SENI KREATIF DI UPH COLLEGE: Mendulang Kreativitas Lewat Stiker Line
SENI KREATIF DI UPH COLLEGE: Mendulang Kreativitas
Lewat Stiker Line
Leonardo Widya, S.Sn, M.Ds
LINE adalah suatu aplikasi pengirim pesan instan gratis yang dapat digunakan pada berbagai platform seperti telepon cerdas, tablet, dan komputer. LINE difungsikan dengan menggunakan jaringan internet sehingga pengguna LINE dapat melakukan aktivitas seperti mengirim pesan teks, mengirim gambar, video, pesan suara, dan lain lain.
LINE dikembangkan oleh perusahaan Jepang bernama NHN Corporation. LINE pertama kali dirilis pada Juni 2011. LINE diklaim sebagai aplikasi pengirim pesan instan terlaris di 42 negara.
Kesuksesan LINE sebagai aplikasi pengirim pesan instan terlihat dari pengguna yang mencapai 101 juta di 230 negara di dunia. LINE menduduki posisi 1 dalam kategori aplikasi gratis di 42 negara, di antaranya Jepang, Taiwan, Spanyol, Rusia, Hong Kong, Thailand, Singapura, Malaysia, Macau, Swiss, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan lain-lain.
LINE membuka kantor di Indonesia secara resmi pada pertengahan 2012, dan telah membuka lokalisasi konten aplikasi Indonesia tahun 2013.
LINE menjadi fenomenal karena beberapa aplikasi, salah satunya, pengguna dapat menggunakan stiker sebagai bagian dalam mengespresikan perasaannya.
Perkembangan Stiker LINE
Dalam perkembangannya, penulis melansir beberapa artikel mengenai fenomena Stiker LINE berikut ini :
Didi Syafirdi di Merdeka.com
https://www.merdeka.com/peristiwa/line-stiker-karya-pencipta-indonesia-populer-di-124-negara.html
Tahun 2014, penggemar Line di Indonesia sempat heboh dengan diberitakannya stiker-stiker Line karya anak negeri yang mendunia. Stiker yang dibuat dengan berbagai bentuk, laku keras, di mana penjualan stiker total mencapai lebih dari Rp 139 miliar, dengan 10 stiker tertinggi rata-rata Rp 2,5 miliar.
"Total set stiker mencapai lebih dari 11.092, melampaui seluruh layanan komunikasi dunia. Stiker karya pencipta dari Indonesia berada di antara 20 stiker terpopuler di 124 negara," kata Team Leader of Marketing, LINE Indonesia, Galuh Chandrakirana.
Menurutnya, hasil itu untuk periode tiga bulan dari 8 Mei hingga 7 Agustus 2014 sejak diluncurkannya LINE Creators Market.
Dari penjualan pembuat stiker menerima kira-kira 50 persen pendapatan dari penjualan stiker.
"Jumlah total stiker LINE yang dikirimkan dan diterima dalam satu hari mencapai lebih dari 1,8 miliar," katanya. Diakui Galuh, market ini menjadi salah satu pasar kreatif yang tumbuh pesat di Asia Pasifik, Indonesia menunjukkan hasil signifikan dengan mengangkat 14 pencipta kreatif unggul.
Kreasi stiker 'Flower Hijab' menjadi stiker paling populer dalam hal pengguna. Galuh berharap ke depan lebih banyak lagi pencipta mengembangkan stiker-stiker baru yang lucu.
Menurutnya, persaingan yang semakin ketat kian memunculkan ide-ide kreatif di benak para kreator. "Lebih banyak lagi orang Indonesia yang berpartisipasi di platform kami, dan menuai kesuksesan di skala bisnis yang lebih besar," tandasnya.
Dilansir dari: Detik.com, 27 oktober 2017,
https://inet.detik.com/cyberlife/d-3703319/jualan-sticker-di-line-anak-muda-ini-bisa-beli-rumah
Selain YouTuber, menjadi kreator sticker di aplikasi pesan instant Line bisa menjadi profesi menjanjikan. Bagaimana tidak, puluhan juta rupiah bisa didapat tiap bulannya.
Hal tersebut diungkap PR Director Line Indonesia Dhyoti Basuki Ramdhani. Dia mengatakan, banyak anak muda kreatif yang mendesain sticker unik dan menjualnya di platform Line.
Harga stickernya memang tidak dipatok mahal. Tapi dengan banyaknya yang membeli, pendapatan yang diraih pun besar.
"Banyak kreator yang masih SMA punya pendapatan puluhan juta tiap bulannya. Ada yang bisa membeli rumah, memberangkatkan Umroh bahkan membeli perkebunan sawit," kata Dhyoti saat berbincang usai acara Line Creativate 2017, Jakarta, Jumat (27/10/2017).
Dalam kesempatan ini, Dhyoti mengajak generasi muda untuk menjadi kreator digital, karena menurutnya mudah dilakukan dan menghasilkan.
"Kita pengen kreator terus berkarya. Line ini kan platform gratis, manfaatkan. Bawa ide kreatif kamu dan ini akan memberikan penghasilan," ujar Dhyoti.
Artikel Mei 2018, dilansir dari https://www.tuminesia.com/2018/05/ladang-basah-creator-sticker-line.html
Stiker di aplikasi LINE memang sangat menggemaskan. Ada yang bentuknya aneh, lucu, mewakili perasaan, mewakili golongan, dan bahkan mewakili tren masa kini.
Pembuat sticker juga mendapatkan uang yang jumlahnya sangat menggemaskan. Gemas ingin memilikinya, gemas ingin meraihnya, dan gemas-gemas-gemas karena saking banyaknya.
Selayaknya ladang basah, dunia creator sticker LINE rupanya cukup menjanjikan untuk panen keuntungan.
Mungkin rata-rata harga sticker di aplikasi LINE hanya sekira Rp 2.000-Rp 12.000, tapi dari harga semurah itulah para creator sticker LINE bisa sukses bukan main. Kata pihak LINE sendiri, ada yang bisa naik haji, beli rumah, wujudkan mimpi keliling Indonesia, dan lain-lain.
"Bisa menafkahi 15 karyawan lah," kata Faza Meonk, founder Pionicon Sticker dan creator karakter komik dan sticker Si Juki Hoki. Fenomena suksesnya creator sticker LINE ini menjadi salah satu bukti berkembangnya industri kreatif di Indonesia.
Memang sebelumnya, sudah banyak prediksi yang mengatakan bahwa industri kreatif adalah tulang punggung Indonesia di masa mendatang. Industri kreatif sendiri ada banyak. Mulai dari iklan, game, musik, gambar, desain grafis, dan salah satunya sticker LINE ini.
Dimulai dari Pendaftaran
Tahap paling awal yang "ya iyalah" harus dilakuin adalah daftar menjadi creator sticker LINE di: https://creator.line.me/id.
Saat mendaftar, kamu harus ingat ID dan Password akun LINE pribadi kamu. Karena kamu harus login menggunakan kedua itu.
Setelahnya, kamu harus ke account setting untuk mengisi tab basic information, email setting, dan transfer information untuk verifikasi.
Di kolom transfer information, kamu harus mengisinya dengan akun Paypal. Maka buat dulu di sini: https://www.paypal.com/id/webapps/mpp/account-selection.
Kalau tidak diisi, berarti jangan harap bisa sukses seperti bang Faza Meonk. Soalnya tab ini yang dilihat LINE untuk membayar kamu.
Setelah itu, kamu sudah bisa mengunggah sticker buatan kamu di tab New Submission - Sticker. Pada halaman ini, kamu wajib menjelaskan sticker kamu itu tipenya apa, judulnya, dan bahasanya apa. Jika sudah, verifikasi dan klik save.
Proses Verifikasi
Jika kamu sudah menggunggah sticker kamu. Pihak LINE di Jepang (pusatnya) akan menilai kelayakannya.
Adapun yang dinilai yaitu tidak menyinggung SARA, tidak mendukung LGBT, dan tidak vulgar (menggambarkan pacaran berlebihan).
Pihak LINE sendiri akan cukup ketat memberi penilaian tersebut. Bahkan, kata Ridlo, creator sticker Kirana The Happy Girl, di-reject itu hal biasa.
Mendulang Kreativitas
Fenomena stiker LINE ini tentu penulis (sebagai guru pengampu mata pelajaran seni) memanfaatkan sebagai bagian dari materi tugas di mata pelajaran Seni Kreatif di kelas 11, UPH-College. Penulis memberikan target 3-4 minggu kepada siswa dalam mempersiapkan, merancang, sampai melakukan pendaftaran ke LINE.
Persiapan dimulai dari sketsa dasar. Tema dan konsep dipertimbangkan dengan sebaik-baiknya sebelum dilakukan eksekusi tracing secara digital, seperti memindahkan hasil sketsa di kertas ke dalam format vector di komputer dengan software grafis.
Penulis menginstruksikan bahwa obyek stiker, berupa desain karakter harus memiliki daya tarik bagi kalangan muda, selain itu juga harus memberikan motivasi yang positif bagi pengguna dan memiliki konten Indonesia, karena Industri kreatif yang dibutuhkan Indonesia bukan hanya mendatangkan devisa, tapi karya yang memiliki konten lokal yang mampu memberi ciri khas Indonesia.
Penulis mencoba memancing kreativitas peserta dengan cara menelaah berbagai artefak lokal Indonesia, mulai dari motif-motif Nusantara, kuliner atau jajanan pasar Indonesia, arsitektur daerah, baju-baju daerah, dan lain-lain yang bisa digunakan sebagai bagian dalam mengeksplorasi gagasan.
Artikel ini ada di majalah AN1MAGINE Volume 3 Nomor 8 Agustus 2018 eMagazine Art and Science yang dapat di-download gratis di Play Store, share yaa
“Menerbitkan buku, komik, novel, buku teks atau
buku ajar, riset atau penelitian di jurnal? An1mage jawabnya”
AN1MAGINE BY AN1MAGE: Enlightening Open Mind Generations
AN1MAGE: Inspiring Creation Mind Enlightening
website an1mage.net www.an1mage.org
Comments
Post a Comment