AKU: Telinga
https://microtia.files.wordpress.com/2008/03/030308-0820-pembuatante9.jpg?w=560
AKU: Telinga
Sore itu cuaca ga biasanya panas, aku melamun menunggu telepon darinya.
Tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu rumah sembari berkata, "Buka pintunya, atau akan kudobrak dengan paksa". Dengan perasaan takut aku membuka pintu.
Di depanku berdiri seseorang. Aku terkejut karena yang baru saja membentakku adalah seorang bocah yang sangat kotor dan kelihatan tidak terurus. Dia adalah anak tetanggaku yang baru pindah ke kompleks ini dua hari yang lalu.
Dia seperti tidak senang denganku, apa karena bola yang kutendang itu mengenai kaca jendela rumahnya, sungguh aku tak sengaja. Dari matanya aku lihat tegelinang air mata. Wajahnya pucat seperti ketakutan.
Aku bertanya,"Apakah engkau mengigau?"
“Kau kenapa, apa ada yang menyakitimu?" ucapku celingukan. Dia menerobos masuk rumahku, dan menunjuk ke arah gudang. Aku melihat gudang itu yang kelihatannya tak terurus.
Baru kusadari, punggung anak ini terluka. Darah segar mengalir dari lukanya. Aku merasa was-was, harus mencari perban atau sejenisnya, gudang… ada mungkin ada di gudang itu, lalu aku masuk bersama bocah tadi.
Aku yang baru saja menempati rumah ini, sepertinya menyimpan banyak rahasia. Gudang itu gelap. Tidak ada satu pun cahaya yang menyala. Bohlamnya tak berfungsi.
Kami yang sudah terlanjur masuk gudang, enggan keluar lagi untuk mencari korek api. Rasanya suasana gelap ini memberi kesan seram.
Sepotong lengan merayap ke arah kami. Perlahan namun pasti, gerakan setiap jarinya presisi, satu senti demi satu senti.
Tubuhku tak berdaya untuk bergerak…, tangan hangat…, mataku terpejam.
Terdengar suara lantang, "HEH ANAK SEMPRUL! DISURUH ANGKAT JEMURAN KOK MALAH TIDURAN DI RUMPUT!"
Aku terkejut, itu suara ibuku yang ngomel. Aku pun bangun, namun "dugh!" aku terkena bola yang segaja diarahke bocah sialan itu.
Aku sangat geram dan ingin memukulnya, namun ibuku menjewer telingaku sampai aku merengek.
Aku sepenuhnya sadar saat ini. Namun tiba-tiba bulu kudukku berdiri, kurasakan tatapan dari arah gudang. Aku pun menoleh… sembari telinga tetap terjewer.
Sangking kerasnya ibuku menjewer kupingku.
Pluk
Tiba-tiba kupingku lepas. Aku pun teriak histeris, ibuku juga.
Aku baru ingat, telingaku prostetik, impak kecelakaan beberapa tahun lalu.
Selesai
Para Author
1.Anonim 1 +62 823-8672-1535 (memulai cerita)
2.Siska Erawati
3.Anonim 2 +62 838-9127-9263
4.Sherly +62 858-6979-5098
5.Anonim 3 +62 816-1513-5926
6.Dee Dee Rakhma +65 8339 7338
7.Rama TA +6281901502167
Cerita tersebut adalah program cerita mini (cermin) dalam bentuk game di Inovel WA Group untuk menginisiasi kreatifitas para pembuat cerita (author), ingin bergabung?
Silakan ke link berikut: https://goo.gl/fU9Qc5 atau link berikut:
https://chat.whatsapp.com/invite/EHoKxhRUJftKRzkBoGbk7F lalu ikuti langkah selanjutnya.
Cerita ini ada di majalah AN1MAGINE Volume 3 Nomor 7 Juli 2018 eMagazine Art and Science yang dapat di-download gratis di Play Store, share yaa
“Menerbitkan buku, komik, novel, buku teks atau
buku ajar, riset atau penelitian di jurnal? An1mage jawabnya”
AN1MAGINE BY AN1MAGE: Enlightening Open Mind Generations
AN1MAGE: Inspiring Creation Mind Enlightening
website an1mage.net www.an1mage.org
Comments
Post a Comment