SENGKIDU: Usaba Sabah
https://bit.ly/3rjzdk9
SENGKIDU:
Usaba Sabah
M.S. Gumelar
Sengkidu, Karangasem. Area pariwisata Candidasa. Masyarakat di Desa Sengkidu pada setiap purnama sasih kalima menyelenggarakan upacara Usaba Sabah kadang disebut Ngusaba Sambah. Usaba Sabah merupakan salah satu upacara tradisi terbesar di Kabupaten Karangasem, Desa Sengkidu, upacara ini disertai tarian keris (daratan) yang dilangsungkan selama tiga hari.
Sabtu, 31 Oktober sampai 2 November 2020. Sengkidu. Guna mengantisipasi macetnya lalu lintas, di area tersebut, Polsek Manggis, Bripka I Komang Bagiada dan Briptu Dewa memastikan kelancaran lalu lintas di sepanjang jalur Desa Sengkidu saat pelaksanaan Aci Ngusaba Melis/Sabah di Pura Puseh Desa Sengkidu. Hal ini terjadi guna memastikan iring-iringan pemedek yang ikut sekitar 150 orang dengan berjalan kaki dan mematuhi protokol kesehatan, event upacara Ngusaba Sabah kali ini diselenggarakan secara tertutup tidak terbuka untuk umum, namun lalu lintas sedikit banyak pasti terpengaruh oleh event ini sehingga lalu lintas menjadi padat merayap di saat upacara berlangsung.
Guna mencegah terjadinya kemacetan, tim unit lalu lintas dari Polsek Manggis melakukan pengaturan melalui sistem buka tutup agar pengguna jalan kendaraan bermotor perjalanannya menjadi lebih mudah diatur secara bergiliran agar tetap lancar lalu lintasnya hal ini juga ditekankan oleh Kapolsek Manggis, Kompol I A.A Gede Arka SH. MH. Nengah Sudarsa salah satu peserta dan warga desa Sengkidu yang mengikuti upacara tersebut menjelaskan guna upacara ini adalah untuk perlindungan dan keseimbangan alam. Di mana diselenggarakan setiap 35x12 bulan, namun bulannya tidak tentu berdasarkan hitungan (wuku) kalender versi Bali, hal ini juga ditegaskan oleh Wayan Kantin Warung yang juga mengikuti upacara tersebut.
Ciri khas upacara ini adalah adanya penari daratan di mana para penari ini menari dengan menusuk diri menggunakan keris, para penari daratan ini hanya menggunakan pakaian onying, yaitu pakaian tradisional bermotif kotak hitam putih mirip dengan motif papa catur dengan menggunakan penutup area di bagian pinggang ke bawah saja dengan pinggang ke atas tetap terbuka, sedangkan keris oleh penari daratan diambil saat penari kerauhan (ketedunang/kesurupan), keris diambil dari keamanan desa (pecalang) atau panitia dan warga desa yang sedang mengikuti upacara di sana.
Salah satu penari daratan di saat tertentu menunjuk seseorang di antara penonton untuk menuangkan air nira (tuak) di saat tertentu saat upacara berlangsung.Pastikan bila An1mareaders berkunjung ke upacara tersebut saat berlibur ke Bali, saat masuk ke area pura guna menghadiri pelaksanaan upacara Ngusaba Sambah, pastikan telah melepaskan sandalnya dan dititipkan di panitia di area pintu masuk pura. Bila lupa atau tetap menggunakan sandal ada potensi dicari dan dikejar oleh penari daratan. Jadi sangat disarankan untuk melepaskan sandal saat memasuki area upacara.
An1magine Volume 5 Nomor 12 Desember 2020
Jurnal majalah bulanan populer seni, desain, animasi, komik, novel, cerita mini, dan sains ringan yang dikemas dalam format education dan entertainment (edutainment). An1magine mewadahi karya cerita mini, cerita bersambung dalam ragam genre, tutorial, dan komik dalam ragam gaya gambar apa pun. Jurnal majalah An1magine ini dapat diakses (open access system). Silakan klik link di atas untuk mengunduhnya.
An1magine edisi ini dapat diunduh juga di An1mage Journal, Dcreate, iteks, Play Store, dan Google Book. Silakan klik link aktif yang ada untuk mengunduhnya. Gak mau ketinggalan berita saat An1magine terbit? Gabung yok di An1mareaders WA Group, Facebook, Instagram, Twitter
Dapat duit dengan berkarya di rumah aja. Kirim karya komik (manga) dan cerita mini (cerita pendek) buatanmu. Info lanjut di Bubble up Yourself
Silakan klik PDF di bawah ini untuk mengunduhnya.
Comments
Post a Comment