SHOH ACADEMY: Cartoon Style 3D Animation; Style Breakdown
SHOH ACADEMY:
Cartoon Style 3D Animation;
Style Breakdown
Pernahkah kalian khususnya para animator, memperhatikan perbedaan animasi pada film-film seperti Frozen dan Hotel Transylvania? Kira-kira apa yang membuat animasi kedua film tersebut terasa berbeda ya? Mungkin kalian sering mendengar istilah "cartoony", "snappy" atau "realistic".
Nah biasanya istilah-istilah tersebut digunakan untuk mendeskripsikan style atau gaya gambar dan gerak suatu animasi. Karena kemarin An1mareaders sudah membahas animasi secara general, kali ini dibahas animasi dengan lingkup yang lebih detail lagi! Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan 'style' pada animasi? Dan bagaimana penerapan cartoon style pada animasi 3D?
Topik tersebut dibahasa di sharing Session webinar yang dibawakan oleh Rine Chandra sebagai Host dan dibantu tiga Lead Animator dari SSE-Studio Shoh Entertainment yaitu, David Eka Saputra, Radith Trihandono dan Andi Setiawan sebagai pembicara dan mereka sekaligus membagikan berbagai tips and tricks juga!
Sharing tentang Cartoon Style 3D Animation kali ini dipandu oleh Rine Chandra merupakan Production Coordinator “The Little Dreamer Gguda, Satria Heroes KAI, dan Stonyz” dari Studio Shoh Entertainment (SSE); menghadirkan 3 pembicara Lead 3D Animator yaitu Andi Setiawan yang sudah bergelut di bidang animasi sejak SMK, bekerja di studio animasi di kawasan Kebon Jeruk Jakarta, dan gabung dengan SSE sejak tahun 2018.
Lead berikutnya David Eka Saputra lulus kuliah tahun 2012 dan bekerja di Batam, dan pada tahun 2018 gabung dengan SSE; dan Radhit Triandono yang lulus kuliah tahun 2011 dan setelah sempat berpindah-pindah untuk menambah pengalaman selama beberapa tahun, Radith memantapkan diri untuk bergabung dengan SSE setahun lalu.
Di bagian awal dibahas tentang Cartoony Style, lebih kepada penggambaran objek nyata/realis yang disajikan sebagai nonrealistik ataupun semi realis (hybrid style) yang bukan hanya animasi tetapi mencakup gambar, modeling, poster, dan sejenisnya.; dengan catatan pemirsa tetap mengerti maksud dan tujuannya.
Sedangkan Cartoony Animation adalah geraknya, atau pergerakan animasi yang dilebih-lebihkan (exaggeration) yang tidak mungkin dilakukan manusia biasa dan dipertegas dengan gerakan snappy plus timing yang tidak biasa/natural; dengan tujuan agar tidak membosankan dilihat dan menjadi tontonan yang lebih menarik. Contohnya film-film animasi zaman dahulu seperti: Tom & Jerry, Looney Tunes yang gaya gambar (style) dan gerak animasinya exagerated ala kartun, ada juga yang gaya gambar kartun tapi geraknya cenderung belum kartun seperti Doraemon dan sejenisnya.
Dari ke 3 pembicara masing-masing menampilkan 1 shot pendek yang menunjukkan gerakan animasi secara detail per frame; yang bila disimpulkan untuk membuat Cartoony Style bisa dengan gerakan ‘action’ dan juga gerakan ‘acting’, menggunakan 12 prinsip dasar animasi gerak kartun khususnya Squash & Stretch, Anticipation, Slow in Slow out, Exaggeration dan Arcing.
Proses pengerjaannya dari storyboard ke animatic, masuk ke Layout 3D, kemudian ke proses gerakan animasi; contohnya gerakan tangan, badan, dan wajah karakter dapat diperpanjang/stretch, tambahkan effects ‘smear’ pada gerakan pedang, dan ada frame yang sengaja hanya diam (kalau pada manusia tidak mungkin benar-benar diam, minimal bernafas) sehingga gambar dan gerak animasi kartun semakin terlihat Cartoony.
Proses yang lain, setelah key drawing/key pose (blocking) dibuat gerakan animasi inti (lebih ke pose-pose saja), kemudian buat gerakan snap, antic (anticipation)-nya dibesarkan sehingga terjadi bouncing, ‘line of action’ mengarah ke mana, sehingga hasil animasinya akan Cartoony tetapi gerak tetap alami secara organik.
Misal pada gerakan anak kecil berlari, saat belok dan nge-rem dibuat seperti zig-zag atau lari melayang; akan menjadikan kesan Cartoony, walaupun shot-nya simpel namun tetap menarik (pada kehidupan nyata, tidak mungkin manusia lari ‘ngesot’).
Bagi para pemula disarankan sebaiknya banyak melihat referensi, khususnya gerak animasi kartun 2D jadul, dan juga perlu kerjasama dengan bagian ‘3D rigging’ karena gerakan Cartoony sangat tergantung dari kemampuan rigging yang dibuat.
Pelajari lagi ke 12 prinsip dasar animasi gerak kartun; karena baik 2D maupun 3D animasi kartun dan nonkartun pada dasarnya sama geraknya berdasarkan fisika, hanya berbeda pada ala gerak kartun yang sengaja dibuat berlebihan sedangkan yang nonkartun cenderung gerak alami seperti di dunia nyata dan juga dengan format medianya.
Dalam pembagian kerja shot yang diterima 3D animator, diukur dan dipertimbangkan oleh Supervisor-nya; dengan mempertimbangkan tingkat kesulitan dan kemampuan kerja masing-masing animator.
Nah pada acara sharing Shoh Academy kali ini, peserta webinar yang beruntung mendapatkan voucher potongan belanja dari HUION, sebesar 100K untuk pembelian pen tablet Huion, dan/atau 500K untuk pembelian pen display Huion yang berlaku selama 6 bulan, dengan email sebagai berikut:
yevakuzn@gmail.com
sti.19.sg@gmail.com
nissafj@gmail.com
adidharma574@gmail.com
gemasabiila96@gmail.com
aliffahezaa@gmail.com
arekareksemarang@gmail.com
andi4363@gmail.com
radith.triandono@gmail.com
davidekasaputra06@gmail.com
anisalmayanti18@gmail.com
Semoga sharing mengenai Style breakdown, khususnya Cartoon Style 3D Animation ini dapat memberi pencerahan bagi rekan-rekan yang tertarik untuk berkecimpung di dunia industri animasi, nantikan kelas Shoh Academy berikutnya.
Semangat dan Salam Nganimasi!
SHOH Academy
Facebook page: SHOH Academy
IG @shohacademy
Telegram: SHOH_Academy
Cara gabung https://linktr.ee/shohacademy
Studio SHOH Entertainment
IG @shohentertainment
Youtube: Studio Shoh Entertainment
Gedung Plaza 89, lantai 12M
Jl. HR. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6, Kuningan, Jakarta Selatan 12940
recruitment@studioshoh.com
An1magine Volume 6 Nomor 3 Maret 2021
Jurnal majalah bulanan populer seni, desain, animasi, komik, novel, cerita mini, dan sains ringan yang dikemas dalam format education dan entertainment (edutainment). An1magine mewadahi karya cerita mini, cerita bersambung dalam ragam genre, tutorial, dan komik dalam ragam gaya gambar apa pun. Jurnal majalah An1magine ini dapat diakses (open access system). Silakan klik link di atas untuk mengunduhnya.
An1magine edisi ini dapat diunduh juga di An1mage Journal, Dcreate, Play Store, dan Google Book. Silakan klik link aktif yang ada untuk mengunduhnya. Gak mau ketinggalan berita saat An1magine terbit? Gabung yok di An1mareaders WA Group, Facebook, Instagram, Twitter
Comments
Post a Comment