GENETIX: Manusia Rekayasa Genetik
GENETIX:
Manusia Rekayasa Genetik
M.S. Gumelar
“Terima kasih telah hadir, saya Respati Adinata mempresentasikan terobosan baru saat ini, sebelumnya rekayasa genetik hanya kami lakukan pada tahap seleksi dan manipulasi genetik pada titik saat masih berupa sperma dan telur, yang kemudian menjadi janin yang ada di perut ibunya, kemudian teknologi kami berkembang, ternyata bayi pun dapat kami rekayasa genetik sesaat setelah lahir”. Respati melihat ke arah kerumunan pendengarnya di Mala Hotel Sector 5, Megacity.
Tepuk tangan meriah. Setelah tepuk tangan berhenti. Respati melanjutkan,”Tentu saja teknologi kami membawa berkah…”
“... tetapi juga membawa ketidakberuntungan bagi sebagian yang lain, terutama orang-orang dewasa yang bahagia saat keturunannya memiliki kekuatan super, dapat bekerja dengan kekuatannya, mendapatkan uang banyak…”
“... tetapi dirinya sendiri hampa, sebab ada titik di mana orang-orang dewasa tersebut juga bermimpi untuk bisa memiliki kekuatan terbang, kekuatan super, kekuatan api, kekuatan es, kekuatan kosmis, kekuatan mengendalikan tanah dan ragam kekuatan lain yang kalian perlukan!”
“Kini kabar baik bagi seseorang yang dewasa, ya kalian para orang dewasa, dengan merekayasa genetik kalian saat dewasa, maka kalian dapat memiliki kekuatan super yang kalian dambakan!”. Respati tersenyum dengan membuka tangannya ke arah para penonton.
Tepukan riuh rendah tidak henti-hentinya selama 5 menitan.
*
“Selamat Tuan Respati, Anda hebat luar biasa,”. Kata seseorang saat di belakang panggung.
“Hebat, bravo…bravooo… ada potensi bisnis apa lagi setelah ini, karena rekayasa genetik sebelumnya juga, kau banyak meraih keuntungan, kau orang terkaya di dua galaksi terdekat, aku bertaruh kekacauan yang akan terjadi, lalu kau berlagak sok pahlawan yang juga menghentikannya dengan pasukan Genetix-mu, bukankah demikian?”. Kata orang lainnya sembari mendekatkan dirinya.
“Ah Trimarga, Kepala Polisi Sektor XI, terima kasih telah bergabung dalam presentasiku tadi”. Respati Adinata tersenyum kecut, kemudian bergegas meninggalkan area tersebut.
“Aku mengawasimu Respati, kau dengar, aku mengawasimu!”. Teriak Trimarga. Trimarga ditahan oleh beberapa pengawal Respati. Sedangkan Respati sudah bergerak menuju pintu teleport yang telah di-set mengarah ke kantornya.
*
“Berita terobosan ayahmu menjadi viral di berbagai media massa dan media sosial holonet, ayahmu orang hebat, Matahari,” kata Magnet.
“Ya ya ya, dan aku tidak memiliki kecerdasannya,” kata Matahari.
“Penggunaan kekuatan rekayasa genetik terdeteksi, berada di area pembuatan hyper chip untuk komputer quantum sector 2 Megacity.” Magnet share lokasi kepada Matahari.
“Magnet dan Bajra, tinggal di markas,”. Perintah Matahari.
“Sisanya, ikut aku, ayo Genetix!”. Matahari melihat ke Timox, Cosmica, Kanabis, dan Psiko.
*
Huper-Q. Pabrik pembuatan hyper chip komputer quantum di sector 2, Megacity.
Satu humanoid alien spesies cacing menggunakan pakaian sejenis mecha, mecha yang dikendalikan dengan pikiran, cacing besar tersebut tampak mengejar seorang humanoid spesies gurita ras Chaiw yang bergerak mirip laba-laba dengan sulur-sulur menyelamatkan diri, bergerak ke dinding dan lompat dan bergerak ke lantai, lompat lagi ke langit-langit.
Alien cacing cerdas yang mengendalikan mecha tersebut dilengkapi dengan teknologi ion propulsion, terbang, sehingga dengan mudahnya mengikuti ke mana pun gerak si gurita.
Si alien cacing sesekali menembakkan sejenis energi, saat suatu benda terkena energi tersebut, benda tersebut tidak rusak sedikit pun, lalu untuk apa dia ingin menembakkan ke alien gurita yang tampak ketakutan tersebut.
Saat si alien gurita hampir mencapai pintu ke luar gedung Huper-Q, mendadak Matahari muncul dan menangkapnya.
“KGRKH!” teriak alien gurita. Alien gurita meronta-ronta, dan spontan si gurita mengeluarkan lendir licin dan semprotan tinta ke wajah Matahari.
Namun kekuatan genggaman super Matahari membuat si gurita tak bisa bergerak. Pada saat seperti itu. Si alien cacing menembakkan sinar dari alatnya ke tubuh alien gurita.
“Tidaaaaaak!”. Alien gurita berteriak merana saat digenggaman Matahari.
“Terima kasih!”. Si alien cacing tersenyum ke arah Matahari.
Kemudian si alien cacing teleport. Alien cacing muncul lagi dan ter-teleport di tempat yang sama.“Teleport blocker,” gerutunya. Tahu hal tersebut, alien cacing scan menyapu sekitar dan bergerak ke arah Cosmica yang mengaktifkan penjara kosmis melingkupi area tersebut sehingga alien cacing tidak bisa teleport.
“Genius, tapi kekuatan yang diberikan ayahmu berguna saat seperti ini, ghosting power!” mendadak tubuh alien cacing menghilang dan mampu menembus penjara kosmis.
“Bodoh!” teriak alien gurita.
“Kenapa?”. Matahari melepaskan genggamannya.
“Kau! Kau bodoh, aku tahu kau, kau Matahari, dari Genetix!” teriak alien gurita tersebut.
“Universal translator, off” kata Matahari. Yang terdengar kini cuma gerutuan tidak jelas dari alien gurita dan salah satu sulurnya menampar wajah Matahari, tapi matahari tidak merasakannya.
Matahari mengusap wajahnya yang belepotan tinta dan lendir.
“Dia menyalahkanmu karena memegangnya, dalam pikirannya dia, dia bisa melarikan diri pada saat ke luar area sini dan masuk ke area perairan, di sini dekat laut” jelas Psiko.
“Tapi yang paling dia sebal, harta satu-satunya ditubuhnya telah diambil alien cacing itu,” lanjut Psiko.
“Harta satu-satunya?” Matahari balik bertanya.
“Ya, di tubuh alien gurita sejenis rasnya, memiliki batu ginjal pada usia tertentu, tidak semuanya individu rasnya bakalan ada dan memilikinya…” jelas Psiko.
“Oh jadi alien cacing tadi adalah dokter medis, menolong menghancurkan batu ginjal dengan sukarela, lalu kenapa si gurita tampak sangat sedih? Seharusnya dia gembira penyakitnya hilang, baik banget alien cacing tadi,” Matahari tersenyum melihat ke arah Psiko.
“... tetapi batu ginjal ini sangat berharga, seperti permata yang super langka, karena hanya rasnya dia yang memilikinya di seluruh jagat raya ini…” Psiko menatap Matahari.
“Ah”. Matahari terdiam. Kemudian menatap ke arah Cosmica yang mengangkat bahunya tanda tidak tahu dan merasa gagal menahan alien cacing dengan penjara energi kosmisnya.
Di luar, suatu tempat. Si alien cacing tertawa sembari memunculkan batu ginjal langka dari gurita buruannya.
“Ha ha ha…”. Tertawanya menggelegar.
“Makasih,” kata Matahari sembari menyambar batu ginjal tersebut.
“A..apa?”. Si alien gurita bengong, ternyata dia berada di penjara. Sembari melihat batu ginjalnya sudah berada di tangan Matahari.Dia melihat dirinya berada dipenjara, tidak percaya, diceknya berkali-kali layar scan monitor mecha-nya.
Timox tersenyum melihat alien cacing tersebut membentur-benturkan kepala mecha-nya ke dinding penjara,“Kekuatan membekukan waktu ini efektif juga”.
“Ya, kekuatan baru yang hebat Timox, dengan kombinasi ilusi kejadian oleh Kanabis melalui induksi dan manipulasi secara wireless ke mental dan memorinya, membuatnya berpikir telah berhasil menggunakan kekuatan ghosting yang dibelinya dari Genetix,” jelas Cosmica.
“Terima kasih teman-teman, kalian tim Genetix yang hebat,” puji Matahari. Kemudian matanya melihat ke arah Kanabis.
“Aku tahu, kau akan menambahkan kami kekuatan yang unik untuk mengatasi ragam potensi penyalahgunaan kekuatan yang dibeli oleh manusia dan humanoid lainnya di Genetix Co. Ini,”. Matahari mendekati Kanabis dan memberikan senyumannya sebagai pujian.
“Senang masuk dalam tim kalian,” jawab Kanabis.
“Apa kau punya impian yang belum diwujudkan Matahari? Aku bisa mewujudkannya,” Kanabis menawarkan potensi kekuatannya.
“Ha ha ha tidak, makasih banyak,” jawab Matahari.
“Ngomong-ngomong, mau kita apakan batu ginjal dari gurita ini?” tanya Magnet.
“Kembalikan, kau lihat, si gurita tampak merana,” kata Bajra. Matanya melihat ke pojok di mana si gurita tampak bersedih.
“OK, on-kan teleport, tempatkan batu ginjal ini balik ke tubuh gurita tersebut,” perintah Matahari ke Magnet.
“Siap laksanakan,” jawab Magnet.
*
“Lihat Genruo, ada pengumuman lontar di sana”. Bintang menggerakkan kepalanya tanda mengajak kepada Genruo ke suatu arah.
Genruo mengikuti Bintang ke area di mana beberapa orang berkumpul membaca lontar pengumuman.
“Dicari orang yang mampu memilih dengan pasti putra pangeran yang asli dari tiga orang yang mengaku sebagai pangeran, bila perempuan akan diangkat menjadi mantu, bila laki-laki akan dijadikan saudara, atau diganti dengan kekayaan yang setimpal, daftarkan diri Anda ke Istana Tungga, Raja Haur Bhuwana,” kata seseorang yang membacanya.
“Ah biarin aja, pangerannya juga kelakuannya buruk, suka meniduri, menghamili gadis-gadis, dan tidak bertanggung jawab!” kata seseorang.
“Iya, biarin, biar mereka berperang, raja yang tidak peduli dengan rakyatnya, kini mendapatkan bencana dari dewa!” teriak seseorang di belakang yang membaca.
Bintang tersenyum ke arah Genruo. Genruo, mengangkat tangannya ke area sekitar dada sebagai tanda tidak mengerti senyuman bintang.
*
“Nama saya Unggul Kartiko,” kata Bintang. Bintang dan Genruo sudah berada di area pelataran istana dengan bentuk bangunan bergaya Jawa Kuno. Istana yang megah dengan ragam aksesoris, patung, taman yang asri dengan ragam tanaman dan warna.
“Nama?” tanya pengawal istana bagian pendaftaran, giliran kepada Genruo.
“Uh oh nami khulo, Lintang Genderewo,” jawab Genruo dengan suara cowoknya.
Pengawal istana bagian pendaftaran terkesiap. Matanya melihat lekat-lekat ke arah jakun Genruo.
Sadar akan kesalahannya. Genruo berdehem lalu mengulanginya lagi dengan suara yang dibuat seperti wanita.
“Nami khulo[ Nama saya], Lintang Genderewooo,” jawabnya manja.
Kali ini si pengawal sepertinya merasa puas, lalu menggoreskan namanya di lontar.
“Baik, silakan masuk, dan menunggu giliran,” perintah pengawal istana tersebut.
*
“Kau memiliki tuhan? Panggil tuhanmu datang ke sini!” teriak serangga berwarna hijau gelap kepada serangga berwarna coklat muda.
“Tuhanku tidak terlihat, dia akan menghancurkan tuhanmu!” teriak serangga coklat muda.
“Tuhan yang tidak terlihat? Tuhan kami terlihat, namanya Gerhana dan Awewe, ada bersama kami di kampung kami, kau menyembah tuhan yang salah!” teriak serangga hijau gelap.
“Kau menyembah tuhan yang salah!, tuhan kalian kejam, tuhan kami penyayang dan penyelamat kami, aku tidak akan menyembah tuhanmu!” teriak serangga coklat muda.
CLAAAKH
Kepala serangga coklat muda terputus oleh tangan serangga yang berbentuk sabit dengan gerigi yang dilapisi sejenis metal dari planet tersebut.
“Siapa lagi yang menentang tuhanku, nasibnya akan sama seperti dia!” teriak serangga hijau gelap sembari matanya melihat ke arah kerumunan serangga lainnya.
“Buat apa menyembah tuhan yang tidak terlihat, lihat tuhanmu yang tidak terlihat yang kalian bangga-banggakan tidak dapat menyelamatkan dia! Tuhan maha kuasa apa yang seperti itu?” mata serangga hijau gelap menyapu serangga-serangga lainnya. Sembari tangannya menunjuk kepada tubuh serangga yang kepalanya putus.
“Ya, apakah tuhanmu juga akan menyelamatkanmu!” kata serangga hitam legam dengan tubuh besar dan tangan sabit serangga yang tampak kuat muncul dari kerumunan.
Kemudian serangga hitam besar tersebut langsung menyerang serangga hijau gelap yang kelabakan.
Perkelahian tidak berjalan lama. Tampak serangga hijau gelap mulai terdesak. Serangga hijau gelap di sela-sela perkelahitan sempat menekan satu tombol dan berbunyi beep sekali.
“Di mana tuhanmu yang kelihatan dan akan membantumu itu sekarang ha?” Serangga hitam besar berhasil memojokkan serangga hijau gelap. Kini sabit tangannya bergerak dengan sangat cepat mengarah ke leher serangga hijau gelap.
Tinggal beberapa senti saja tangan sabit akan itu menebas leher serangga hijau gelap.
CPRAAAATH
Tubuh serangga hitam besar meledak dan bercipratan ke sana ke mari terkena sinar dari suatu arah. Cipratan terbanyak di wajah dan tubuh serangga hijau gelap.
Sisa cipratan ke tubuh serangga-serangga yang menonton dan serangga lainnya yang telah tewas.
Dengan cepat serangga hijau gelap berdiri dan menyembah dan hikmat pada arah energi sinar tersebut. Di sana mengambang serangga berwarna merah, di tangan kanan yang berbentuk sabit, pijaran energi keunguan aktif bersinar.
“Terima kasih Tuhan Gerhana!”. Serangga hijau gelap mengucapkannya dengan hikmat. Gerakan tubuh menyembah serangga hijau gelap ke serangga merah yang terbang mengambang, gerakan tersebut diikuti oleh serangga-serangga lainnya yang semula hanya menonton saja.
Gerhana,”Ha ha ha”.
*
“Hentikan basa-basimu!”. Mata May melihat tajam ke arah Kapten Zhuluk.
“Ah… wanita yang berani”. Puji Kapten Zhuluk sembari melihat mata May.
“Hentikan!”. Mata Kapten Agatha ke arah Zhuluk.
“Selo Adimulyo 3000, manifestasikan dirimu ke salah satu android penjaga, aku memerlukanmu dalam bentuk avatar secara fisik,” perintah Kapten Agatha.
“Baik Kapten, laksanakan!” jawab pesawat Selo Adimulyo 3000.
“Ah ternyata kau masih kapten, dasaaaar…. genius,” puji Kapten Zhuluk kepada Kapten Agatha.
“Aku keluar sel karena kau membawa pesawat ini untuk berhadapan dengan Blackhole, salah satu ras alien yang mampu menjelajah antar galaksi tanpa pesawat, pesawat ini dirancang untuk tour antar galaksi dan antar frekuensi jarak dekat….” kata Kapten Agatha.
“Ah kau sendiri bilang pesawat ini mampu menghadapi tuhan sekalipun!” jawab Kapten Zhuluk.
“Bisa, tetapi melawan mahluk super yang sepadan atau lebih rendah kekuatannya dari pesawat ini, bila level-nya lebih tinggi, aku tidak mau penumpang dengan tujuan tour, berubah menjadi ajang pembantaian, mereka akan mati sia-sia,” mata Kapten Aghata tajam menatap mata Kapten Zhuluk.
Dari satu arah bergerak android cantik dengan tubuh wanita telanjang tanpa kelamin.
Semua mata menuju kepada android yang baru masuk. Kapten Agatha menatap android tersebut yang sedang menuju padanya, belum sampai ke dekatnya Kapten Agatha sudah bertanya,“Bagaimana menurutmu kekuatan individu spesies semi ion, ras Xpracve yang bernama Blackhole dari analisismu Sela 3000?”. Kapten Agatha menyingkat nama Selo Adimulyo 3000 menjadi Sela 3000.
“Analisis kekuatannya melebihi kemampuanku Kapten, saya sarankan mundur saja dan kembali ke tour sesuai visi dan misi kita,” saran Sela 3000.
“Ah kau pengecut, setiap pertarungan selalu ada yang dipertaruhkan!, oleh karena itu keputusanku tepat untuk membajak pesawat ini bukan?” kata Kapten Zhuluk sembari matanya melihat ke arah Kapten Agatha.
“Aku Agatha, keturunan dari Zeus tidak akan mundur dari tantangan, tetapi perhitungan tepat, dan mencari solusi adalah langkah dalam mengatur strategi agar menang,” kata Kapten Agatha.
“Zeus? Siapa dia, siapa kau?” tanya Kapten Zhuluk.
ZRAAAATH
Mendadak leher Kapten Zhuluk terangkat oleh Kapten Agatha yang mampu bergerak sangat cepat seperti kilat menyambar. Tubuh Kapten Agatha seperti mengeluarkan energi listrik, petir berlompatan di tubuhnya.
“Jangan meremehkan ayahku!” kata Kapten Agatha kepada Kapten Zhuluk yang seperti tersedak dan hampir tidak dapat bernapas, tersengal dan tubuhnya tersetrum.
“Baik, baik, maafkan aku, maafkan!” teriaknya di sela-sela sengalannya. Perlahan tubuh Kapten Zhuluk diturunkan, kaki Kapten Zhuluk kembali menyentuh lantai.
“Kini ku tahu mengapa tidak banyak humanoid yang kau pekerjakan dalam pesawat ini, karena kau memerlukan android yang lebih dipercaya, dengan kekuatanmu, kau bisa menjaga dirimu sendiri,” kata Kapten Zhuluk terengah.
“Bukan itu, agar kalau terjadi kecelakaan, tidak banyak mahluk hidup yang tewas karena kecerobohanku,” jawab Kapten Agatha.
“Sela 3000, siarkan ulang sinyal distress tersebut ke area angkasa luar dan perkuat jangkauannya, disertai data analisis kekuatan Blackhole agar yang menolong mereka dipastikan tahu tingkatan kekuatannya, dan bisa menyolusikannya sesuai keperluan,” perintah Kapten Agatha.
“Baik Kapten, telah tersiarkan ulang,” jawab Sela 3000.
“OK, kini arahkan kembali untuk mengejar Gnash, Tata Surya Ohaed, Planet Entera 9”. Perintah Kapten Agatha sembari melirik ke arah Kapten Zhuluk.
“Baik Kapten, laksanakan,” jawab Sela 3000.
“Terima kasih atas kebaikanmu,” kata Kapten Zhuluk ke arah Kapten Agatha.
*
Planet Casgh, tata surya Bneiouo. Sejauh setengah jangkauan galaksi dari tata surya Ohaed.
Seperdelapan area permukaan planet hancur hangus tidak ada kehidupan. Blackhole melayang di salah satu sisi permukaan. Mencari-cari sesuatu.
“Dejavu”. Kata si pelerai.
“Ah kau mistis, ayo cepat kirimkan sinyal distress ke luar angkasa,” kata yang memukul rahang.
“Tidak, dia tidak akan menghancurkan lagi, dia tidak akan melakukannya!” kata yang dipukul rahangnya.
“Aku sudah melihatnya tiga kali, setiap dia mengeluarkan power-nya, sebagian permukaan planet hancur, apalagi cuma satu kota ini? Hal yang mudah, dan dia akan melakukannya” kata si pemukul rahang.
“Ayo kirimkan cepaaaat!” teriak si pemukul rahang.
WHOOOOOOZH
Bunyi gemuruh datang dari angkasa luar, sepilar cahaya dengan energi yang luar biasa muncul di depan Blackhole.
“Tahan!” teriak yang rahangnya dipukul,”Ada energi luar biasa besar lain terdeteksi”.
“Dua kekuatan besar, kekacauan pasti akan terjadi,” kata si pelerai.
Pilar energi tersebut dengan mudahnya menelan Blackhole, dan kemudian melesat ke angkasa luar.
Mendadak waktu di-reset. Planet kembali ke posisi sebelum seperdelapan permukaaanya hancur.
“Ah ternyata duduk di sini menyenangkan,” kata si pelerai kepada dua orang temannya yang sedang memancing, si pemukul rahang dan yang dipukul.
“Aku tadi tertidur pulas, sempat bermimpi planet kita didatangi alien yang superkuat, namanya Blackhole, tetapi diselamatkan oleh alien super lainnya, ah mimpi yang aneh,” katanya.
“Ha ha ha makanya, jangan bengong, ayo sini mancing bersama!” ajak si pemukul rahang.
Yang dipukul rahangnya sedang berteriak gembira,”Aku mendapatkan ikaaaan!” teriaknya sembari menarik tali pancingnya.
*
“Selama ini siapa yang menjadi pelindung Casgh, tata surya Bneiouo?” tanya suatu mahluk ion kepada mahluk ion lainnya dengan cara telepati.
“Terbengkalai, oleh karena itu planet tersebut selama beberapa milenia dikuasai oleh mahluk lain yang terevolusi lebih tinggi secara bergantian, mahluk evolusi lebih tinggi secara kekuatan, tetapi secara pikiran dan mentalnya masih belum sesuai dengan kekuatan yang dimilikinya,” jelas mahluk ion lainnya dengan telepati.
“Tidak ku kira kita bisa selengah itu, panggil lainnya, kita perlu menempatkan pos penjagaan di sana,” kata mahluk ion yang bertanya tadi.
“Baik Ketua,” jawab mahluk ion lainnya.
“Sampai tahap evolusi seperti ini saja kita masih lengah, apakah masih ada evolusi lagi yang lebih tinggi yang membuat kita semua lebih aware dan care pada mahluk lainnya?” ketua mahluk ion tersebut memandang mahluk ion lainnya dalam pertemuan dewan tersebut.
“Reset berhasil. Beruntung kita ditolong oleh mahluk ion lainnya, yang diperkirakan baru terbangun dari tidur panjangnya, tidur panjang di Bumi,” jelas mahluk ion ketua dewan tersebut.
*
WHOOP
Gororagu muncul dengan kaki di atas dan kepala menghadap ke bawah, teleport ke planet yang padang rumputnya luas.
“DNA Gerhana dan Awewe terdeteksi,” kata komputer.
“Yes!” Gororagu gembira.
“Yes!”. Ada suara lainnya.
Gororagu melihat ke arah suara berasal. Mahluk jelly berada di sana. Gororagu, turun dan menggunakan tangannya bergerak mendekatinya.
Mahluk jelly itu mendekat kepadanya dengan cara yang sama. Gororagu kemudian menekan sesuatu pada alatnya, kemudian muncul proyeksi cewek cantik tinggi langsing.
Kemudian Gororagu menunjukan proyeksi hologram cewek tersebut dan diarahkan ke tubuh mahluk jelly, si mahluk jelly seperti mengerti, kemudian membentuk tubuhnya seperti hologram tersebut.
Lalu Gororagu mengambang, menempelkan sejenis alat ke dahi mahluk jelly yang telah berbentuk cewek cantik tersebut. Tidak berapa lama,”Whaoww!”.
“Bagaimana? Kau mengerti yang kukatakan?” Gororagu melihat ke wanita tersebut dengan penasaran.
“Ya aku mengerti,” katanya. Kemudian dia melompat-lompat kegirangan.
“Cukup, namaku Gororagu, namamu siapa?”. Gororagu mengambil alat yang di dahi cewek tersebut dan mengembalikan ke tempatnya semula.
“Mabdkah, namaku Mabdkah,” jawabnya.
“Nama yang unik, bagaimana kalau kuberi nama baru, Sriera,” usul Gororagu,
“Nama yang bagus, aku suka, Sriera, apa artinya?”
“Tidak ada arti, hanya nama, sesuai dengan tampilanmu, seorang cewek cantik, dari planetku, Bumi,” jelas Gororagu.
“Bumi, aku ingin ke sana,” katanya.
“Aku juga, ku rasa setelah tugasku selesai, kau bisa menemaniku, di Bumi… yah, sebagai detektif swasta bukan pekerjaan yang mudah, tetapi menyenangkan dari penghasilannya,” jelas Gororagu.
“Penghasilan?” tanya Sriera.
“OK, nanti aku jelaskan, setelah mengembalikan Gerhana dan Awewe ya,” kata Gororagu, kemudian mencari lokasi tepatnya Gerhana dan Awewe melalui alat yang dimilikinya.
“Lokasi Gerhana dan Awewe ditemukan,” komputer yang dibawanya memberi informasi melalui retina matanya.
*
“Adamusha ke bagian engineering, apakah perbaikan sudah dilakukan?” Adamusha menanyakan.
“Saya Lux Dechipered kepala bagian engineering Kapten, sepertinya perlu dua hari lagi perbaikan pada core engine selesai” melalui komunikasi suara.
“Ada apa dengan kepala enggineering sebelumnya? Kenapa penggantian kepala saya tidak diberitahu? Oh ya pastikan komunikasi tidak hanya suara saja, tetapi visual hologram juga sudah bisa dilakukan”
“Baik Kapten, karena kerusakan, error di komunikasi dan jaringan, semua data terhambat, akan segera disusulkan segera setelah semuanya telah dibenahi”.
“OK, Kapten Adamusha out”.
“Lux Deciphered, sepertinya nama itu familiar?” ucap Angel Michael.
“Ah sepertinya kalian masih di sini, kenapa dengan Lux?” tanya Adamusha.
“Pasti ada sesuatu yang berhubungan dengan Lux, katakan padaku apa yang terjadi di masa depan, agar kejadian buruk dapat aku hindari,” Kapten Adamusha meminta, matanya menatap tajam kepada Angel Michael kemudian ke arah Angel Gabriel.
“Ya kejadian buruk, baiklah, sepertinya kau mengerti konsep paradox waktu, timeline. Kalau kau membuat perbaikan di masa ini, masa depan yang buruk karena hal itu akan cenderung terganti dengan yang lebih baik,” ujar Angel Michael.
“Tetapi, bila ternyata perbuatanmu yang kau anggap baik itu, malah menghasilkan kebalikannya, itu juga akan menjadi bencana, perlu dua, diperlukan dua koneksi komunikasi masa lalu dan masa depan untuk mengkonfirmasi perbaikan yang telah dilakukan,” jelas Angel Gabriel.
“Ya aku tahu itu, jadi apakah kau punya koneksi komunikasi dari masa ini ke masa depanmu?”. Mata Adamusha menatap Angel Gabriel lalu ke Angel Michael.
“Tentu kami memilikinya Kapten,” jawab Angel Michael dan Angel Gabriel bersamaan.
“Bagus kalau begitu”. Adamusha menepuk pundak Angel Michael yang berada paling dekat dengannya.
*
WHOOOP
Gororagu ter-teleport ke suatu area. Taman sepi, di suatu perkotaan yang sudah maju. Sembari matanya melihat ke suatu arah yang lebih ramai.
“Taman, ah tepatnya seperti pekuburan yang diziarahi banyak orang”. Gororagu mendekati suatu area, patung, dua patung serangga besar yang sengaja dicat warna merah, dan dua spesies manusia.
“Banyak serangga datang ke area empat patung tersebut,” kata Sriera.
“Ya aku tahu, dan DNA Gerhana serta Awewe terdeteksi kuat di area bawah patung tersebut,” jelas Gororahu melihat komputer yang ada di retina matanya.
“Perhatikan, ternyata di sini juga ada spesies manusia, cek di sana, beberapa manusia berkumpul dan berbincang antar spesies manusia, spesies gabungan serangga dan manusia, serta spesies serangga murni”. Mata Gororagu menyapu lingkungan tersebut, dan kemudian memandang Sriera.
“Cari informasi, kumpulkan data pembicaraan yang ada, lalu susun menjadi kamus baru, kemudian induksikan ke otakku untuk bisa secara langsung berbicara dalam bahasa mereka,” perintah Gororagu ke komputer di tubuhnya.
“Observasi selesai, kamus selesai, induksi dimulai,” tulisan di retina mata Gororagu memberi info.
Gororagu berjalan mendekati empat patung, dua patung serangga dan dua patung manusia. Di dua patung serangga, sebelah kiri bertuliskan “Gerhana: dewa perang,” kemudian di sebelah kanan patung serangga bertuliskan “Awewe: dewi nafsu”, kemudian di sebelah patung serangga kedua, ada patung manusia bertuliskan,”Energon: Dewa perdamaian” dan patung wanita bertuliskan “Rumi: dewi cinta,”.
“Eh dewa perdamaian, apa yang dilakukannya?” tanya Gororagu kepada salah satu serangga yang tampak telah melakukan doa.
“Oh, kau baru di sini, dia membawa perdamaian, dengan menghentikan Gerhana, dewa perang dan membawa perdamaian untuk kedua spesies yang ribuan tahun berperang, spesies manusia dan serangga akhirnya berdamai,” jawab orang tersebut.
“Lalu dewi itu, apa yang dilakukannya?” tanya Gororagu sembari menunjuk dewi cinta.
“Dewi cinta, melarang serangga wanita memakan kepala dan tubuh serangga pria dalam hubungan seksual, dengan pelarangan tersebut, membawa pencerahan baru kepada para serangga,” jawab serangga tersebut.
“Mengapa mereka ditempatkan bersama?”. Gororagu menatap wajah serangga tersebut.
“Keseimbangan, tanpa adanya keburukan, kita tidak akan tahu adanya kebaikan,” mendadak seseorang menyahut, seorang wanita spesies gabungan serangga dan manusia.
“Hm… terima kasih,” jawab Gororagu, Matanya melihat ke arah wanita tersebut, serangga sebelumnya yang menjawabnya sudah berjalan menjauhinya.
“Scan DNA komplit, sisa-sisa tulang Gerhana disebar di bawah patung Energon, dan sisa-sisa DNA Awewe terdeteksi kuat di tulang-tulangnya yang masih tersisa sedikit, di bawah patung dewi cinta,” info komputer di retina Gororagu.
“Sepertinya kita terlambat datang Sriera, mereka telah meninggal, ternyata kita berada ribuan tahun di masa depan planet ini, kita memerlukan mereka saat mereka masih hidup,” jelas Gororagu.
“Paling tidak, aku tahu, Gerhana dan Awewe telah terpanggil berbuat baik di akhir hidupnya,” jelas Gororagu.
“Apakah misimu gagal?” tanya Sriera.
“Oh… tidak, kita hanya datang pada masa yang terlalu jauh ke depan, semua mahluk hidup, tidak pernah mati, dia masih hidup, di masa lalu, ikuti aku,” ajak Gororagu.
WHOOOP
Gororagu teleport .
WHOOOP
Sriera mengikutinya.
“Whaaaoooow”. Para serangga dan manusia yang berada di sana mendadak terkagum saat mereka teleport dan menghilang dari pandangan mereka, beberapa saat kemudian mereka melakukan sembah menghormati patung-patung di sana, seolah hal itu merupakan bagian dari keajaiban tempat tersebut.
*
“Oh jadi begitu, Lux Deciphered berubah menjadi melawanku?” tanya Adamusha.
“Iya, menurut legenda di masa depan begitu,” jelas Angel Gabriel.
“Ah… sepertinya tidak akan,” jelas Adamusha mantap..
“Tidak akan?” tanya Angel Michael dan Angel Gabriel bersamaan. Penasaran.Keduanya berpandangan satu sama lain.
“Baiklah, ayo kita temui dia, Z-ion, teleport-kan kami bertiga ke bagian engineering di mana Lux Deciphered berada,” perintah Kapten Adamusha.
“Baik Kapten, bersiap,” jawab Z-ion.
WHOOP
Mereka bertiga muncul di bagian engineering. Kemudian Kapten Adamusha bergerak ke suatu arah, Angel Michael dan Angel Gabriel mengikutinya.
“Lux Deciphered,” sapa Kapten Adamusha.
“Ya, Kapten, siap”.
“Coba kalian scan tubuhnya,” saran Kapten Adamusha kepada Angel Michael dan Angel Gabriel.
“Scan selesai, dia android,” ujar Angel Michael.
“Ya, makanya tidak akan bukan? Kalian diprogram untuk patuh kepada pembuatnya,” jelas Kapten Adamusha.
“Benar Kapten, tidak akan,” Angel Gabriel memantapkan.
“Jadi pasti ada pembelokkan sejarah untuk kepentingan tertentu di masa depan setelah kalian,” jelas Kapten Adamusha.
“Ada potensi besar seperti itu,” jawab Angel Michael.
“Oh ya Lux, kenalkan Michael dan Gabriel.” Kapten Adamusha menggerakkan tangan ke arah Michael dan Gabriel berada sembari menatap ke arah Lux.
Bersambung....
Cerbung ini ada di majalah AN1MAGINE Volume 3 Nomor 6 Juni 2018 eMagazine Art and Science yang dapat di-download gratis di Play Store, share yaa
“Menerbitkan buku, komik, novel, buku teks atau
buku ajar, riset atau penelitian di jurnal? An1mage jawabnya”
AN1MAGINE BY AN1MAGE: Enlightening Open Mind Generations
AN1MAGE: Inspiring Creation Mind Enlightening
website an1mage.net www.an1mage.org
Comments
Post a Comment