GENETIX: Manusia Rekayasa Genetik
GENETIX:
Manusia Rekayasa Genetik
M.S. Gumelar
Malam hari, Megacity, koloni Bumi. 3118. Ultima ships milik pribadi dan milik umum berseliweran di angkasa kota. Malam yang tidak terlihat malam, polusi cahaya bertaburan, terang benderang. Kota yang tidak pernah tidur.
Di pusat perbelanjaan super modern di masa itu. Seseorang berjalan ke sejenis pintu yang terlihat seperti air, kemudian masuk.
WHOOP
Dan dia ke luar di suatu tempat lainnya.
WHOOP
Orang tersebut melintasi beberapa area dan melihat beberapa orang saling berkomunikasi menggunakan hologram, hologram yang sudah sempurna, tanpa buffering dan tidak tersendat.
Orang tersebut melewati beberapa android wanita dan pria yang telah memiliki kemerdekaan dari tuannya, mereka telah berhasil menyamakan diri mereka setara dengan manusia sebagai spesies baru, spesies android, sebab mereka juga telah mampu membuat android sendiri, jauh lebih sempurna dari android buatan manusia di ratusan abad sebelumnya.
Orang itu masuk ke suatu ruangan dengan teknologi tinggi, beberapa orang sedang melakukan sesuatu di depan komputer mereka, komputer sudah tidak lagi berada di meja, tetapi berupa proyeksi hologram, dikendalikan secara wireless menggunakan tangan mereka.
Kemudian orang tersebut semakin masuk ke dalam suatu ruangan yang lebih canggih, pintu teleport lagi.
WHOOP
“Ah gimana kabarmu Timox?” tanya seseorang yang melihat kehadirannya.
“Baik Magnet, kau tahu, aku bisa saja langsung teleport ke sini, tetapi sistem presensi milik kita tidak akan mendeteksiku, kenapa tidak kita gunakan pendeteksi Machine Access Control (MAC) address yang telah diimplan di setiap orang sih?” Timox kesal.
“Ah seperti kau tidak membaca sejarah saja, dulu sempat terjadi begitu di abad 23, dan digunakan oleh penguasa yang buruk untuk mengintai privasi orang lain, bahkan membunuh dari jarak jauh menggunakan teknologi itu, kini sudah dilarang secara resmi di seluruh Bumi dan kau ingin seperti itu lagi?” jelas Magnet.
“Aku adalah sejarah Magnet, karena aku menjelajah tiap waktu yang selalu kau tugaskan untuk membenahinya di masa lalu bila ada yang tidak sesuai dengan timeline versi Bumi ini” Timox berargumen.
“Pelaku sejarah dengan memelihara sejarah berbeda Timox” kata Magnet.
“Ah… persepsimu berlebihan, kalau pun ada yang bergeser sedikit dari timeline aslinya, kau pun tidak akan tahu bukan?” Timox berargumentasi lebih jauh.
“Benar, tetapi paling tidak kejadian-kejadian besar yang penting tidak akan berubah, itu intinya” jelas Magnet.
*
Angkasa luar luas, jagat raya, frekuensi lain, angkasa yang tidak terdiri dari helium dan gas-gas lainnya, angkasa yang terdiri dari air (H2O) di seluruh jagat rayanya.
“Brab un osak galmed ” ujar Cenmav.
“Siap” jawab Kambeg.
“Bagus, ini adalah terobosan pertama ilmuwan kita, mereka sebelumnya telah mengirimkan drone ke salah satu frekuensi jagat raya lain tersebut, dan sebagian besar, jagat raya lainnya tidak memiliki air sebagai angkasanya, kita akan kesulitan bernapas,tetapi selalu usahakan kita berada di area yang berair yang ada di frekuensi mana pun agar mampu bertahan hidup” ujar Cenmav.
“Kau sudah mengingatkanku hal ini berkali-kali Cenmav” kata Kambeg.
“Baiklah, paling tidak misi pertama kali proyek ini, dan memilihmu untuk pergi seorang diri ini risikonya sangat besar, jangan lupa tekan tombol dengan cepat kembali ke frekuensi ini bila ada sesuatu yang sangat membahayakan dirimu, ini perintah, mengerti” Cenmav memerintah.
“Siap Pak!” jawab Kambeg.
Cenmav kemudian, menggerakkan tangannya, dan mendadak bulatan seperti pintu gerbang mulai bersinar di dalam dunia yang serba air ini, perlahan ria-riak air tersebut bersinar lembut dengan reaksi antar ion.
Kambeg berenang masuk ke lingkaran gerbang frekuensi tersebut.
BLUBH
Kambeg menghilang entah ke mana?
*
Pagi hari, Gigacity. Gigacity merupakan area gabungan negara-negara di Eropa di masa lalu.
Beberapa android tampak bermunculan secara teleport di suatu area, mengepung dan bergerak cepat ke arah area tersebut.
“Cepat Gerhana, para polisi android mulai meluruk ke area ini” Ujar seorang wanita bersayap kelelawar melalui alat telekomunikasi secara wireless yang terpasang di otak mereka, telepati menggunakan alat.
“Tunggu, sebentar lagi” Jawab Gerhana berbicara langsung tanpa menggunakan telepati.
Para Android di luar serentak menggunakan senjata laser mereka membuka pintu baja yang tertutup rapat.
Segera setelah pintu terbuka, para android meluruk ke area di mana Gerhana berada.
Area tersebut telah kosong. Dengan segera seorang android menggunakan alatnya dan melacak ke mana mereka pergi.
“Mereka menggunakan alat pengacak teleport, sepertinya jenis yang terbaru, kami belum mendapatkan hasilnya ke mana mereka pergi?” lapor seunit android kepada atasannya.
“Baiklah, data teleport telah tersimpan, akan kita cari tahu ke mana mereka telah meneleportkan diri, kembali ke tempat!” Perintah seseorang dalam komunikasi hologram.
*
Di suatu atap gedung canggih di Teracity.
“Ha kita lolos, berapa yang kita dapat Gerhana?” Tanya wanita bersayap kelelawar.
“Wuah, teleport kita bisa sejauh ini, Teracity, tetapi kita perlu teleport yang bisa lebih jauh lagi ke luar dari Planet Bumi” ujar Gerhana gembira, tanpa menjawab wanita tersebut.
“Sesuai rencana Awewe, Satu triliun rupion” jawab Gerhana sembari melihat ke wanita bersayap kelelawar tersebut, Gerhana tersenyum gembira.
“Ah cukup untuk keluar dari Planet Bumi yang menyebalkan ini, kita bisa ke galaksi lainnya, atau bersenang-senang di Planet Xord tata surya Rji tanpa bekerja sebagai hacker lagi” Awewe terlihat bahagia.
“Apa saja untuk kekasihku yang tercinta, hidup mudah dengan kecerdasan luar biasa, mengambil uang orang lain dengan mentransfer ke akun kita, kita harus segera membuatnya menjadi cash agar uang yang telah kita hacked tidak dikembalikan lagi kepada pemiliknya, para polisi juga sudah canggih dalam hal ini” jelas Gerhana.
“Tapi proteksi akun kita sudah kau lakukan bukan Gerhana, agar uang kita tidak kembali?” Awewe tampak khawatir.
“Sudah sayang, tapi kau lihat, para polisi sudah mulai menyerang akun kita, lihat dalam diagram ini, kalau mencapai titik nol, berarti mereka berhasil” Kata Gerhana sembari memperlihatkan gambar secara hologram ke Awewe.
“Sial, apa yang bisa kita beli dengan sejumlah uang tersebut dalam waktu dekat secara online shop?” Tanya Awewe.
“Aaaah…. Ada, ini dia, teleport lintas ruang dan waktu, kita ke planet lain yang masih primitive dan menjadi raja dan ratu di sana, menjadi dewa dan dewi mereka, bagaimana?” usul Gerhana.
“Usul yang genius” Kata Awewe.
“Harganya hampir senilai dengan uang hasil hacking kita, tapi tidak apa-apa” kita sudah membeli yang terbaik yang pernah dapat kita miliki” kata Awewe sembari menekan tombol purchase pada Alat Teleport dengan tipe Dyna-3X.
“Purchased confirmed” Kata komputer online shop.
*
“Gum pizza dua slice ya” kata seorang pria kepada pelayan android wanita.
“Baik Pak, silakan duduk, akan kami siapkan pizza yang hangat dalam waktu dua menit” jawan pelayan android wanita tersebut.
Matahari ke area duduk dekat kaca besar sehingga dapat melihat pemandangan di luar, seorang gadis mendekatinya “Aku heran, kenapa kau suka sekali membeli pizza dengan cara tradisional, padahal kau bisa memintanya langsung ke alat pembuat makanan yang ada di setiap kantin pemerintah secara gratis” ujar seorang gadis bermata agak sipit dengan rambut merah berkulit kuning dengan poni ala Cleopatra rambut lurus potongan pendek sebahu.
“Sama enaknya sih, tetapi aku merasa memesan melalui resto pembuat pizza yang sudah mampu bertahan ribuan tahun membuatku merasa hidup di zaman yang serba tidak jelas apakah hidup ini cuma sejenis game yang kita mainkan saat bosan bekerja?” Ujar pria tersebut.
“Hm kau suka berfilosofi Matahari, hidup ini cuma simulasi, karena mungkin saja sebenarnya kita telah mati, dan orang-orang di masa lalu, dan masa depan juga sudah mati, hal itu yang selalu kau katakan karena mendapatkan pemikiran itu dari Timox bukan?” wanita itu berbicara menimpali Matahari.
“Entahlah Cosmica, aku pikir Timox ada benarnya, terkadang aku merasa kehidupan ini memang benar-benar simulasi, dan menjadi sangat hidup bila banyak kesulitan yang terjadi” jelas Matahari kepada Cosmica.
“Timox atau ayahmu?” tanya Cosmica.
“Pizza Anda sudah siap Tuan Matahari” pelayan android wanita membawakan dua slice pizza ke tempat duduk Matahari.
“Terima kasih” jawab Matahari ke pelayan andoid wanita tersebut sembari tersunyum.
Pelayan android wanita itu kemudian meninggakan area tersebut.
“Aku pikir keduanya, sejak ayahku menemukan bahwa memiliki kekuatan mutan dapat dilakukan dengan rekayasa genetik, sehingga orang yang punya duit banyak dapat memiliki kekuatan mutan yang dipilihnya, semakin hebat kekuatan itu, maka semakin mahal” Jelas Matahari melanjutkan pembicaraannya.
“Ya dan ayahmu malah lebih jauh lagi, mampu membuat kekuatan yang lain bahkan tanpa harus ada mutan yang pernah memiliki kekuatan itu sebelumnya, dia mampu menciptakan kekuatan baru dari rekayasa genetik, mutan sudah tidak penting lagi, karena ayahmu mampu membuat kekuatan baru lagi yang tanpa batas” Cosmica memuji Ayah Matahari.
“Ya, dan dia membuat organisasi Genetix ini guna membawa para penyalahguna teknologi rekayasa genetiknya ke pengadilan, dia telah membuat rem-nya untuk orang-orang yang telah menyalahgunakan kekuatannya” kata Cosmica.
“Ya bukankah itu paradoks? Suatu pertentangan, masalah yang ayahku ciptakan dan ayahku pula yang membisniskan untuk menangkapi orang-orang yang menyalahgunakan kekuatan yang telah dipesan darinya, bukankah begitu?” Matahari seperti jengkel.
“Jangan begitu, ayahmu sudah tepat, dia seperti penemu mobil, maka kewajiban dari penemu mobil adalah menemukan remnya” jelas Cosmica.
“Aku pikir kau benar…” Matahari terdiam saat hologram panggilan mendadak muncul di depan Matahari.
“Matahari, Magnet di sini, telah terjadi hacking transfer dana ke salah satu akun, dan akun tersebut dimiliki oleh saudaramu, Gerhana, kau diminta datang ke kantor kepolisian di sektor XI Megacity” ujar Magnet.
“Ah sial, baik saya akan ke sana” jawab Matahari dengan lesu.
“Adikmu lagi?” Tanya Cosmica.
“Bukan adikku, kami lahir bersamaan dengan cara teleport keluar dari kandungan, tepatnya saudara” kata Matahari menjelaskan.
*
“Ayah, Ayah di sini pula?” Tanya Matahari tak percaya melihat ayahnya di kantor polisi di mana dia diminta datang.
“Eh iya, bagian dari pertanggungjawaban ayah kepada pelaku kejahatan, kebetulan pelaku kejahatannya adalah anakku sendiri, menggunakan kekuatan rekayasa genetiknya” Jawab ayahnya.
“Saya Trimarga Kepala Polisi Sektor XI Megacity. Terima kasih telah datang tuan Matahari Adinata dan Tuan Respati Adinata, seperti kalian ketahui, kami mengundang Anda karena hacking yang telah dilakukan oleh Gerhana Adinata, anak Anda Pak Respati, dan saudara Anda Pak Matahari” Kata Trimarga.
“Ah ya, kami merasa malu tentang hal tersebut, dia juga akan masuk dalam daftar manusia rekayasa genetik yang telah menyalahgunakan kekuatannya, saya jamin hal tersebut” Kata Respati Adinata.
“Hm… sebenarnya yang dilakukan oleh Gerhana tidak melibatkan kekuatan rekayasa genetik sama sekali Pak Respati, dia benar-benar hanya menggunakan teknologi teleport dan hacking ke system perbankan Megacity, sepertinya kecerdasan Gerhana luar biasa” jelas Trimarga.
“Dia tidak menggunakan kekuatan rekayasa genetiknya? Whaow ini hal yang luar biasa!” Matahari tidak percaya.
“Diam Matahari” Kata Respati seakan membentak tapi dengan suara datar.
Matahari langsung terdiam, dia tahu ayahnya orang yang disiplin dan cerdas, tidak perlu kekerasan dan bentakan untuk kedisiplinan.
“Kalau begitu, kabar bagus bagi kami, bagaimana kami dapat membantu mengatasi hal ini?” tanya Respati kepada Trimarga.
“Sangat mudah sebenarnya, Anda kembalikan dana yang telah di-hacked oleh Gerhana dan mengembalikannya kepada orang-orang yang dananya telah ter-hacked” kata Trimarga.
“Apakah dengan demikian Gerhana tidak akan terkena hukuman?” Tanya Respati.
“Anda orang genius Pak Respati, jangan gabungkan kejahatan dengan pengembalian dana tersebut, dana adalah hasil curian, sedangkan melakukan pencurian tetap pelakunya harus dihukum walaupun uangnya telah kembali” jawab Trimarga.
“Kepolisian memastikan seseorang mendapatkan impak jera setelah seseorang tersebut melakukan kejahatan, memastikan agar pelaku tidak mengulangi perbuatannya lagi…”
“… bukankah hal tersebut yang Anda lakukan dengan mengelola organisasi Genetix, menghukum dan membawa ke pengadilan pelaku kejahatan yang melakukan kejahatannya menggunakan kekuatan rekayasa genetik?” Tanya Trimarga membalik kenyataan kepada Respati. Sembari Trimarga mendekatkan wajahnya ke wajah Respati.
“Eh ya… saya paham, tetapi ini masalah keuangan dan hacking yang di mana saya sendiri, tidak begitu paham” Respati memundurkan wajahnya dan gelagapan dengan penekanan masalah hukum tersebut.
“Bagus kalau sudah paham, kurasa saya bisa mencium awal kejatuhan organisasi Genetix dari sisi yang mungkin berbeda perspektif dari yang kau bayangkan Respati, dan pemerintah cepat atau lambat akan menghentikan kerjasama ini” Trimarga dengan nada penekanan.
“Eh… terima kasih dengan peringatannya Pak Trimarga, akan saya lakukan penggantian biaya tersebut…” kata Respati.
“Berapa tepatnya yang telah diambil oleh Gerhana?” Matahari bertanya kepada Trimarga.
*
Kantor Pusat Genetix. Megacity Sektor 6.
“Satu triliun rupion, Gerhana telah menguras keuanganku dan meninggalkan 1/8-nya saja, anak gila” Respati tampak sebal saat sudah kembali di kantor pusat Genetix.
“Entah untuk apa uang sebanyak itu, dia bisa membeli satu tata surya dengan uang sebanyak itu” Kata Matahari membandingkan nilainya.
“Uang bisa dicari lagi, tapi malu ini, dia telah mencoret nama baik keluarga kita, keluarga Adinata” Respati benar-benar marah, tapi tanpa ekspresi, sesuatu yang bertolak belakang, Respati telah mampu menguasai emosi amarahnya, tak heran dia mampu menemukan teknologi rekayasa genetik yang memberi kekuatan mutan.
“Entahlah Yah, sepertinya Gerhana selain mendapatkan kekuatan rekayasa genetik, dia juga memiliki kecerdasan Ayah, sedangkan aku hanya kekuatan rekayasa genetiknya saja…” Keluh Matahari.
“Kau tidak mewarisi kecerdasanku tapi kau memiliki kejujuran dan keberanianku Matahari, aku tidak berharap anak kembarku benar-benar sama sifatnya, tetapi paling tidak Gerhana memilih jalan di mana keluarga kita belum melakukan sebelumnya, jalan yang terlihat buruk” Ujar Respati dengan wajah terlihat sedih.
“Lacak keberadaan saudaramu, Gerhana dan bawa ke sini, aku punya rencana menanamkan implan kebaikan dalam memory-nya dan menghapus memory kejahatan yang telah dilakukannya” pinta Respati.
“Bagaimana kita melacaknya Pak, dia tidak menggunakan kekuatannya, sehingga melacak kekuatannya menjadi tidak mungkin ?” Tanya Cosmica.
“Kau dan Matahari mencari tahu caranya, kalian sepertinya harus menggunakan teknologi terkini, sama seperti yang dilakukan oleh Gerhana” jelas Respati.
“Baik, Siap laksanakan!” Matahari dan Cosmica bersamaan memberikan hormat kepada Respati dan segera ke luar dari ruangan tersebut.
*
Gunung Elbrus, Teracity. Teracity gabungan dari negara-negara terluas seperti Rusia, China, Mongolia, Kazakhstan, dan sekitarnya.
“Ini teleport dengan teknologi temuan manusia terkini, jangkauan terluas dan terjauh, melintasi galaksi, melintasi ruang, dan waktu, melintasi timeline yang berbeda bila diperlukan” ujar seseorang.
“Hm… harga yang pantas bukan?” kata Awewe.
“Ya sangat pantas, hanya terjual satu saja sampai saat ini karena harganya tersebut, dan saya tidak menduga pembelinya ternyata kau Gerhana, anak ilmuwan terhormat, Respati ” kata orang tersebut.
“Hentikan basa-basi ini, berikan alat tersebut sekarang” Gerhana mendekati orang tersebut dan merampasnya.
Orang tersebut membiarkan apa yang dilakukan oleh Gerhana.
“Hei, alat itu punyamu, lakukan semaumu, pastikan kau membaca manual book-nya, atau tinggal kau transfer data manualnya dalam bentuk digital ke memory otak tambahan komputer di kepalamu, mudah” jawab orang tersebut sembari tersenyum.
“Bisnis adalah bisnis bukan?” jawab orang tersebut.
“Baiklah senang berbisnis denganmu Pak Gerhana” kata orang tersebut.
WHOOP
Orang tersebut menghilang, teleport meninggalkan area tersebut.
“Sial banyak mulut dia” ujar Awewe.
“Kita memerlukan alat ini, daripada berkelana menjelajah ruang angkasa dengan pesawat, kita bisa tua diperjalanan sesampainya di planet galaxi terjauh yang kita tuju…”
“… kemungkinan besar justru cicit-cicit kita yang sampai ke sana bukan kita, atau justru android dalam pesawat kita yang sampai, sebab cicit-cicit kita saling memakan karena kekurangan makanan, dengan teleport, kita tidak perlu mengambil langkah itu” ujar Gerhana.
*
Kantor Pusat Genetix.
“Uang tersebut dibelikan alat teleportasi tercanggih saat ini, ini alamat penjualnya” Kata Magnet kepada Matahari, sembari mentransfer data ke komputer yang ada di otak Matahari secara wireless.
“Hm, kita bisa ke sana segera, ayo Cosmica” ajak Matahari.
WHOOP
Keduanya sudah berada di luar ruangan penjual teleport tersebut.
“Luar biasa, toko online penjual teknologi tercanggih ternyata aslinya sangat kecil dan sempit seperti ini” Kata Cosmica.
“Keajaiban teknologi…” kata Matahari menimpali.
Lalu keduanya bergerak masuk toko yang sepertinya berada di lantai 27 di salah satu gedung di Teracity.
“Hei selamat datang, siang yang cerah bukan?” seunit android datang menyambut mereka.
“Ke mana manusia pemilik toko ini?” Tanya Cosmica.
“Ah dia baru saja liburan ke Galaksi Xentar sekitar tiga jam yang lalu bersama keluarganya” Jawab android tersebut.
“Hm kau android milik pemilik toko online ini atau kau bekerja padanya?” Tanya cosmica.
“Aku bekerja padanya, aku sudah tidak menjadi budak manusia sejak 15 tahun yang lalu, ini buktinya” Kata android tersebut sembari menunjukan kode dan data dia telah merdeka dari majikannya.
“Baiklah, siapa namamu?” Tanya Matahari.
“Rudy, nama saya Rudy Pak, ada yang bisa saya bantu? Membeli tidak harus datang, dapat dilakukan secara online” jelas Rudy.
“Ya kami tahu, kami mau menanyakan, diantar ke mana pembelian alat teleport yang dipesan baru-baru ini?” Tanya Matahari.
“Coba saya cek terlebih dahulu, ah.., pemesanan teleport tipe Dyna-3X diantar ke Gunung Elbrus dengan koordinat, ah koordinatnya akan saya kirim ke sosial media milik Anda Paaaaak….”
“Matahari, namaku matahari, cek di sana, dan kirim datanya segera, terima kasih ya” Jawab Matahari.
“Baik Pak Matahari Adinata, data telah terkirim” jawab Rudy.
“Ada lagi yang bisa saya bantu Pak Matahari?” Tanya Rudy.
“Ah tidak, terima kasih” jawab Cosmica mewakili.
“Baiklah, terima kasih Rudy dengan bantuannya” kata Matahari.
“Sama-sama” jawab Rudy.
WHOOP
Matahari dan Cosmica teleport meninggalkan area tersebut.
*
Di suatu taman Megacity. Sektor 3.
“Sayang, aku pergi tidak akan lama, setelah aku kaya, aku tidak perlu ikut perjalanan tur ruang angkasa lagi” jelas seorang gadis kepada seorang pria remaja.
“Aku tahu, tapi perjalanan di pesawat ruang angkasa demikian lama, apalagi antar galaksi” rengek si pemuda pria tersebut.
“Karena kau menjelajah ruang angkasa, umurmu tidak terpengaruh waktu perputaran planet, Bumi…”
“Saat kau kembali, aku sudah tua, bahkan mungkin sudah mati, kau masih muda” kata pemuda tersebut kepada kekasihnya.
“Ah ada-ada aja, aku akan mengirim uang kepadamu, dan kamu bisa menggunakan teknologi regenerasi sel, sehingga kau akan selalu muda dan tampan, sehingga saat aku kembali, aku tetap melihatmu seperti ini” jelas si gadis.
“Tapi… tapi bagaimana kalau aku kangen kamu?” tanya si pemuda.
“Kita masih bisa bercinta dengan alat hologram lintas galaksi, dan terasa sungguhan sama seperti kita bertemu sungguhan, teknologi kan uda canggih jangan berlebihan ah…” jelas si gadis.
OOOOOOOOOOOOOOOOM!
Suara dengung pesawat induk angkasa luar antar galaksi mendadak muncul secara perlahan di area tersebut.
“Ah itu dia pesawat tempatku bekerja aku pergi dulu ya, muaaaaaaach” si gadis mencium pria muda tersebut dan mendadak tubuhnya seperti mengeluarkan cahaya di kepalanya dan tubuhnya dilingkupi sinar plasma, kemudian tubuhnya melayang ke atas menuju pesawat induk angkasa luar bertuliskan
“Selo Adimulyo 3000 tur lintas galaksi”.
“Berapa lama kontrak dia bekerja di pesawat tur lintas galaksi tersebut?” seseorang mengajak bicara pemuda yang baru saja ditinggalkan kekasihnya itu.
“Katanya cuma 3 tahun waktu Bumi, karena aku tidak pernah melakukan perjalanan lintas galaksi, apakah itu mungkin?” jawab pemuda itu kepada orang yang menyapanya.
Kemudian pemuda tersebut melihat kepada orang yang bertanya, dia melihat orang tersebut memiliki kulit keunguan, tubuhnya penuh dengan rambut, sampai ke wajahnya, dan ada taring yang sedikit menyembul dari mulutnya.
“Mungkin saja, apalagi banyak pesawat lintas galaksi yang sudah menggunakan teknologi G-Quantum Drive, di mana sebenarnya mereka tidak melintasi galaksi dengan waktu yang sesungguhnya, mereka seakan diam di tempat…”
“… tetapi mendadak sudah sampai, jarak menjadi nol, tapi energi yang diperlukan hanya membawa pada dua sampai tiga galaksi dari Galaxi kita saja untuk saat ini, entah ke depannya ” jelas orang yang menyapa pemuda tersebut.
“Nama teknologi yang digunakan adalah link, mirip dengan teleport, tetapi dalam skala yang jauh lebih besar” jawab orang yang menyapa pemuda tersebut.
“Oh begitu, oh ya namaku ion” kata pemuda yang ditinggalkan gadisnya tersebut.
“Namaku Genruo” kata orang tersebut.
“Baiklah Genruo, senang berkenalan denganmu” kata ion.
“Senang berkenalan denganmu juga ion” kata Genruo.
WHOOP
Genruo menghilang.
Ion kembali memandang langit, terpaku, memandang langit yang mulai gelap dan bertabur bintang-bintang.
“Aku ingin menjemputmu suatu saat bila ternyata aku juga berhasil mendapatkan pekerjaan sayang” gumam ion sembari tetap memandang langit.
*
Gigacity. Sektor 7. Malam hari. Hotel Mala. Awewe bergerak mendekati jendela kamar hotel yang megah, bertingkat 69, tetapi uniknya hotel tersebut mengambang, menggunakan teknologi superkonduktor, pendinginan, dan supermagnet.
“Kenapa sayang?” Tanya Gerhana.
“Entahlah apakah keputusan kita benar membeli alat teleport tersebut, aku juga tidak yakin apakah kita siap hidup terasing berdua di planet primitif di galaxi terjauh yang kita sendiri tidak kenal?” Awewe meragu.
“Petualangan, bukankah itu yang kita perlukan?” Gerhana menimpali sembari memeluk Awewe dari belakang.
Mendadak seberkas cahaya yang kuat, bukan… bukan seberkas cahaya, tapi pilar cahaya dari bawah ke atas dengan tawa yang sangat kuat, tawa yang memecahkan kaca hotel tepat di mana Awewe berdiri menghadap kaca.
Gerhana segera mengeluarkan kekuatan energinya untuk melindungi mereka.
HA HA HA HA HA HA HA!
Kemudian pilar cahaya tersebut melesat kuat dengan super cepat ke angkasa luar.
Dengan segera Gerhana melompat dan terbang mengejar cahaya tersebut, tetapi kecepatannya kalah jutaan kali kecepatan dari seberkas pilar tersebut.
Gerhana mengambang di langit, kemudian memutuskan untuk kembali ke Hotel Mala.
*
“Apa itu tadi?” tanya Awewe kepada Gerhana.
“Entahlah, tapi sepertinya dia tahu kita, namun juga tidak bermaksud apa-apa, sepertinya hanya pamer kekuatan, kekuatan yang jauh jutaan kali lipat melebihi kita” jelas Gerhana.
“Apakah ada hubungannya dengan hacking yang kita lakukan?” tanya Awewe.
“Bisa iya, bisa tidak, mari kita tidak usah berteori, membuat kita menjadi paranoid” kata Gerhana.
“Baiklah, tapi aku masih khawatir” jelas Awewe, sembari merapatkan sayap kelelawarnya ke lebih menguncup tanda ketakutan.
“Anda tidak apa-apa tuan dan nyonya Gerhana Adinata?” tanya tiga pelayan android wanita yang muncul di ruangan tersebut.
“Kami minta maaf atas kejadian ini kami mengajukan pengganti ruangan yang lebih nyaman dan kami tingkatkan kelas ruangannya tanpa tambahan biaya” jelas salah satu pelayan hotel android wanita tersebut.
“Baik, tawaran kami terima, silakan kami dibantu diarahkan ke kamar yang dimaksud” jawab Gerhana.
“Baik tuan, silakan mengikuti kami” jawab ketiga pelayan hotel android wanita tersebut bersamaan.
*
Megacity. Kantor Pusat Genetix, pagi hari.
“Malam kemarin ada deteksi energi luar biasa di Gigacity” ujar Magnet.
“Apakah menggunakan energi rekayasa genetik?” Tanya Cosmica.
“Negative, energi yang belum dikenal, hanya terdeteksi jumlahnya saja yang luar biasa, berasal dari dalam Bumi dan melesat ke angkasa luar” jelas Magnet.
“Energi yang luar biasa, setara dengan apa?” Tanya Respati.
“Setara dengan semiliar bom nuklir ukuran ultima, namun dalam konsentrasi padat membentuk sepilar cahaya” jawab Magnet.
“Luar biasa ada energi sebesar itu dari Bumi dan lebih luar biasa lagi tidak membuat radiasi dan menghancurkan Bumi” jelas Respati.
“Benar sekali Pak” kata Magnet.
“Sepertinya tidak bermaksud mencelakan Bumi dan isinya bukan?” Matahari menekankan dengan sangsi.
“Sepertinya demikian” Kata Magnet.
“Untunglah, kita tidak memiliki kekuatan sehebat itu untuk melawannya bila dia menjadi ancaman…” Matahari terlihat lega.
“Baiklah, sejauh ini apa yang kalian dapat tentang Gerhana?” kata Respati.
“Kami sudah ke Gunung Elbrus sesuai dengan koordinat yang diberikan oleh Rudy, kami tidak mendapatkan jejak lebih jauh tentang Gerhana, dia sepertinya berhati-hati sekali tidak menggunakan kekuatannya” jawab Mahatari.
“Tunggu, sepertinya ada signature kekuatan Gerhana walaupun terkalahkan oleh kekuatan besar mahluk seperti pilar cahaya itu?” Magnet men-zoom monitor hologramnya.
“Lihat, bukahkah itu tanda kekuatan Gerhana? Walaupun kecil” Magnet merasa sangsi.
“Sepertinya iya, terbangnya menggunakan kekuatan rekayasa genetik untuk reaksi nuklir ion berantai ala matahari” Respati menambahkan.
“Berikan koordinatnya padaku, kami segera ke sana” pinta Gerhana kepada Magnet, dan segera bergegas ke luar diikuti oleh Cosmica.
*
Hotel Mala, Gigacity.
“Iya Pak Matahari, Tuan Gerhana sudah tidak menginap di hotel kami lagi, dia sudah meninggalkan ruangannya sejak tujuh jam yang lalu” jelas pelayan wanita di bagian reservasi.
“Terima kasih” Kata Cosmica.
“Sial” kata Matahari.
“Kita sudah dua kali, dan selalu terlambat” kata Matahari.
“Sepertinya Gerhana tahu sedang dibuntuti, walaupun kemungkinan besar dia merasa yang membuntutinya adalah polisi bukan kita” Cosmica basa-basi.
“Yah tentu saja, tetapi tidak ada bedanya bukan? Kita selalu terlambat” kata Matahari.
“Begini saja, kita kembali ke penjual teleport, dan mencari tahu tanda-tanda energi dari alat teleport itu bagaimana, sehingga kita dapat membuat alat pelacak dari energi yang ditimbulkannya, ku rasa Gerhana ragu untuk menggunakannya, buktinya sampai tujuh jam yang lalu di masih berada di Bumi, belum pindah ke area luar Bumi” jelas Cosmica.
“Genius” kata Matahari.
*
Teracity. Sektor 1. Cascadia.
“Mistik, kekuatan mistik itu tidak ada” Kata Genruo sedang menjelaskan kepada seseorang di suatu kafe pinggir kota.
“Lalu bagaimana kau menjelaskan seseorang dapat memindahkan benda seperti paku, pisau, kapak ke dalam tubuh seseorang untuk mencelakai orang lain tanpa menggunakan teknologi teleport?” Tanya seseorang yang mengenakan pakaian ala tradisional agama abad 20an dengan sinis.
“Mutasi, mutan, evolusi, kini rekayasa genetik, tanpa alat teleport, mereka dapat melakukannya, bahkan tanpa mantra-mantra” jelas Genruo.
“Ah dasar alien yang tidak tahu kekuatan mistik, lihat dirimu, kau bahkan bukan manusia, alien berambut di seluruh tubuhnya, berwarna keunguan gelap, bertaring, dikepercayaan kami dulu, kau adalah sejenis iblis, lihat sekarang, iblis berkeliaran bebas tanpa malu-malu lagi, puaaah!” orang tersebut mencibir dan meludah di depan Genruo.
Genruo mundur saat beberapa orang sepertinya setuju dengan orang berpakaian tradisional agama abad 20an.
“Eh… baiklah, sepertinya saya setuju dengan pendapat Anda” kata Genruo.
Orang-orag itu semakin maju, tampak marah. “Lihat si iblis pun setuju, bahwa dia salah!” Teriak orang yang berpakaian tradisional agama abad 20an.
Kemudian orang-orang tersebut mendadak beringas dan melancarkan serangan pukulan dan tendangan ke arah Genruo. Genruo gelagapan menahan pukulan-pukulan tersebut tanpa membalasnya.
“Hentikan!” Kata seseorang membentak dengan lantang.
Orang-orang berhenti memukuli Genruo. Mereka melihat ke arah orang yang berteriak lantang untuk menghentikan perbuatan mereka tersebut.
“Dia bukan iblis, dia bigfoot, apa kalian lupa sejarah masa lalu, area kita selalu didatangi oleh nenek moyangnya” ujar seorang wanita tua yang ternyata membentak tadi.
“Perhatikan tubuhnya, tinggi, berambut sekujur tubuh dan wajahnya, aku yakin dia bisa teleport, karena evolusi? Mutan? Atau rekayasa genetik di planetnya, tetapi bigfoot itu sudah berada di sini, kenapa kalian malah menyakitinya” Tanya wanita tua tersebut.
“Siapa namamu bigfoot?” Tanya wanita itu mendekati kerumunan orang yang memukuli Genruo. Orang-orang itu sepertinya menghormati wanita tersebut, buktinya memberi jalan kepada wanita tua tersebut untuk mendekati Genruo.
“Namaku Genruo nyonya” jawab Genruo.
“Selamat datang Genruo, maafkan perlakuan kami sebelumnya” kata wanita tua tersebut sembari menunjukkan genggaman tangannya kepada si orang yang berpakaian tradisional agama abad 20an tersebut, sebagai tanda ancaman.
Orang tersebut menunduk merasa bersalah.
“Ceritakan, apa yang membuatmu mengunjungi kami?” Kata wanita berpakaian ala indian tersebut.
“Aku mencari temanku, namanya Bintang, dia menghilang, tidak ada kabar, dari jejak kekuatannya aku sensing dia pernah berada di sini” jawab Genruo.
“Bintang?” ulang wanita tersebut.
“Ya… aku pernah mendengar nama itu, tapi tiga ratus tahun yang lalu” jawab wanita itu.
“Tiga ratus tahun yang lalu?” Genruo tidak percaya.
Bersambung....
Cerbung ini ada di majalah AN1MAGINE Volume 3 Nomor 1 Januari 2018 eMagazine Art and Science yang dapat di-download gratis di Play Store, share yaa
Cerbung ini ada di majalah AN1MAGINE Volume 3 Nomor 1 Januari 2018 eMagazine Art and Science yang dapat di-download gratis di Play Store, share yaa
“Menerbitkan buku, komik, novel, buku teks atau
buku ajar, riset atau penelitian di jurnal? An1mage jawabnya”
AN1MAGINE BY AN1MAGE: Enlightening Open Mind Generations
AN1MAGE: Inspiring Creation Mind Enlightening
website an1mage.net www.an1mage.org
Comments
Post a Comment