HIKMAH DARI-MU






oleh Bagas


Pasar tradisional di seberang terminal itu terlihat sangat ramai oleh aktifitas para pedagang yang sedang menata dagangannya. Sayur mayur, buah buahan, bumbu dapur serta lauk pauk berupa ikan dan daging lengkap tersedia, pedagang berbaur bersama para pembeli, padahal ini baru pukul 02:00 WIB pagi.


Lapak-lapak yang memakan separuh jalan membuat kian semrawutnya lalu lintas di seputaran terminal itu, jaraknya yang memang hanya berkisar 50 meter antara pasar tradisional dengan terminal berakibat arus kendaraan yang melintas jadi semakin tersendat oleh lalu lalang pembeli yang hilir mudik di sepanjang jalan.

Terlebih lagi ditambah angkutan umum yang mangkal sembarangan di bahu jalan membuat para pengendara yang ingin melintas menjadi kesal, tak jarang beberapa dari mereka menggerutu disertai umpatan kejengkelan karena ulah pembeli dan pedagang yang seenaknya mondar mandir tanpa peduli kendaraan yang hendak melewati jalan itu menjadi macet dan tersendat.

Ada seorang bapak tua di antara hiruk pikuk kesibukan pasar, dia tengah sibuk menawarkan dagangan yang dibawanya kepada pembeli. Usianya yang sudah berkepala enam itu tak sedikit pun mematahkan semangatnya untuk ikut andil berikhtiar memburu rejeki.

Meski yang dijual hanyalah beberapa kantung singkong, ubi, talas, dan setandan pisang kepok, tidak terpancar keraguan di wajahnya bila yang dijualnya mungkin tidak akan dibeli orang.

Dia tidak memiliki lapak dan tempat, hanya bermodal dua tempat keranjang yang selalu dipikulnya berjalan mengelilingi pasar tanpa letih.

Sesekali dia jajakan dagangannya kepada pengunjung pasar yang mondar mandir di hadapannya, rasa putus asa tampak tak terlihat dari matanya meski belum satu pun dagangannya terjual hingga waktu sudah mendekati subuh. 

Azan subuh berkumandang dari suatu mushola yang letaknya ada di ujung pasar itu. Kaki-kaki renta bapak tua itu memikul beban dagangan di pundaknya, dia bergegas menuju kearah suara azan berkumandang.

Hati dan langkahnya seperti terpanggil oleh kewajibannya sebagai seorang muslim, kewajiban untuk mensyukuri Sang Maha pemberi yang selalu mencukupi umatnya dengan rejeki yang disebarkan keseluruh penjuru Bumi.
Suatu kepatuhan dan keyakinan yang sangat luar biasa dari seorang bapak tua ditengah kekurangan dan kesulitan kesulitan hidupnya. Sementara yang berada di dalam mobil mobil mewah, serta  para pedagang yang sibuk menghitung laba, seperti takut kehilangan sebagian kesempatan duniawinya.

Hingga ketika saat suara azan berkumandang, seruan untuk bersujud syukur atas limpahan rejeki yang Tuhan berikan kepada mereka, tak lagi terdengar di kedua telinganya, tak menyentuh jiwanya, tak takut akan murka Tuhanya.

Bapak tua itu menaruh dagangannya di salah satu sudut musala, bergegas ia menuju pancuran air wudhu, menyucikan diri untuk bersiap menghadap Sang Maha Pencipta. Meninggalkan sejenak segala urusan dunia, mengingatkan kita untuk mensukuri nikmat nikmatNya, menyadari bahwa sesungguhnya urusan dunia hanyalah sementara. 

Setelah menunaikan kewajibanya sebagai hamba yang patuh atas perintah Tuhannya, bapak tua renta itu kembali menuju sudut musala di mana dia selalu meletakan keranjang dagangannya, namun seketika dia terkejut melihat dagangannya sudah lenyap tanpa sisa, yang ada hanya tinggal dua keranjang kosong tergeletak di sana.

"Alhamdullilah, aku bersyukur padaMu ya Alloh, aku masih bermanfaat bagi orang lain, masih ada yang lebih membutuhkan daganganku, amin."

Sungguh luar biasa yang terucap dari mulutnya, ketika dia melihat dagangannya hilang, tidak ada sedikit pun di raut wajahnya menggambarkan kekesalan atau kesedihan, dia tersenyum, sambil mengambil dua keranjang dagangannya yang sudah kosong, ada keikhlasan terlukis di raut wajah tua itu, keikhlasan yang begitu tulus dari kesederhanaan.

Seperti hari hari biasanya, kondisi pasar di pagi buta ramai oleh aktifitas jual beli, tapi pagi ini, seperti ada yang sedikit terlihat luar biasa, ada kerumunan orang di samping mushola pasar. Di tengah kerumunan itu terlihat seorang bapak sedang bersama seorang lelaki muda dengan penampilan bersih dan rapi layaknya seorang pengusaha, lelaki muda itu tengah menangis sambil memeluk bapak tua renta itu, semua yang ada di kerumunan itu ikut terhanyut dalam suasana harunya.

Betapa tidak, peristiwa bertemunya seorang bapak dengan seorang anak yang terpisah selama 30 tahun itu menjadi momen yang begitu teramat mengharukan.

Allah memang selalu memberi hikmah yang luar biasa atas setiap peristiwa dalam hidup kita, dan kadang itu terjadi di luar nalar pikiran manusia, tapi Allah selalu berjanji atas umatnya yang selalu mensyukuri setiap nikmat dan musibah yang diberikanNya.

Di balik semua itu, ada ganjaran yang Allah berikan. Pertemuan bapak tua itu dengan anaknya yang hilang selama 30 tahun, menjadi salah satu contohnya.

Setelah ditelusuri, ternyata barang dagangan bapak tua yang hilang itu ikut terbawa juga kartu identitas pemiliknya.

Berawal ketika di waktu subuh itu terlihat seorang lelaki muda tergesa gesa memarkirkan mobilnya di area lokasi pasar, dia berlari kecil bersama kedua anak kembarnya yang masih berusia enam tahun untuk menuju musala di salah satu sudut pasar.

Di saat lelaki muda itu menjalankan ibadah sholat subuh, ternyata diam diam kedua anaknya mengambil dagangan si bapak tua itu untuk diberikannya kepada kambing-kambing yang letak kandangnya memang berada percis di belakang musala.

Dan ketika bapak tua itu sudah pergi meninggalkan musala, di saat yang sama, lelaki muda itu tengah mencari-cari keberadaan kedua anak kembarnya, hingga ditemukanlah kedua anaknya beserta identitas pemilik dagangan yang diambil oleh anak anaknya.

Setelah si lelaki muda  membaca data diri dari identitas pemilik dagangan itu, air matanya menetes, sekujur tubuhnya lemah, ada hentakan kerinduan yang luar biasa terpancar di matanya, kerinduan seorang anak kepada bapaknya ...

bagas, 20.12.18
+62 821-1103-3355


An1magine versi online ini secara lengkap ada di An1magine emagazine volume 3 Nomor 12 Desember 2018  yang dapat diunduh gratis di Play StoreGoogle Book, dan di An1mage Journal







“Menerbitkan karya digital untuk buku, komik, novel, buku teks atau buku ajar, riset atau penelitian jurnal
untuk terindeks di Google Scholar dan berada di Play Store untuk pemasaran global? An1mage jawabnya”

AN1MAGINE BY AN1MAGE: Enlightening Open Mind Generations
AN1MAGE: Inspiring Creation Mind Enlightening 


Comments

Popular Posts

PARTNERS

Contact Form

Name

Email *

Message *