunda.

Ia meyakini bahwa dibalik kegagalan ada pembelajaran positif yang dapat diambil hikmahnya dan menjadi pembelajaran untuk memperbaiki kesalahan sebelumnya.

Sejak kecil Desi diberi kebebasan oleh kedua orang tuanya, mengikuti berbagai kegiatan positif untuk pengembangan karier di masa depan.

Berbagai kursus, diklat, workshop, seminar, diambil Desi untuk mengisi kesehariannya di luar sekolah.

Salah satunya ia pernah mengikuti kursus kepribadian, modeling, fashion designer dan sebagainya.

Baginya bersosialisasi, bertemu banyak orang, dan banyak belajar dari mereka yang telah memiliki pengalaman dibidangnya masing – masing, memberikan added value dalam mengembangkan potensi diri.

Ia meyakini bahwa kehidupan ini menjadi lebih berarti jika kita memiliki pengetahuan dan bisa berbagai pengetahuan tersebut kepada orang lain dan pengetahuan baru akan terus datang utuk terus dibagi.

Sosok Desi yang periang, mudah bergaul menjadikan dirinya mudah diterima di lingkungan baru dan banyak memiliki teman.

Bergaul dan memiliki teman – teman yang positif merupakan harta yang berharga.


Karena baginya ‘Memiliki banyak teman hidup kita menjadi mudah, dan memiliki ilmu pengetahuan hidup kita menjadi bermanfaat”.

Mengawali pendidikan Desi memulai pendidikannya di Sekolah Dasar SDK. Widhyapura Denpasar, sekarang berganti nama menjadi Harapan.

Tamat dari sana kemudian ia melanjutkan di sekolah yang sama yaitu SLTPK. Widhyapura I Denpasar.

Kemudian masuk di SMAK. Swastiastu Denpasar yang sekarang bernama Santo Yoseph.

Setelah lulus SMA, Desi berkeinginan melanjutkan kuliah di bidang fashion design dengan harapan bisa melanjutkan usaha orang tuanya, dibidang bisnis garment.

Namun kenyataan berkata lain, karena kondisi perekonomian keluarga yang saat itu sedang terpuruk akibat Bom WTC dan Bom Bali I tahun 2001.

Keinginan Desi untuk mengambil sekolah fashion design tak bisa terwujud.

Kemudian ia memutuskan untuk mengambil kuliah (S1) di jurusan Desain Komunikasi Visual Program Studi Seni Rupa dan Desain Universitas Udayana dan kini menjadi PS. DKV, FSRD ISI Denpasar sejak tahun 2001-2005, dengan gelar S.Sn.

Pada tahun 2008-2010 ia melanjutkan studi magister (S2) di Pascasarjana ISI Yogyakarta dengan mengambil minat studi Penciptaan Seni Deskomvis.

Penghargaan yang Telah Diraih Semasa duduk di bangku SMA dan kuliah, banyak prestasi yang sudah diraihnya. Salah satunya ia pernah terpilih sebagai Finalis Miss Novotel tahun 1998.

Jegeg Bali tahun 1999, dan pernah terpilih sebagai Finalis Putri Bali tahun 2005 dalam Ajang Pemilihan Putri Bali.

Semasa SMA ia juga aktif berorganisasi. Ia pernah tergabung sebagai anggota dalam Organisasi Siswa Pencinta Alam Giri Sutha.


Wanita berzodiak Sagitarius ini sangat menyukai kegiatan yang berbau seni dan kegiatan-kegiatan outdoor penuh tantangan. Ada beberapa gunung di Bali yang sudah pernah ia kunjungi.

Selama kuliah selain aktif dianggota senat, ia juga memiliki prestasi di bidang akademik salah satunya sebagai juara II lomba karya tulis ilmiah mahasiswa bidang seni di Universitas Udayana tahun 2003.

Pada tahun yang sama ia juga terpilih mewakili Universitas Udayana dalam lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional bidang seni di Malang. Selain itu ia juga pernah dinobatkan sebagai mahasiswa berprestasi di lingkungan ISI Denpasar pada tahun 2004.

Sebelum memutuskan untuk menjadi dosen, wanita kelahiran Denpasar Bali 34 tahun silam, sudah mengawali karier sebagai desainer grafis ketika masih duduk di bangku kuliah.

Ia pernah bekerja di perusahaan ekspor produk spa, property dan bekerja di industri grafika. Bekerja sambil kuliah sama sekali tidak berpengaruh pada proses studinya.

Ia tetap bisa menyelesaikan kuliahnya tepat waktu. Studi dibangku kuliah (S1) berhasil ditempuhnya dalam kurun waktu delapan semester, dengan memperoleh gelar S.Sn pada tahun 2005.

Dinobatkan sebagai penyaji karya terbaik pada Ujian Tugas Akhir di lingkungan ISI Denpasar dan IPK tertinggi II Pada Wisuda di lingkungan ISI Denpasar.

Pada tahun 2012 ketika lulus di Pascasarjana ISI Yogyakarta ia juga lulus dengan predikat Cumlaude.

Memilih berkarier sebagai Dosen dan bergabung di PS. DKV ISI Denpasar. Profesi sebagai dosen pada program studi Desain Komunikasi Visual FSRD ISI Denpasar diawali sejak tahun 2008.

Wanita yang pernah terpilih sebagai dosen berprestasi di lingkungan ISI Denpasar, mengatakan bahwa ‘pilihan sebagai dosen termotivasi karena keinginan saya berbagi pengalaman dan pengetahuan’ sebagaimana moto hidup yang ia jadikan pijakan selama ini.

Sebagai seorang dosen selain memberikan pendidikan dan pengajaran, ia juga aktif dan terlibat dalam berbagai kegiatan penelitian dan pengabdian.

Penelitian dan pengabdian bidang kemasan menjadi fokusnya saat ini. Ia pernah melakukan penelitian dan hasilnya sudah dipublikasikan secara nasional. Selain itu ia aktif sebagai pembicara dalam seminar berskala nasional.

Kegiatan pengabdian yang pernah ia lakukan diantaranya; pada tahun 2015 ia dan dibantu beberapa tim membina kelompok usaha gula semut di Desa Besan kecamatan Dawan Klungkung dalam aspek pengemasan dan pemasaran.

Tahun 2016 ini ia juga sedang melakukan kegiatan pengabdian yang ditujukan bagi petani garam di Pantai Kusamba Klungkung.

Adapun tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah ingin membantu ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok usaha kecil dalam mengemas dan memasarkan produk yang dihasilkan.

Karena selama ini ia melihat sedikit sekali orang-orang yang mau terjun ke desa melihat dan menggali potensi-potensi yang memang layak untuk diangkat.

Sehingga banyak produk-produk bermutu yang dihasilkan dari kelompok usaha kecil di desa belum terekspose karena keterbatasan pengetahuan yang mereka miliki.

Melihat kenyataan ini, Desi berkeinginan untuk membantu meningkatkan kesejahterahan kolompok usaha kecil yang ada di desa-desa melalui pendampingan yang ia lakukan hingga saat ini.

Melalui kegiatan pengabdian yang ia lakukan, Desi mendapatkan banyak pengalaman dan pembelajaran baru.

Keberhasilan dalam mendampingi kelompok usaha kecil di desa tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.
Prosesnya cukup panjang dan memerlukan kesabaran.

Ia yakin suatu saat dengan kerja keras dan kesungguhan dalam melakukan pendampingan, potensi produk yang dihasilkan oleh ibu-ibu kelompok binaannya bisa dikenal oleh masyarakat luas.

Selain melaksanakan Tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi, Desi juga masih tetap berkarya di bidang Desain Komunikasi Visual.

Beberapa karya Desi pernah menjuarai lomba – lomba desain diantaranya;

1. Penghargaan sebagai Juara III Kategori Ayam Betutu pada Penyelenggaraan Denpasar Design Competition Denpasar Festival 2013, dengan Tema “Cinta Karya Bangsa 100%”.

2. Penghargaan sebagai Juara I pada Lomba Cipta Karya Kreatif Tahun 2014, Kategori Cipta Kemasan Produk Makanan (Be Tutu).

3. Penghargaan sebagai Pemenang Juara II Kategori Cipta Desain Kemasan Motif Endek 2015.

Saat ini Desi memfokuskan diri menekuni bidang kemasan sebagai keahlian yang ia yakini nantinya dapat ia bagikan dan memberikan dampak perubahan bagi pengembangan sektor industri kecil.

‘Do The Best and Be The Best’!


Artikel ini ada di An1magine majalah eMagazine Remaja Volume 1 Nomor 2 April 2016
yang dapat di-download gratis di Play Store, share yaa


Comments

Popular Posts

PARTNERS

Contact Form

Name

Email *

Message *