KOMODO: External Instant Evolution di An1magine Volume 3 Nomor 7 Juli 2018
KEKACAUAN
M.S. Gumelar
Perserikatan Bangsa-bangsa, kantor pusat, New York, U.S.A.,“Banyak bermunculan manusia super karena organisme renik yang berasal dari Flores, Indonesia, kini telah menyebar ke berbagai negara, tidak semua orang yang memiliki kekuatan super ini adalah orang baik,” jelas Antonio Guterres, Sekjen PBB dalam rapat tertutupnya.
“Kalian perhatikan salah satu video yang sedang viral di internet, kekacauan semakin parah di area yang sensitif dengan agama, area Gaza Strip…”
“... beberapa penganut agama yang mendapatkan kekuatan, seolah merasa menjadi wakil tuhan dengan kekuatan yang dimilikinya, mereka saling bantai di sana, dan korban terbesarnya adalah penduduk yang tidak memiliki kekuatan super, hal ini harus dicari solusinya, ada saran?” mata Antonio Guterres melihat kepada para anggota yang sedang rapat tertutup tersebut.
Hening.
Dipecahkan oleh suara berat, “Saat ini yang bisa dilakukan adalah mengumpulkan orang-orang super yang berkelakuan baik dan mau tergabung dalam tim sebagai pasukan perdamaian super, kemudian mengumpulkan orang-orang genius serta mencari tahu apakah di asalnya sana, Flores, ada juga orang yang telah meneliti hal ini?…”
“... jika iya ada, masukkan dia dalam tim ini, juga beberapa negara lainnya di Bumi, kita memerlukan berbagai ragam pendekatan untuk menahan, menghentikan, dan atau mengembalikan keadaan seperti semula,” ujar seseorang berkulit hitam dari Afrika Selatan.
“Genius, Anda saya tunjuk sebagai ketua pelaksana untuk tim ini, rekrut anggota tim sesuai keperluan, dan laporkan semua perkembangan kepada saya,” perintah Antonio Guterres.
“Oh ya, namamu siapa?” tanya Antonio Guterres.
“Bokamoso Pak,” jawabnya.
*
“Bokamoso? Baik Pak Antonio, akan saya koordinasikan dengan jenderal saya,” jawab Selo Adimulyo.
“Nah kau tahu, sepertinya sudah mendunia wabah ini, berita TV dan berita streaming di internet dari dalam dan luar negeri menunjukkan skala peningkatan tajam munculnya kekerasan dan kekacauan karena seseorang telah memiliki kekuatan super secara evolusi instan”. Mata Selo Adimulyo ke arah Maung Bodas.
“Kontak Prof. Habibie dan Rangga, untuk bergabung dalam tim di bawah Bokamoso, orang Afrika Selatan, perwakilan dari PBB, segera berangkatkan mereka ke sana, dan tambahkan orang-orangmu serta beberapa orang berkekuatan super lainnya sesuai keperluan,” perintah Selo Adimulyo.
“Baik Pak Presiden,” jawab Maung Bodas dan segera beranjak ke luar ruangan kepresidenan.
*
“Ya baik, akan saya infokan ke Prof. Habibie,” jawab Rangga, kemudian menutup smartphone-nya.
“Kita ke Jakarta, diminta datang oleh Presiden Selo,” mata Rangga menatap ke arah Mega dan kemudian ke Prof. Habibie.
“Yeaaaay!” Mega melompat kegirangan.
Anita melihat, bengong tidak mengerti. Tampak di kejauhan Bu Habibie sedang memasak sesuatu.
*
“Ada berapa banyak timeline sebenarnya di Bumi?” tanya Maung Geulis.
“Tidak terbatas, sama seperti seorang video editor mengedit video, di dalamnya ada video dan audio track yang tidak terbatas jumlahnya, timeline adalah gabungan dari pecahan-pecahan timecode atau era dalam durasi tertentu yang menjadi satu,” jelas Panglima Burung.
“Timeline tidak hanya satu, ada banyak atau multitimeline, cuma yang diambil adalah yang paling bagus dan paling sedikit bencana atau kekacauan di dalamnya, dan setiap timeline memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri,” jelas Kumang.
“Multitimeline tidak sama dengan multi universe atau multiverse, multiverse adalah universe atau jagat raya baru, dengan frekuensi yang berbeda. Multiverse adalah universe yang ada dalam universe, konsepnya sama seperti ruang di dalam ruang,” jelas Keling.
“Intinya multitimeline masih ada di dalam satu lingkup bahkan bisa sangat melokal, seperti multitimeline yang ada di Bumi ini saja, di planet lainnya, misalnya Mars juga dapat memiliki multitimeline-nya sendiri, untuk universe, dan tiap universe dapat memiliki multitimeline sesuai keperluan, tidak ada batasan,” Ratu Q-Del menambahkan,
“Whuow whooow, aku jadi pusing, ternyata banyak sekali yang belum aku mengerti,” Maung Geulis tersipu malu.
“Ah jangan sungkan, kami juga awalnya demikian, tidak beda jauh, tapi lama-lama akan terbiasa dan mengerti apa yang dimaksud,” Panglima Naga melihat ke arah Maung Geulis sembari tersenyum.
“Coba kalian cari timelineri di era Calon Arang, pada abad 12 versi ini, sebab teknologi topeng yang pernah kami hadapi melawan Cleo beberapa tahun lalu menggunakan teknologi nano, cuma bedanya yang milik Rangga adalah teknologi organik,” saran Maung Geulis.
“Data terdeteksi,” ucap Hallah.
“Calon Arang memiliki buku yang sebenarnya berupa tablet yang berisi teknologi nano, kemudian tablet tersebut dicuri oleh menantunya Bahula, yang memiliki guru bernama Bharada,” jelas Hallah melanjutkan.
“Tentu saja tanpa kekuatannya, Calon Arang tidak dapat mengalahkan Bharada, agar tablet tersebut tidak digunakan oleh orang lain lagi, Bharada mengubah tablet itu menjadi topeng sebagai hiasan,” Hallah menambahkan.
“Ya dan kemudian digunakan oleh Cleo,” lanjut Maung Geulis.
“Hei, kenapa kalian tidak membantuku saat melawan Cleo?” tanya Maung Geulis mendadak matanya menyipit melihat ke teman-teman lainnya.
“Ah, kau sudah mampu mengatasinya, masalah sekarang lebih besar, kami pun turun tangan bukan?” jelas Panglima Naga.
“Hm… baiklah,” jawab Maung Geulis belum terlihat puas dengan jawaban tersebut, tapi menyerah saja akhirnya.
“Pertanyaannya!” Maung Geulis berkernyit.
“Ya pertanyaan jauh lebih penting dari jawaban,” kata Kumang.
“Dari mana Calon Arang mendapatkan tablet tersebut?” Maung Geulis melihat ke arah mereka.
“Eh …, Mr. G,” jawab Keling.
“Sudah kuduga,” wajah Maung Geulis terlihat cemberut.
“Kini dari mana asalnya jasad renik yang mampu membuat manusia terevolusi dengan cepat?” tanya Maung Geulis.
“Kau yakin hanya manusia?” tanya Keling.
“Bukankah selama ini begitu, info di TV dan internet?” Maung Geulis balik bertanya.
“Sensor kecerdasan di Kota Bunian lebih canggih lagi,” kata Hallah.
“Aku mendeteksi ragam jenis pohon, satwa mulai berevolusi secara instan, kulihat ada beberapa ikan mulai proses transisi berjalan ke darat, ada beberapa spesies gurita yang mulai memanjat pohon seperti monyet walaupun mereka tidak bertulang, ada beberapa satwa primata, herbivora, dan carnivora mulai menggunakan alat-alat sederhana,” jelas Hallah sembari menunjukkan tampilan hologram.
Terlihat dalam tampilan hologram beberapa manusia yang belum bisa terevolusi oleh organisme renik melihat hal tersebut, ada yang berlari menjauh untuk menghindar, ada yang memburunya karena melihat keanehan tersebut.
“Whaoow, manusia akan tergantikan kalau begitu, benar-benar kekacauan,” Maung Geulis terlihat khawatir.
“Tergantikan, sepertinya sudah waktunya bukan?” tanya Hallah.
“Solusi?” tanya Maung Geulis.
“Kita ke PBB, bertemu dengan Sekjen PBB dan membantu mereka sebisa kita, sebab kami pun belum memiliki solusi untuk hal ini, kami harus mengambil sampel dan meneliti lebih jauh, teknologi organisme renik ini jauh lebih canggih dan berasal dari luar bumi, ada potensi dari luar tata surya ini, tetapi kami dapat membantu mempercepat salah satu proses solusi bila diperlukan” jelas Panglima Burung.
“Bagaimana dengan teknologi level atasan kalian, tingkatan tata surya?” tanya Maung
Geulis.
“Hm… untuk sementara ini mereka belum bisa dilibatkan, terkecuali ternyata Bumi ini hancur dan timeline versi ini di Bumi memengaruhi mereka, baru mereka akan turun tangan,” jelas Panglima Burung.
*
Dua unit motor mesin jet menggunakan teknik mesin ala drone melayang meninggalkan Pulau Dayak, Kalimantan. Motor jet teknik drone melintasi laut ke arah Pulau Jawa.
“Kau tahu, kecepatan motor jet drone ini lebih lambat dari kecepatan terbangku,” keluh Bintang.
“Ah, kau ingin menggendongku terbang?” tanya Genruo.
“Ah pasti melelahkan, tubuhmu sangat besar,” jawab Bintang.
“Tapi aku bisa berubah wujud menjadi burung, sayangnya mengepakkan sayap juga membuat capai, seperti berlari, kau bisa terbang hanya dengan telekinetik apakah juga menguras tenaga?” tanya Genruo sembari menggigit apel yang jadi bekal, kemudian melemparkan satu buah ke arah Bintang.
TEP
Bintang menangkap apel tersebut dan menggigitnya,”Ya juga capek, mengangkat tubuh dan menggerakkannya ke arah tertentu menguras tenaga, sama seperti berlari juga, apalagi ada beban tambahan, tentu lebih capek,” jawab Bintang.
“Semuanya memerlukan energi, dan energi kita kebanyakan dari makanan, aku pernah melihat mahluk yang sudah terevolusi lebih tinggi, memiliki tubuh ion, aku belum pernah bertanya, apa yang mereka makan, dan dapat dari mana sumber energinya?” Genruo berbagi info.
“Mahluk ion ya, wuah pasti di masa depan ya,” Bintang penuh selidik.
“Iya, dari planet seperti matahari, ada beberapa mahluk ion yang aku temui,” jelas Genruo.
“Ada baiknya kau tanyakan saat bertemu mereka lagi,” saran Bintang.
“Ide yang bagus,” jawab Genruo.
Kemudian Genruo memutar transmisi kecepatan, sehingga motor terbangnya lebih cepat dari yang dikendarai Bintang,” Yihaaaaaaaa!” teriak Genruo.
Bintang melihat hal tersebut tidak mau mengalah, kemudian melakukan hal yang sama, mereka berkejar-kejaran di langit saling berlomba untuk mendahului.
*
“Kalian datang dengan cepat,” puji Maung Bodas.
“Aduh, teleport ini membuatku pusing,” Prof. Habibie mengeluh, kemudian mencari tempat duduk, menuju area sofa.
“Masih seperti berputar?” tanya Mega.
“Ya, seperti vertigo,” jelas Timox menambahkan komentar saat Prof. Habibie sudah mulai duduk nyaman.
“Kau sepertinya tahu tentang teleport?” tanya Mega ke arah Timox.
“Aku salah satu pelakunya, Oh ya namaku Timox,” sapa Timox kepada Mega dan melihat ke arah Rangga.
“Aku Mega, dan dia Rangga eh Komodo,” jelas Mega.
“Komodo? Tidak kusangka bertemu Anda, suatu kehormatan,” Timox melihat ke arah Rangga dan tersenyum.
“Baiklah semua telah berkumpul, kenalannya akan kita lanjutkan setelah informasi ini, Bokamoso person in charge dari PBB dalam menangani masalah evolusi instan yang disebabkan oleh jasad renik yang telah hinggap di tubuh Rangga, dan telah menyebar hampir di seluruh permukaan Bumi,” kata Maung Bodas.
“Kita ke New York dan diminta pikiran serta tenaganya untuk mengatasi hal ini?” Prof. Habibie menyela sembari mengelap wajahnya karena keringat masih mengucur setelah teleport yang dilakukan Rangga terhadap dirinya.
“Tepat, dan saya yakin bantuan Prof, Habibie sangat diperlukan, karena sebagai peneliti awal dalam hal ini, tentu saja Rangga juga ikut, karena menjadi bagian dari penelitian ini,” jelas Maung Bodas.
“Undangan secara resmi, dan melalui prosedur imigrasi yang resmi, perjalanan antar negara, ke sana sesegera mungkin, dan tidak menggunakan kemampuan teleport,” Maung Bodas melihat ke arah Prof. Habibie yang tersenyum dan terlihat lega mengetahui hal tersebut.
*
“Baik, masalah Freeport kini saya sudah tahu, Amerika Serikat mendapatkan gunung emas sebagai ‘upah’ telah membantu dan membuat Irian Jaya bergabung dengan Indonesia melalui sistem Pepera, sejenis referendum,” kata Selo Adimulyo.
“Ya, demikianlah, jadi tentu saja dengan perjanjian tersebut akan membuat Indonesia kesulitan untuk mengklaimnya kembali,” jelas orang tersebut.
“Baiklah, mulai besok, atur pertemuanku dengan petinggi Freeport, bawa semua perjanjian yang pernah dilakukan oleh presiden pertama, Soeharto pada tahun 1967, kemudian juga perjanjian tahun 1988, dan tahun 1991 siang ini, bentuk timnya, dan pelajari kekurangannya” Selo Adimulyo memerintahkan orang tersebut.
“Eh perjanjian sebenarnya tahun 69, karena tahun 1967 Irian Jaya atau Papua pada waktu itu belum bagian dari Indonesia, setelah Pepera tahun 1969 baru Irian Jaya masuk ke Indonesia,” jelas orang tersebut.
“Oh begitu ya, berarti ada manipulasi data di sana, baik, lakukan apa yang saya perintahkan,” Selo Adimulyo menekankan.
“Baik Pak Presiden, akan saya laksanakan segera,” kemudian orang itu bergegas ke luar ruangan. Orang tersebut berjalan melewati tempat berkumpulnya tim yang sedang dikoordinasi oleh Maung Bodas.
Selo bergerak menyusul ke luar ruangan, menuju ruangan di mana Maung Bodas berada.
*
“Baiklah, untuk masalah pertemuan ke kantor pusat PBB kalian selesaikan dan urus visanya dengan segera, pertemuan selesai,” jelas Maung Bodas.
Semua yang hadir di sana segera berkerumun berkenalan satu sama lainnya. Sedangkan Maung Bodas mendekati seseorang.
“David, kau tangani pelaku inisiasi kerusuhan dan penjarahan massal di ITC BSD bersama Terra,” kata Maung Bodas, kemudian tangannya melambai pada seseorang yang bernama Terra.
“Baik Jenderal,” jawab David.
“Ini Terra, dia memiliki kemampuan super mengendalikan segala hal yang berunsur tanah, aku rasa cukup untuk mengatasi problem pelaku inisiasi kerusuhan tersebut,” jelas Maung Bodas.
“Halo, saya Terra,” tangan Terra menyambut tangan David yang sudah di tengah jalan ke arahnya.
“David,” jawab David tersenyum.
Kemudian Maung Bodas bergerak ke arah Karbin.
“Untuk Diana, karena dia masih kecil, akan melanggar hukum kalau secara jelas kita memperkerjakannya, kau atur agar dia ke markas besar PBB bersama orang tua angkatnya,” jelas Maung Bodas kepada Karbin.
“Siapa orang tua angkatnya?” tanya Karbin.
“Kau,” jawab Maung Bodas. Maung Bodas melihat Presiden Selo yang berjalan ke areanya, segera Maung Bodas menyusulnya.
“Pastikan tidak semua manusia dan alien super yang ada dalam tim kita ke markas besar PBB, kita masih memerlukan banyak orang super yang baik untuk mengatasi berbagai hal yang mungkin timbul di Indonesia,” Selo Adimulyo memberikan masukan.
“Tentu saja, seperti biasanya, sudah disiapkan back up untuk hal itu,” Maung Bodas tersenyum.
*
Orang-orang di Cafe Zhuang Liu, Shanghai, Republik Rakyat China. Mereka sedang berbincang santai dengan temannya, ada yang sibuk dengan smartphone-nya, ada yang makan dan ada yang minum, tetapi sebagian besar mata mereka tertuju pada pada monitor TV besar yang ada di pojok ruangan.
Tampilan di sana terlihat seorang perempuan menggunakan rok abu-abu dan kaos tebal ketat berwarna coklat tua sedang terbang menuju ke angkasa luar.
“Entah apa yang akan dilakukan oleh perempuan tersebut, apakah dia memiliki kekuatan dapat bernapas tanpa oksigen selain kemampuan terbang, dan juga tahan dingin?” komentar salah seorang yang diwawancarai mengenai perempuan tersebut di salah oleh jurnalis TV yang ada di sana.
“Perempuan itu sudah sangat jauh, sepertinya memiliki kecepatan terbang super, hingga ada potensi sudah sampai di angkasa luar,” tambah jurnalis CCTV 4.
*
Di angkasa luar, perempuan tersebut ternyata mampu menahan dingin dan dapat bernapas tanpa oksigen.
Dia melesat ke arah stasiun ruang angkasa, International Space Station (ISS) kemudian dia terbang melewati beberapa jendela, di mana hal ini membuat takjub beberapa astronot yang ada di sana.
Perempuan itu terhenti saat melihat ada pesawat lain yang mendekatinya, bukan berasal dari Bumi, tetapi sepertinya dari planet lain atau milik alien.
Perempuan tersebut melayang mendekati pesawat alien yang berbentuk seperti piring namun dengan teknologi yang sangat canggih.
Kemudian perempuan tersebut melesat ke pesawat lainnya yang berbentuk lonjong seperti cerutu, melihat astronot yang ternyata alien-alien yang sudah pernah dilihatnya dalam cerita mitos, fiksi, dan yang dianggap hoax di internet yang beredar di Bumi, ada juga yang belum pernah dia lihat tampilan wajah dan bentuk tubuhnya.
Perempuan tersebut seperti sedang tour melintasi dan mendekati beberapa pesawat alien lainnya dengan ekspresi wajah penuh kekaguman.
Tidak berapa lama kemudian dia melihat pesawat yang di dalamnya penuh air, kemudian dia mendekati pesawat tersebut dan melihat dari kaca, ada alien aquatik yang bernafas di dalam air, dengan ragam bentuk, salah satunya spesies grey yang bermata besar seperti dophin.
Tidak berapa lama ada beberapa cahaya mendekati perempuan tersebut, setelah tampak dari dekat, cahaya tersebut membentuk mahluk hidup dari cahaya atau ion, bukan dari daging seperti dirinya.
Mahluk ion tersebut sepertinya membimbing perempuan tersebut ke satu pesawat yang sangat besar dan pesawatnya bersinar terang.
Perempuan tersebut bergerak mengikuti alien bertubuh energi atau ion tersebut dengan perlahan karena takjub dan sebentuk pintu terbuka kemudian perempuan tersebut masuk ke pesawat yang bersinar tersebut.
*
PBB, New York.
“Baiklah, penawaran kalian mungkin akan menjadi salah satu solusi yang dapat kami gunakan,” kata Antonio Guterres.
“Tetapi apakah kalian punya kendali terhadap potensi datangnya alien dari planet lain, dari tata surya lain, dari galaksi lain, atau dari dimensi lainnya?” tanya Antonio Guterres kepada Panglima Naga yang diangkat sementara sebagai pemimpin tim duta kota Bunian.
“Frekuensi lainnya bukan dimensi lainnya,” Jelas Panglima Naga.
“Ya itu maksudku,” jawab Antonio Guterres cepat, tidak mau disalahkan.
“Tidak, selama maksud mereka baik, mereka akan bebas keluar masuk Bumi melalui angkasa luar, atau di dalam Bumi itu sendiri,” jelas Panglima Naga.
“Dari mana kalian tahu mereka baik?” tanya Antonio Guterres.
“Ya salah satunya tidak menginvasi Bumi?” jelas Panglima Naga meragu.
“Lalu organisme renik itu bukan bagian dari invasi? Atau menolong manusia agar cepat terevolusi dan menghancurkan dirinya sendiri?” Antonio Guterres bertanya kritis.
“Ah itu yang sedang kami bahas di sini bukan? Mencari solusi, apakah benar akan menghancurkan Bumi atau menyelamatkan? Sepertinya yang terlihat jelas saat ini membahayakan Bumi atau lebih tepatnya mengancam keselamatan manusia di Bumi?” jelas Panglima Naga.
“Ada baiknya kalian bergabung dengan tim bentukan saya mengenai hal ini,” Antonio Guterres menyarankan.
“Sebab saya sendiri belum tahu solusi apa yang tepat untuk dilakukan? Namun teknologi canggih yang kalian bawa ini luar biasa, aku rasa bisa membantu…”
“... aku tidak tahu sebelumnya ada negara dengan teknologi canggih seperti ini selain Amerika Serikat, China, dan Jepang” Antonio Guterres melihat kepada tablet kristal super canggih yang dibawa Panglima Naga sebagai contoh.
“Baik, kami rasa pilihan itu akan kami ambil, kami siap bergabung dengan tim bentukan Anda Pak,” jawab Panglima Naga.
“Eh tepatnya mengambang di mana kota Bunian, Indonesia? Apa bisa dikoneksikan dengan International Space Station?” tanya Antonio Guterres dengan wajah penasaran.
*
National Aeronautics and Space Administration (NASA), kantor pusat, Washington, D.C.
“Jadi benar bahwa di angkasa luar, di Bumi saat ini sedang ada pesawat buatan kita, pesawat alien, dan manusia yang bisa terbang sampai ke luar angkasa diperkirakan dari Republik Rakyat China?” bentak NASA Administrator Jim Bridenstine.
“Ya Pak!” jawab seseorang.
“Lalu kenapa teknologi kita kalah? Kita Amerika Serikat, tidak adakah Superman? Kenapa harus orang China yang mendahului teknologi terbang tanpa pesawat?” gerutu Jim Bridenstine.
“Eh …, oh …, itu karena orang China tersebut sepertinya memiliki kekuatan dari organisme renik yang telah menjadi viral di internet dan beberapa TV di seluruh dunia,” jelas orang itu lagi.
“Tunggu, lihat, di TV! CNN sedang melaporkan ada satu warga Amerika yang terbang dan ke arah luar angkasa, sepertinya terinsipirasi dari orang China!” salah satu staf NASA menunjuk layar monitor besar yang ada di sudut ruangan pertemuan.
“Ah akhirnya ada juga Superman!” Jim Bridenstine tampak gembira sembari menepuk tangannya sendiri.
“Aku mau teknologi itu!” teriak Jim Bridenstine.
“Eh… baik Pak!” jawab orang tersebut sekenanya, tampak wajah tidak mengerti.
“Aaaaah!” beberapa orang berteriak.
Terlihat si Superman mendadak melayang jatuh ke Bumi.
“Kemampuannya belum sehebat orang dari China, sepertinya dia tidak tahan dingin dan belum memiliki kemampuan bernapas tanpa oksigen,” komentar salah satu staf lainnya.
“Tunggu, kenapa di atas lebih dingin? Bukankah semakin dekat dengan matahari seharusnya semakin panas?” Jim Bridenstine kebingungan.
“Dan Alien, alieeeeen ternyata sungguhan! Seseorang, jelaskan padaku!” Jim Bridenstine berteriak.
“Eeeeeeeeh …, itu perlu penjelasan khusus,” jawab salah satu staff.
*
Bandara Soekarno Hatta, di smartphone miliki Diana. Sembari menunggu di boarding room dalam proses perjalanan ke kantor pusat PBB, New York.
“Sedang viral, berita seorang manusia super terbang ke luar angkasa dari China, yang dari Amerika Serikat sepertinya belum berhasil, tunggu … “
“... ada info terbaru sepertinya beberapa negara lain ada yang mengikutinya, seperti dari Peru, Rusia, Jepang, Korea, India, Hungaria, Thailand, Malaysia, Afrika Selatan, dan juga lebih banyak lagi dari Indonesia…,”
“... Flores, Indonesia disebut sebagai negara yang diperkirakan asal dari wabah organisme renik penyebab evolusi spontan!” jelas pembawa berita di CNN.
“Bisakah kau keluar angkasa tanpa membeku dan tanpa oksigen?” tanya Diana melihat ke arah Rangga.
“Aku? Ah, aku tidak tahu, belum pernah melakukan sebelumnya, tapi itu ide yang bagus,” jawab Rangga.
“Mungkin Rangga bisa, mungkin juga tidak bisa,” Mega menambahkan.
“Hei aku mungkin bisa,” jawab Rangga.
“Atau mungkin tidak,” dengan cepat Mega menimpali.
“Mungkin bisa,” jawab Rangga lagi.
“Mungkin tidak,” balas Mega.
“Hei kamu mau nama julukanmu apa?” tanya Rangga ke Mega.
“Mungkin bisa,” lanjut Rangga.
“Mungkin tidak! Aku suka dengan nama Komodo, tapi sudah kau gunakan, oh ya, Giant Lizard? Gimana?” ujar Mega.
“Giant Lizard? Itu tidak nyaman didengar Mega,” Rangga mengutarakan pendapatnya.
“Mega Lizard lebih baik, namamu Mega, cocok!” saran Rangga.
“Megazard,” kata Diana.
Rangga dan Mega menatap Diana sembari tersenyum.
“Perhatian-perhatian, pesawat Garuda nomor penerbangan GA001 ke Los Angeles International Airport, Amerika Serikat telah siap, penumpang segera boarding ke pesawat melalui Gate 1,” pengumuman terdengar jelas.
*
ReykjavÃk, Iceland, Artic. Seseorang melihat smartphone di tangannya, video viral di internet tentang orang terbang ke angkasa luar.
Setelah itu dia melihat ke atas langit, dan secara perlahan tubuhnya melayang, kemudian melesat ke angkasa luar.
Tak berapa lama, mendadak di belakangnya sudah ada tiga sosok lain menyusulnya.
*
Kepulauan Hawai, U.S.A
Beberapa orang turis melihat beberapa spesies gurita yang sedang berada di pohon kelapa, mereka memakan kelapa, serangga, dan beberapa tupai yang ditemuinya.
“Aneh, mengapa mereka dapat naik pohon kelapa?” tanya seorang turis kepada pemandu wisata.
Pemandu wisata menjawab sekenanya,”Ah mereka gurita unik yang hanya ada di Hawaii,” katanya sembari tersenyum bangga kepada turis-turis tersebut.
“Aaaah,” para turis menjawab bersamaan sebagai tanda kagum.
“Aaaaaaaaaarg!” teriak seorang turis ketakutan saat salah satu gurita melompat dan menempel di wajahnya, kemudian menggigit wajah orang tersebut.
Sontak turis lainnya berlarian, kemudian beberapa gurita lainnya melompat mengejar dan melakukan hal yang sama. Dua orang turis lainnya wajahnya dilingkupi gurita dan gelapan kemudian terjatuh berguling-guling.
Suasana semakin histeris. Si pemandu wisata, berlari sembari mengontak seseorang melalui smartphone.
“Cepat kirimkan smartphone…, eh orang eh sekuriti ke lokasi, ada serangan gurita!” teriaknya, lalu kakinya terantuk batu, smartphone-nya terlempar, si pemandu terus berlari tidak peduli lagi.
“Halo? Di mana lokasinya?” suara dari smartphone yang jatuh terdengar.
*
Surabaya, Indonesia. Tampak asap mengepul di kejauhan kota. Kekacauan, perampokan, perampasan, dan penjarahan terjadi yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kekuatan super yang memiliki sifat buruk.
Beberapa orang super lainnya mencoba menahan perbuatan buruk orang-orang super yang melakukan kejahatan tersebut, dan di sana ada polisi polisi yang berusaha menghentikan kekacauan, namun sepertinya jumlah yang melakukan kejahatan jauh lebih banyak.
Tidak hanya di Surabaya, di kota-kota lainnya juga, Yogyakarta, Pekalongan, Pontianak, Jakarta.
Sydney, Canberra, Kualalumpur, Bangkok, Tokyo, Moskow, Teheran, Riyadh, Antananarivo, London, dan hampir semua kota besar di Bumi, terjadi kekacauan.
*
Pesawat Garuda. Perjalanan ke Los Angeles, Amerika Serikat.
“Lihat ada orang terbang!” teriak seseorang di dalam pesawat.
“Tidak seorang saja, lihat ada enam orang lainnya, juga terbang!” teriak penumpang lainnya.
Diana melihatnya, “Oh tidak tidaaaak!” teriak Diana histeris.
“Ada apa?” tanya Rangga.
BRAAAAAAAAAL
Pesawat mendadak lambungnya pecah terkena seseorang yang menembus pesawat dari bawah lambung pesawat ke area atap pesawat.
“AAAAAAAA!”. Kekacauan terjadi di dalam pesawat, tekanan mendadak berubah drastis, masker oksigen bermunculan.
Beberapa penumpang ada yang sempat mengambil masker oksigen, tetapi banyak yang cuma berteriak ketakutan.
Pesawat oleng, tidak seimbang, meluruk ke arah bawah, diving di udara dengan sangat cepat. Di area kokpit pesawat, sang kapten berserta co-pilot berusaha menyeimbangkan pesawat.
BRAAAAAAL
Ada beberapa lagi orang yang menembus lambung pesawat dari sisi lainnya.
BRAAAL
BRAAAL
BRAAAAAL
Sepertinya orang-orang yang mampu terbang dan berkekuatan tersebut tidak memiliki rasa kemanusiaan, hanya bermain-main saja.
HA HA HA HA
Mereka tertawa kemudian secara bersama melesat ke arah lain.
PRAAAAKH
Pesawat mendadak patah di bagian lambung, dua orang terlempar ke udara.
Terlihat Mega berusaha melepaskan sabuk pengamannya, berhasil. Kemudian Mega melesat memburu orang-orang yang terlempar, menangkapnya satu demi satu, kemudian Mega melesat ke patahan pesawat satunya.
Rangga menyusul mengikuti Mega. Sebelum Mega sampai ke arah patahan pesawat tersebut.
ZAP
Patahan pesawat beserta penumpangnya mendadak menghilang. Kemudian Mega melihat ke arah bawah, di area lapang di permukaan Bumi, patahan pesawat itu berada di sana.
Kemudian mata Mega melihat ke belakang Rangga, Rangga terlihat memegang patahan pesawat bagian depan.
ZAP
Patahan depan pesawat dan Rangga menghilang, kemudian mata Mega melihat ke area di mana patahan depan pesawat telah berada di dekat patahan belakang pesawat di area sebelumnya di permukaan tanah. Mega segera meluncur terbang ke arah tersebut.
TEP
Mega telah menjejakkan kaki, meletakkan dua orang-orang di tangannya yang masih gemetaran ke tanah, mereka tidak berbicara apa pun. Kemudian keduanya berpelukan.
Mega berjalan mendekati patahan pesawat, beberapa orang telah turun dari pesawat menggunakan tangga karet darurat.
“Sepertinya kita tidak akan sampai dengan cara ini,” kata Mega mendekati Rangga.
“Ya, benar, untung Timox menggunakan kekuatannya untuk meneleportkan kita semua, kekuatannya hebat, mampu meneleportkan pesawat dan isi yang ada di dalamnya secara lengkap!” puji Rangga sembari melihat ke arah Timox yang sedang membantu Diana untuk turun dari patahan pesawat area depan.
“Jadi, ada baiknya kita gunakan teleport saja ke New York, tidak perlu ke Los Angeles terlebih dulu, tidak hemat waktu,” Mega menyarankan.
“Ya kurasa bagus juga,” kata Adiyus yang sedang menyembuhkan beberapa orang yang terluka.
“Surat-surat kita lengkap bukan? Tidak masalah, tidak melewati bagian cek imigrasi di Amerika?” kata Karbin.
“Sepertinya ini peristiwa khusus, aku yakin pemerintah Amerika akan mengerti, dan sepertinya Bumi ini milik kita bersama, tidak perlu lagi pengkotakan negara,” kata Mega.
“Benar, tapi Amerika Serikat sangat sensitif masalah imigrasi ini,” jelas Karbin.
“Oh tidak …, oh tidaaak” kata Prof. Habibie.
Tim tersenyum melihat kata-kata Prof. Habibie.
ZAP
Tim tersebut teleport.
*
Ruang tamu, Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat.
“Apa tidak sebaiknya kalian mereset waktu segera?” tanya Maung Geulis.
“Hei, belum terbukti kejadian ini akan menghancurkan Bumi!” Kumang menyanggah.
“Satu pertanyaan, apakah manusia akan ditolong kalau Bumi tetap utuh?” tanya Maung Geulis.
“Eh…, pertanyaan sulit, karena manusia bukan satu-satunya spesies yang dilindungi, lebih tepatnya Bumilah yang dilindungi,” jelas Keling.
“Bumi adalah spesies?” tanya Maung Geulis.
“Yaaa, Bumi dapat disebut spesies, Bumi menghasilkan banyak mahluk hidup, saat sesuatu dapat menghasilkan mahluk hidup, bukankah masuk dalam kategori spesies, entitas?”
“Bumi memiliki potensi menghasilkan mahluk hidup lain yang cerdas selain manusia, sepertinya manusia berpotensi merusaknya, lebih kuat, berbahaya!” jelas Panglima Naga.
“Sial, kukira kalian akan menyematkan manusia!” gerutu Maung Geulis.
“Ya, potensi itu ada kalau manusia layak diselamatkan dari kehancurannya,” Panglima Burung menjawab santai.
Ratu Q-Del tersenyum melihat wajah Maung Geulis yang tambah cemberut.
“Apa yang membuatmu jatuh cinta pada manusia, bukankah kau juga keturunan alien?” tanya Ratu Q-Del kepada Maung Geulis.
“Entahlah, mereka bukan bodoh, hanya naif…,” kata Maung Geulis membela.
“Naif? Jangan lupa, mereka serakah, mementingkan diri sendiri alias selfish, tidak mau mengaku salah, dirinya selalu benar walaupun kenyataannya dia telah melakukan kejahatan, menyalahkan orang lain atas kesalahannya,” bisik Ratu Q-Del.
“Eh kau benar, tapi mereka perlu belajar, contohnya Rangga,” bela Maung Geulis.
“Rangga? Si bodoh yang menyebabkan ini semua? Rangga si naif yang sok mau jadi pahlawan, yang sok mau jadi tuhan?” Kumang meragu.
“Ah jangan-jangan kau jatuh cinta padanya?” Mata Ratu Q-Del melirik Kumang kemudian ke Maung Geulis lagi.
“Tidak, dia sudah punya kekasih,” bela Maung Geulis.
“Oh punya kekasih ya? Bukan berarti kau tidak boleh jatuh cinta bukan?” Kumang menambahkan, menggoda.
Pipi Maung Geulis memerah,”Entahlah, mungkin iya, bolehkah?”. Mata Maung Geulis ke arah Ratu Q-Del.
“Hei, kau pikir aku ahlinya masalah cinta, jangan menatapku begitu!” Ratu Q-Del berusaha mengelak.
“Bukankah kau banyak suami, paling tidak banyak dari suamimu yang telah meninggal karena usia tua, dan lihatlah, kau masih cantik dan tetap muda, tubuh milik seorang gadis usia 17 tahunan” goda Kumang.
“Ha ada benarnya,” jawab Ratu Q-Del.
Maung Geulis tersenyum.
*
Labuan Bajo, Flores, Indonesia.
“Kekacauan terlihat di kota, merembet ke area tepi kota. Penjarahan, perampokan, dan kejahatan lainnya oleh manusia-manusia super mendadak ramai terjadi, bahkan sepertinya lebih banyak jumlah manusia super yang dari Flores dibandingkan area lainnya dalam beberapa hari terakhir,” seseorang berkomentar dalam suatu video yang sedang viral dari Flores.
Bersambung
Cerbung ini ada di majalah AN1MAGINE Volume 3 Nomor 7 Juli 2018 eMagazine Art and Science yang dapat di-download gratis di Play Store, share yaa
“Menerbitkan buku, komik, novel, buku teks atau
buku ajar, riset atau penelitian di jurnal? An1mage jawabnya”
AN1MAGINE BY AN1MAGE: Enlightening Open Mind Generations
AN1MAGE: Inspiring Creation Mind Enlightening
website an1mage.net www.an1mage.org
Comments
Post a Comment