Chappie


Director : Neill Blomkamp
Writers  : Neill Blomkamp, Terri Tatchell
Stars    : Sharlto Copley, Dev Patel, Yolandi Visser, Ninja Visser, Sigourney Weaver, Hugh Jackman

Bagaimana jika ada robot yang mampu berpikir layaknya manusia bahkan memiliki perasaan seperti senang, sedih, kecewa, juga marah?

Berlatar Kota Johannesburg, Afrika Selatan, Tetravaal suatu perusahaan yang mengembangkan Robot Scout sukses menekan kejahatan di kota tersebut.

Para robot menggantikan peran polisi garis depan dalam menghadapi para penjahat.

Meskipun ciptaannya banyak mendapat pujian, Deon, Sang Pencipta Robot Scout belum puas dengan hasil kerjanya.

Maka dari itu ia membuat sistem intelegensi buatan (Artificial Intelligence) yang memungkinkan robot untuk merasakan emosi, memiliki pendapat, bahkan menggambar dan menulis lagu.

Namun CEO Tetravaal Michelle Bradley tidak antusias dengan temuan baru Deon.

Maka dari itu Deon memutuskan untuk mencuri Robot Scout 22 yang telah rusak karena pertempuran dan akan dihancurkan untuk dijadikan prototype dari sistem intelegensi buatannya.

Diperjalanan pulang Deon diculik oleh Geng Ninja yang berniat untuk mencuri “remote” untuk mematikan robot yang selalu menggagalkan aksi penjahat.


Dalam keadaan terjepit, Deon memutuskan untuk menawarkan proyek robot dengan intelegensi buatannya untuk diajarkan kemampuan sesuai keinginan Geng Ninja.


Dari sinilah Chappie tercipta. Karena berasal dari Artificial Intelligence yang istimewa, Chappie harus belajar dari hal-hal sederhana terlebih dulu, seperti belajar kata-kata dan menggambar, mirip seperti manusia pada tahap perkembangan awal.

Yolandi, bagian dari Geng Ninja, dengan sabar mengajari Chappie seperti berhadapan dengan bayi, tapi Ninja tidak sabar.

Ninja ingin Chappie segera menjadi robot penjahat yang handal karena ia butuh uang banyak untuk diberikan pada Gangster saingannya, Hippo sebanyak 20 juta Rand.

Apalagi baterai Chappie hampir habis dan tidak mungkin diganti karena menyatu dengan dadanya akibat pertempuran saat masih menjadi Scout 22.

Ninja memutuskan melatih Chappie dengan cara gangster. Chappie sengaja ditinggalkan di lingkungan anak-anak preman. Chappie kemudian “diculik” oleh Vincent, rekan kerja Dean, untuk mengambil kunci pengaman program robot.

Vincent mengembangkan robot bernama Moose, robot yang dikendalikan manusia secara virtual.
Dengan kehilangan satu tanggannya, Chappie pulang dengan rasa trauma. Oleh karenanya Ninja, memikirkan cara lain agar Chappie dapat membantunya melaksanakan kejahatan.

Geng Ninja, membohongi Chappie untuk “mengambil kembali” mobil ninja yang telah dicuri, padahal Chappie yang sedang mencuri mobil orang-orang tersebut.

Juga mengatakan jika Chappie menusuk orang, maka orang tersebut akan mengantuk lalu tidur.
Sementara itu, Vincent yang telah kembali ke Tetravaal dengan sengaja menghapus data Scout menggunakan kunci pengaman yang telah diambilnya dari Chappie sehingga para Robot Scout menjadi tidak aktif lagi.

Mengetahui Robot Scout tidak aktif, para penjahat melancarkan aksi kerusuhan besar-besaran di Johannesburg.

Deon membawa Chappie untuk di restart ke Tetravaal, saat itulah Chappie mengambil helm pengontrol Moose yang memungkinkan dia untuk mentransfer kesadarannya ke dalam komputer.
Geng Ninja, menggunakan Chappie untuk melakukan perampokan supaya dapat membayar hutang ke Hippo.

Saat mengetahui dirinya melakukan kejahatan, bahwa ternyata orang yang ditusuknya terluka, bukan mengantuk seperti yang dikatakan Ninja, Chappie mulai sadar bahwa yang dilakukannya salah.
Tapi Ninja meyakinkan Chappie untuk tetap melakukan aksi kejahatan untuk membeli tubuh baru Chappie yang sudah hampir kehabisan baterai.


Tapi Ninja meyakinkan Chappie untuk tetap melakukan aksi kejahatan untuk membeli tubuh baru Chappie yang sudah hampir kehabisan baterai.

Namun setelah mereka mendapat banyak uang, Ninja mengakui bahwa sebenarnya ia tidak berniat membelikan Chappie tubuh baru. Chappie marah karena telah dibohongi dan nyaris membunuh Ninja, namun Deon menghalanginya.

Kerusuhan akibat matinya sistem Robot Scout, membuat Vincent berhasil mendapatkan izin untuk mengoperasikan Moose.

Vincent, melalui Moose datang ke tempat persembunyian Geng Ninja, di mana pada saat itu Hippo datang untuk menagih hutang.

Pembunuhan oleh Moose digambarkan secara sadis di sini. Tidak hanya menembaki, Moose bahkan memotong penjahat menjadi dua.

Akibat pertempuran ini Yolandi mati, sementara Deon tertembak.

Sementara Chappie berhasil memusnakan Moose dengan peledak.

Sedih dan marah karena kematian Yolandi yang sudah dianggap sebagai ibunya, Chappie membawa Deon yang sekarat ke Tetravaal.

Ia ingin melakukan transfer kesadaran Deon ke robot melalui helm Moose. Mulanya Deon sangsi, namun ternyata Chappie berhasil mentransfer memori Deon sehingga Deon bisa tetap hidup dalam wujud robot.

Kemudian giliran Deon yang mentransfer kesadaran Chappie ke Robot Scout nonaktif yang posisinya dekat dengan mereka.

Setelah berhasil, mereka berdua kembali ke tempat persembunyian Geng Ninja dan menemukan Ninja tengah bersedih akibat kematian Yolandi sembari memegang flashdisk berisikan kesadaran Yolandi yang telah ditransfer Chappie sebelumnya.

Di akhir cerita, Chappie meretas sistem Tetravaal untuk merakit dan mengupload kesadaran ibunya ke dalam satu unit robot.


Cerita Chappie ini sangat dinamis. Para gangster yang mulanya berniat jahat, malah berbalik membantu Chappie dan Deon saat Moose menyerang.

Juga cerita di mana awalnya Chappie yang sebenarnya polos, kemudian menjadi jahat dengan merampok dan melukai orang lalu kembali tersadar bahwa perbuatannya salah.

Selain itu, keunikan dari cerita ini adalah di mana seluruh penjahatnya berkulit putih, sementara Dev Patel, yang berperan sebagai Deon malah berkulit gelap.

Nampaknya Movie Chappie berusaha menghilangkan stigma negatif di Dunia Barat yang sering mengidentikan warga kulit hitam sebagai orang jahat, kriminal dan gangter.

Movie ini juga memberikan pemikiran bahwa jiwa adalah data, atau kenangan (memori) dan jiwa tersebut dapat dipindahkan ke media lain, seperti Deon yang mulanya manusia, kemudian menjadi robot.

Gimana An1mareaders, apakah kalian setuju bahwa jiwa merupakan memori?
(KP) 


Artikel ini ada di An1magine majalah eMagazine Remaja Volume 1 Nomor 2 April 2016
yang dapat di-download gratis di Play Store, share yaa

Comments

Popular Posts

PARTNERS

Contact Form

Name

Email *

Message *