TALENTA ART SPACE : Jendela Nusantara dalam Bingkai NOW!
TALENTA ART SPACE:
Jendela Nusantara dalam Bingkai NOW!
Seni ciri khas Nusantara? Bagaimana itu? Di tengah pencarian dalam mencari ciri khas budaya yang ada di Indonesia selalu terbentur kenyataan baru, yang semula dikira hasil kreasi budaya dari Indonesia ternyata setelah mulai ketemu kenyataan baru, semua keyakin semula yang kuat menjadi samar.
Cultural atau budaya merupakan kekayaan yang tidak ternilai dari suatu komunitas dalam skala relatif kecil seperti keluarga, atau relatif besar seperti bangsa yang mendiami suatu negara.
Namun ternyata setelah mencari apa yang dimaksud dengan “budaya asli” terkadang malah menemukan kegamangan, apakah benar itu asli dari negara Indonesia tercinta?
Contoh sederhana, budaya membuat kuliner “nasi goreng”, pada saat seseorang tahunya nasi goreng adalah buatan ibunya, maka tentu akan bilang nasi goreng buatan ibunya yang “asli”, padahal orang lain, tetangganya bisa membuat nasi goreng dengan variasi yang berbeda yang juga asli nasi goreng dari Indonesia, lalu bagaimana bila yang membuat nasi goreng adalah dari pulau lain yang masih ada di wilayah Indonesia?
http://cdn2.tstatic.net/wartakota/foto/bank/images/20180208-edi-bonetski_20180208_220748.jpg
Sehingga muncul identitas baru untuk nasi goreng, seperti nasi goreng ala Medan disebut dengan nama “Nasi Goreng Medan”, bila lintas negara akan muncul “Nasi Goreng Thailand” yang ternyata nasi goreng tidak hanya berasal dari Indonesia, bahkan ada dalam versi bahasa asing seperti “Fried Rice” bukan berarti itu pasti ala Indonesia, sebab di Indonesia saja ada banyak versi nasi goreng.
Mencari “budaya asli dari Indonesia” atau dari Nusantara menjadi semakin pelik saat mulai mengetahui beberapa musik tradisional yang dianggap “asli” ternyata tidak asli dari Indonesia, salah satu contoh musik keroncong yang ternyata berasal dari Portugis yaitu musik yang dikenal dengan nama fado.
Kemudian cerita pewayangan yang diklaim asli juga sebenarnya dari saduran cerita dari India, demikian juga kostumnya mirip India. Semakin seseorang memahami arti budaya yang saling memengaruhi antara satu dengan lainnya mulai terjadi keraguan, kegamangan tentang budaya “asli” dari Indonesia.
Ke depannya sangat ditekankan untuk lebih berhati-hati sebelum mengklaim suatu budaya adalah asli dari Indonesia, karena hal tersebut memerlukan riset yang mendalam agar tidak terjadi salah asumsi seperti yang sudah-sudah.
Perbincangan tentang Budaya Nusantara ini dikemas dalam event “Artist Talk: Jendela Nusantara dalam Bingkai” yang digelar pada Minggu, 21 Januari 2018.
Artist Talk yang menarik ini dimoderatori oleh Tomy F. Alim seorang maestro seni yang telah malang melintang di dunia kesenian. Para narasumbernya adalah Edi Bonetski, Husnawi, Hilmi Fabeta, dan Sartika Dian Nuraini.
Secara bergantian para narasumber memberikan pancingan dan umpan kepada peserta yang hadir. Tentu saja suasana menjadi aktif karena keandalan narasumber yang mampu menggelitik pemikiran.
Husnawi yang menekankan “berkarya sajalah”, kemudian Edi Bonetski yang menekankan “Jangan ikut-ikutan dan jangan mencontoh”, Hilmi Fabeta yang menekankan “perlu adanya grand design”, serta Sartika Dian Nuraini yang menekankan “pentingnya riset dan mengangkat nama-nama artis dalam negeri di bidang seni, desain, dan kerajinan seni”.
Akhirnya konsep Nusantara hanya terbatas pada bentuk 2D (shapes), bentuk 3D (forms) dalam budaya visual serta filosofi yang dianggap “lokal” sebagai pola pikir, pitutur, dan semangat juang yang perlu dipertahankan untuk meneruskan budaya tersebut.
Solusi lainya adalah dengan mencari terobosan baru dan riset melalui “sentuhan” budaya dalam jumlah relatif sedikit dan atau banyak untuk melibatkan budaya yang dianggap “asli” tersebut.
“Budaya Asli Nusantara” apakah ada? Tentu saja ada, salah satunya alat musik unik Sasando. Salam Nusantara.
Artikel ini ada di majalah AN1MAGINE Volume 3 Nomor 2 Februari 2018 eMagazine Art and Science yang dapat di-download gratis di Play Store, share yaa
“Menerbitkan buku, komik, novel, buku teks atau
buku ajar, riset atau penelitian di jurnal? An1mage jawabnya”
AN1MAGINE BY AN1MAGE: Enlightening Open Mind Generations
AN1MAGE: Inspiring Creation Mind Enlightening
website an1mage.net www.an1mage.org
Comments
Post a Comment