An1magallery - Puisi An1magine Volume 4 Nomor 2 Februari 2019
TITAH
Rayu tuan seperti sampah
Seolah raja namun gundik belaka
Dengarlah titah bangsawan tanpa gelar
"Handarbeni sira kabeh sakabehe hanjogo nagari kang dumunung ono ing ratri, ojo sira kabeh hanuruti roso ngganggu kamardikan nagari kang dumunung ono ratri, ingkang koyo mengkono iku salah sijine laku lelaku kang ngrusak paugeraning urip, kang uwis dadi pepestine kang Maha Agung yo iku sesembahan kabeh sakabehe manungso"
Hati memang penuh uji
Ambisi liar tanpa moral merusak diri
Bak seorang yang abadi
Lalu habis ditelan kebenaran sejati
Yogyakarta, Oktober 2018
The Dust of The Universe
+62 857-4167-6676
SEMBUNYIKAN RASA
Aku
Yang selalu diabaikan
Kubalas dengan senyum
Aku
Yang dihiraukan
Kubalas dengan senyum
Dan aku
Akan selalu tersenyum
Sembunyikan rasa
Agar mereka tidak tahu
Kalau aku sedang merasa
Rancaekek, 2019
Nick Sipemulung
081809441888
DI SINI
Dan kita di sini
Merasakan derita mereka
Dan kita di sini
Berusaha meringankan derita mereka
Dan kita di sini
Selalu berdoa untuk mereka
Dan kita di sini
Tetap ada dan selalu ada
Kita tidak hanya turut berbelasungkawa
Tapi kita siap membantu
Dengan segala apa yang kita punya
PPB - FPPB
SUMEDANG - BANDUNG RAYA
Rancaekek, 2019
Nick sipemulung
081809441888
RAHASIAKU PADA TUHAN
Aku kirimkan beberapa kata yang mulai pudar;
jika berdua saja duduk
memesan rasa lapar yang asing
untuk rasa sakit yang nyaring.
Tak ada yang lebih yakin
dari inginku mencintaimu dengan sederhana;
yang kini kusimpan dan kulipat dalam nadiku
dengan kata mereka, "kamu terlalu bodoh menunggunya."
Sebuah mimpi untuk tangan tergenggam
sepucuk bunga yang cukup berbeda; ungu
kerajaan cinta .…
untuk sepasang bola mata yang memejamkan diri; untuk sepasang telinga yang ingin memperdengarkan kata yang hilang
dan untuk sebuah kecupan yang hangat mendarat tepat di kening.
Kelak,
kau pasti akan menemukan kata yang menjadi bayang
di sela-sela rindu serta doaku.
Tanjung Tabalong, Januari 2019
Kayla Aziza
kayla.nazara@gmail.com
081245144323
HARI ISTIMEWAMU
Khusus untuk adikku, Zaskia
Dari sebatang lilin;
kau melihat bayang-bayang
terbawa cahaya menuju bola matamu
esoknya kau baru tahu
bahwa bayang itu masa depanmu.
Dari sebatang lilin;
kau temukan sesuatu di antara gelap
takut dan penuh harap
mematung diri engkau, tanganmu menengadah
mengemis perjalanan hidupmu pada sang Tuhan.
Dari sebatang lilin;
kau meraba hatimu, tentang usia yang kian memendek
dan beribu para doa sedang mengajakmu berdansa
hingga mengambang ke langit sana
semoga Tuhan mengerti inginmu.
Tanjung Tabalong, 24 Januari 2019
Kayla Aziza
kayla.nazara@gmail.com
081245144323
KETIDAKSENGAJAANNYA WA(K)TU
Ketahuilah, kita adalah hasil dari detak demi detaknya jantung
degup demi degup yang menghasilkan langkah keraguan
lekas, kasih
peluk aku!
Antarkan aku ke dadamu
sebelum jarak mengikatku kembali hingga senja
di tiang-tiang kepanasan
cintamu telah didih, Sayang
cepatlah cepat kemari
jemput aku.
Banjarmasin, Januari 2019
Kayla Aziza
kayla.nazara@gmail.com
081245144323
MUNGKIN
mungkin hujan telah usai
tersisa hening tanpa seringai
mungkin,
dingin tak terurai ....
bekulah belulang raga
hanya sepi penggalan sukma
mungkin,
rindu sempurnakan siksa ....
embun sampaikan lisan
saat gelisah tumpah menggenang
mungkin,
elegi tak indah dikenang ....
bagas, 28.01.19
+62 821-1103-3355
KENANGAN
Jika aku hilang
Berharap
Semua kata-kataku ikut hilang
Agar tidak dikenang
Selamat tinggal
Kenangan
Rancaekek, 2019
Nick Sipemulung
081809441888
PERGI, MENJAUHLAH
Pergilah ....
jika angkuhmu renggut asmara
menggerus kisah yang pernah ada
Menjauhlah .…
bila keakuan menggilas cinta
menyapu rasa tiada iba
Pergilah …, musnah tak berjejak
Menjauhlah …, hilang tak bertapak
jangan lag i…, rindu terkuak
bagas, 28.01.19
+62 821-1103-3355
GELAP
Beberapa buram
empat mata, empat telinga
empat purnama.
Buram ....
yang melelahkan.
Di sekitarnya kosong
lampu-lampu pada temaram
dendang-dendang meriang
orang-orang kerasukan.
Buram ....
yang menggetar.
Sama; mataku juga yang buram
tak berwarna
ramai rasa kosong
yang kosong semakin kosong
yang itu ialah bohong.
Tanjung Tabalong, Januari 2019
Kayla Aziza, kayla.nazara@gmail.com
081245144323
KAU YANG TAK BISA KUELAK
Menunggumu serupa nikmat
minum kopi di beranda, kasih
dengan membayang senyum terukir di ujung cangkir
saar berulang kali kukecap air hitam itu.
Kucukupkan kau jadi manis
yang melewati tenggorokan
menuju rongga dada
lalu memutuskan berhenti di relung hati.
Sedang pahitnya, dengan sengaja kuhentikan
di pangkal lisan
agar ia senantiasa gemelar
terjaga menyebut dan mengeja nama yang terkasih.
Kamu dan kopi ....
adalah malamku
yang menjadi teman
serupa gelas kaca yang enggan dipisah dari tatakannya.
Telah juga kau yang menetap
abadi yang sukar kutalak
sekalipun di ruang aku; amnesia.
Tanjung Tabalong, Agustus 2018
Kayla Aziza, kayla.nazara@gmail.com, 081245144323
BERBICARA IA; SEPASANG KEKASIH
; berbahasalah dengan bahasaku
yang mengartikan akan sebuah isyarat
komunikasi antar batin yang tak terbilang
jangan, jangan kau ucapkan
biar mengira dan menerka.
; bisu saja
seperti patung namun senyum itu biar mengambang
membatu, batu melapuk
terkena air hujan
rinai menunjukkan rindu.
Di mana kuncup bunga sakura sedang mekar
dan musim gugur telah melanda
maka merindu belum usai, sayang.
Tanjung Tabalong, Juli 2018
Kayla Aziza
kayla.nazara@gmail.com
081245144323
MERAYAKAN KEHILANGAN
Sejauh mana kau
mampu menghindar
berpendar;
Atau menginginkan
sebuah pencar.
Sejauh mana kau
mampu bertahan
berpaham;
Atau kau mau
seutas tali
dan kau ikat
ke atap dunia
lalu,
kau runtuhkan
agar semua dari kita basah.
Tanjung Tabalong, Januari 2019
Kayla Aziza
kayla.nazara@gmail.com
081245144323
LEBIH BAIK MATI JADI ABU
Dari pada hidup
Di atas tanah penindasan
Sadar
Bangkit
Melawan
Ketidak adilan
2019
Nick Sipemulung
081809441888
#KEBOHONGANYANGHAKIKI
Bagaimana anak Indonesia bisa menjdi calon koruptor?
Kejujuran saja di sekolah sangat minim diajarkan
Bahkan keadilan jarang ditegakkan
Kayla Aziza
kayla.nazara@gmail.com
081245144323
KUDENGAR, KULIHAT
aku dengar,
semilir lirih desah kemayu
merdunya sejuk mendayu
seirama lantunan merayu
aku lihat,
kuning langsat genit menggoda
gemulai lekuknya membakar jiwa
kerling nakalnya menusuk dada
aku hanya mendengar …, tak menikmati ….
aku cuma melihat …, tak meresapi .…
meski gejolak merambat birahi ....
bagas, 31.02.19
+62 821-1103-3355
DALAM DIAM
Meramu sayu dalam binar indah matamu
Semburat rindu membias dalam gelisah
Di kala diam menjadi sajak paling hati
Mendekap luka yang enggan beranjak pergi
Senja merumahkan riak pelangi di cakrawala
Melipat lara di balik baju kegelisahan
Merah saga lukiskan riuh di dada
Rasa dalam diam kian enggan diredam
C.Michelle
Jan'19
+62 897-0672-497
RAHASIA SENYUM LANGIT
Langit begitu gusar
Mendung lagi dan lagi
Hujan turun deras
Dikepal angin kencang
Lukisan langit cerah
Berubah hanya air mata
Cumulonimbus tetap siaga
Tenggelam tabir Surya
Mungkin ini musimnya
Musim hujan penghujung Januari
Musim derainya tangis langit
Mereda bertajuk pelangi
Rahasia senyum langit
Setelah sederas hujan
Kau akan temui
Kalau bukan pelangi masih ada matahari
Januari 2019
Irwanesia
+62 815-4752-0323
DALAM DIAM
Meramu sayu
dalam binar indah matamu
Semburat rindu membias lengkung sendu dalam desah pasrah, gelisah
sedu-sedan menghujam, memburu, menusuk kalbu
Kala diam menjadi sajak paling sunyi, bilur resah kian menyayat, menusuk hati
Mendekap luka yang enggan beranjak pergi
Bahkan,
saat senja merumahkan riak pelangi di cakrawala
nestapa kian mengoyak jiwa
Melipat lara di balik baju kegelisahan
adalah caraku bertahan
Meski merah saga tetap lukiskan riuh di dada
Rasa dalam diam kian enggan diredam
---------------
(bukan) C.Michelle - Figo
Jan'19
+60 13-515 7368
BUNG KARNO BANGKIT DARI ALAM KUBUR
Katanya haus
Tapi waktu kuberi air ia tidak mau
Katanya tanah air hanya tinggal tanah
Sebab airnya sudah dimiliki Perancis
Bung Karno bangkit dari kubur
Kuberi teh manis masih tidak mau
Katanya kebun teh hanya tinggal kebun
Gulanya sudah milik Malaysia juga Inggris
Nick Sipemulung
081809441888
PERTEMUAN
Setiap pertemuan
Selalu ada makna yang terpendam
Entah bagaimana kita mengartikannya
Perjalanan ini hanya sesaat , sangat singkat
Untuk kita bisa mengurai menjadi cerita indah
Datang dan pergi adalah keharusan sejarah
Maka, menghadapi yang ada dan menjalaninya dengan keyakinan adalah keharusan pula
Kenangan-kenangan adalah bunga-bunga
Yang tak bisa kita gapai dalam alam nyata
Dia hanya bisa kita hadirkan dengan pertemuan
Rancaekek
Pemulung yang tak mau diakali, 2017
Nick Sipemulung
081809441888
KAULAH YANG MENYEMPURNAKAN MITOS PEREMPUAN BATU
Memanggil lagi keramat legenda
Oh, seribu candi bagi cinta yang beku
Nick Sipemulung
081809441888
PEREMPUAN SUNYI ITU ADALAH AKU
Tersesat dalam kepala
Mendekap dalam lara
Diam dalam nyala
Hancur dalam kata
--------------
C.Michelle
Jan'19
+62 897-0672-497
PEREMPUAN SUNYI ITU ADALAH AKU
Tersesat dalam kepala
Mendekap lara
Diam dalam nyala
Hancur dalam kata
Aku
hanya sepercik tetes hujan di luas samudra
tanpa rona, tanpa pesona warna
bak setitik noda, tiada guna
demi sebentang pantai saat gerimis merinai
pernah kususuri ombak pada titian gelombang
tapi nyatanya, tiada desir menyihir di hamparan pasir
bayangmu mengilang
sunyi, lengang
--------------
C.Michelle - Figo
Jan'19
+62 897-0672-497
+60 13-515 7368
PEREMPUAN SUNYI ITU ADALAH AKU
Tersesat dalam kepala
Mendekap lara
Diam dalam nyala
Hancur dalam kata
Aku
hanya sepercik tetes hujan di luas samudra
tanpa rona, tanpa pesona warna
bak setitik noda, tiada guna
demi sebentang pantai saat gerimis merinai
pernah kususuri ombak pada titian gelombang
tapi nyatanya, tiada desir menyihir di hamparan pasir
bayangmu mengilang
sunyi, lengang
Dalam sebuah titian pilu kukemas laraku
Meniti sunyi di lengkung pelangi
Bayangan luka menikam bertubi-tubi
Menggenggam erat hati untuk tetap sendiri
--------------
C.Michelle - Figo - C.Michelle
Jan'19
+62 897-0672-497
+60 13-515 7368
PEREMPUAN SUNYI
perempuan sunyi ...,
Dalam penantian tak bertepi
Resah di ujung gelisah ...,
Menanti asa yang didamba
Perempuan sunyi
Terkurung sepi ...,
Terpenjara di ruang gelap
Sendiri ..., Meratapi jiwa yang telah mati
Kini ...,
Perempuan sunyi semakin sunyi
Renta dimakan usia
Meranggas ditelan waktu
Terhempas sang bayu
Oktober 2018
Nick Sipemulung
081809441888
IBLISKAH KAMU?
usah terbahak digaung jemawa
tawamu busuk menyesak rongga
jika janji bertabur bintang
mengapa bukti kering kerontang
kalimatmu hanya limbah bencana
tuturmu bangkitkan para durjana
membunuh gerbang hayati
lumpuhkan hati nurani
ibliskah kamu ...?
yang bertopeng pahlawan
berjubah para bangsawan
bagas, 31.01.19
+62 821-1103-3355
NASEHAT
Lamat-lamat hujan pun berlalu.
dan perlahan mendung terkikis bayu.
Menyisakan sebentuk gambar wajahmu
bermahkotakan selarik pelangi di ujung haru.
Bermuram durja tiadalah perlu
hanya menyisakan kerutan sendu
terukir paksa di wajahmu yang ayu.
Idrus J. Eko: 082112125379
….
Aku meringkuk di tengah ruang gelap, sunyi dan sepi. Senyapnya begitu mencekam. Sengaja kumatikan lampu, seperti kamu yang telah membunuh rasaku.
Saat kulihat dengan mata kepalaku, kamu mencumbunya mesra. Hati ini, laksana gelas kaca yang terjatuh dari atas meja. Meninggalkan retak, lalu pecah menciptakan beling-beling dengan sisi tajamnya yang siap menambah sakit, perih, dan pedihnya hati.
Bahagia yang kauberi, kisah yang kauciptakan untuk kita. Aku tak percaya lagi. Nyatanya, janji yang kauucap itu hanya omong kosong. Rasa yang kaurasakan itu hanya sebatas suka, kagum. Bukan sebuah rasa yang orang agung-agungkan sebagai Cinta. Rasa itu menjadi dua mata pisau dengan sisi tajamnya untuk merajam, menyayat hatiku.
Kini, hati ini hampa. Sehampa ruangan ini. Namun, sebuah kesadaran merangsek. Mengapa aku tak bisa menghapusmu dari hatiku? Mengapa hatiku tak mau berpaling darimu? Ingin kulupakan seluruh kisah kita, tapi, kutak mampu.
Surga mencurahkan tangisannya begitu deras, petir berteriak meraung-raung menjadi peneman malamku. Aku pun tak ayal ikut mencurahkan segala kesahku padanya. Aku ingin lari, lari darimu, dari kenyataan yang begitu pahit bak jamu brotowali. Ingin menghilang, menghapuskan segala duka lara dan pedihnya rodan yang tiada habisnya.
Nyatanya, dinginnya air yang mendirus raga. Tak mampu menciptakan kebekuan hati. Hatiku masih saja menghangat akan rinduku padamu. Geloranya masih menggebu.
Sleman, 01 Februari 2019
—Ika Sari—
+62 896-7233-8748
DEMI DIA
Kan kuukir
Namamu
Di dinding
Tembok hatiku
hingga tidak ada celah sedikit pun
Jawa Barat,Agustus 2018
Nick Sipemulung
081809441888
….
Aku meringkuk di tengah ruang gelap, sunyi dan sepi. Senyapnya begitu mencekam. Sengaja kumatikan lampu, seperti kamu yang telah membunuh rasaku.
Saat kulihat dengan mata kepalaku, kamu mencumbunya mesra. Hati ini, laksana gelas kaca yang terjatuh dari atas meja. Meninggalkan retak, lalu pecah menciptakan beling-beling dengan sisi tajamnya yang siap menambah sakit, perih, dan pedihnya hati.
Bahagia yang kauberi, kisah yang kauciptakan untuk kita. Aku tak percaya lagi. Nyatanya, janji yang kauucap itu hanya omong kosong. Rasa yang kaurasakan itu hanya sebatas suka, kagum. Bukan sebuah rasa yang orang agung-agungkan sebagai Cinta. Rasa itu menjadi dua mata pisau dengan sisi tajamnya untuk merajam, menyayat hatiku.
Kini, hati ini hampa. Sehampa ruangan ini. Namun, sebuah kesadaran merangsek. Mengapa aku tak bisa menghapusmu dari hatiku? Mengapa hatiku tak mau berpaling darimu? Ingin kulupakan seluruh kisah kita, tapi, kutak mampu.
Surga mencurahkan tangisannya begitu deras, petir berteriak meraung-raung menjadi peneman malamku. Aku pun tak ayal ikut mencurahkan segala kesahku padanya. Aku ingin lari, lari darimu, dari kenyataan yang begitu pahit bak jamu brotowali. Ingin menghilang, menghapuskan segala duka lara dan pedihnya rodan yang tiada habisnya.
Nyatanya, dinginnya air yang mendirus raga. Tak mampu menciptakan kebekuan hati. Hatiku masih saja menghangat akan rinduku padamu. Geloranya masih menggebu.
Sleman, 01 Februari 2019
—Ika Sari—
+62 896-7233-8748
PEREMPUAN, HUJAN, DAN AIR MATA
Wikipedia Bahasa Melayu menyebut, hujan merupakan kerpasan cecair, berlawanan dengan jenis kerpasan bukan cecair seperti salju, hujan batu dan hujan ais. Hujan terbentuk apabila titik air yang terpisah jatuh ke bumi dari awan.
"Lalu, bagaimana hujan air mataku terbentuk? Kenapa garis-gores luka yang kau cipta tak jua mengering meski sudah kusiramkan cecair penyejuk? Kenapa aku kian terpuruk-teruk?"
Ia, perempuan itu bertanya pada setumpuk piring kotor di hadapannya. Pandangannya kosong. Matanya menerawang jauh. Tanpa sadar, ia kembali menjilati kenangan-kenangannya yang masih membujur kaku di ruangan itu. Pipinya basah. Titik air terus mengalir, jatuh dari kedua kelopak matanya.
"Hitam menjelma, bak gelombang, menerjang, patahkan pohon cintaku."
Perempuan itu semakin asyik berbicara pada dirinya sendiri. Sesekali ia memeluk tong gas elpiji, mengelus kompor dan memukulkan sudu pada dinding angannya.
"Aku terjebak. Bukan pada kenang masa lalu. Ini tentang hujan. Rerintik hadirkan berjuta bayang. Basah menggenang, di rerumputan, di ujung dedaunan, di setiap endap rasa dan asa yang telah tercabut dari pangkal kepalsuan."
Perempuan itu bersyair, meski terdengar sumir. Sejurus kemudian ia beranjak mendekati pintu.
Tok ... tok ... tok … Tiga kali ia mengetuk daun pintu dengan gagang sapu. Ia termangu. Tergugu. Air matanya terus mengalir, membanjir .…
Figo
+60 13-515 7368
SE DAN RI
aku selalu datang ke tempat itu
setiap purnama ketujuh
duduk di tepian tebing
menatap sang surya tenggelam
hingga rembulan datang
aku selalu datang ke tempat itu
setiap purnama ketujuh
aku selalu menggoreskan
Bait-bait kata untuk
melepas ke jenuhan ku
jenuh akan hidup
sendiri, terasingi
tanpa ada dia atau siapapun
aku selalu saja sendiri
menjalani hidup
mungkin sampai aku mati
aku selalu sendiri
Indonesia Juli 2018
Nick & Kay
081809441888 - 081245144323
LANGIT ADALAH SYAIR KITA
Kubaca langit
lembar demi lembar
kucari dan kucari namaMu
Lalu kubuka naskahku
terdapat buku
sejarah syair kita
yang membekas di ruangan itu
kenapa tidak kau pajang
pada dingding rumah syair kita
yang dulu kita tata dan kita bina
maka kubaca ulang
semua mengantre
berjejer seperti prajurit tentara
berputarlah sang waktu
bersama kenangan terpendam
hampir tak ada yang hilang
semua tercatat, terbilang
Puisi langit puisi tuhan
Tanda-tanda kematian
maka simpan syair itu
pada dingding
agar mereka tahu
syair kita tidak mati
tapi abadi
hingga tak ada yang tertinggal
serukan syair kita
hingga ke kutub
tak ada yang larang
biarlah ia bermuara
pada tepian sungai dangkal
sungguh
aku belajar tidak peduli
pada kisah diriku sendiri
agar tidak ada yang tersakiti
Indonesia, Juli 2018
Nick & Kay
081809441888 - 081245144323
" TTS"
Membeku batu telaga
Dingin ke hati, aku dan angin
Mata mengalir jernih
Namun tetap biru
Diri mengingatkan
Yang kucari entah apa
Semasa hidup ini
" TEKA - TEKI SANG ILLAHI" yang penuh tanda tanya
Jawa Barat, Agustus 2018
Nick
081809441888
KUKEMAS SYAIRKU SEBELUM MENTARI DATANG
selamat pagi kawan
Aku cerita tentang kaum sudra yang berdarah-darah melawan ketidak adilan
Rancaekek, 2019
Nick Sipemulung
081809441888
BERHARAP
Di sini di pengasinganku
Pantai Tasik selatan
Berharap dapat inspirasi
yang kudapat hanya ilusi
Di sini di pengasinganku
Berharap teman syair datang menghampiri
bersama buih air ombak
Di sini di pengasinganku
Pemulung yang tak dirindukan, Agustus 2018
Nick Sipemulung
081809441888
BANGKIT
di ujung lembah penantian
belukarnya pagari setiap ratapan
durinya halangi benih kerinduan
Ke mana berlabuh rakit pesakitan
yang kian perih terguyur kotoran
aku menggumam mengutuk malam
dalam lafal serapah dendam
bangkit dari tersungkur
beku menahan lebur
yakin dalam tafakur ....
bagas, 02.02.19
+62 821-1103-3355
..........
Perempuan itu kini terpapar matahari
Denyut kota tua menggertaknya untuk terus berlari
Wajah lusuh hitam memerah
Dan kaki tangan bersimbah darah
Debu-debu menerbangkan mimpinya
Ingin bertoga dan berdasi
Yang tersisa adalah sebuah harapan
Bahwa di ujung jalan ‘kan temukan impian
Dibiarkan rambutnya terurai
Memerah saga merupa senja
Sengat mentari pudarkan hitamnya
Yang kadang kala dikuncir kuda
-----------
C.Michelle
Feb'19
+62 897-0672-497
KAY ...
kemarilah
tak perlu engkau ke sini, ke sana
atau ke mana-mana
bukankah engkau sudah tahu
di sana engkau terluka
di sini engkau terimpit dusta
Figo
+60 13-515 7368
PEREMPUAN SUNYI
Perempuan itu terdampar
terpapar sunyi di bawah terik mentari
Denyut kota tua menggertaknya untuk terus berlari
Wajah lusuh hitam memerah,
kaki tangan bersimbah darah
Debu-debu menerbangkan mimpinya
sempat bercitacita
ingin bertoga dan berdasi
yang tersisa hanyalah ilusi, harap terpendam
Entah sampai kapan
Perempuan itu terus berjalan
susuri titian kehidupan
yakin, bahwa di ujung jalan kan temukan impian
Dibiarkan rambutnya terurai
Memerah saga merupa senja
Sengat mentari pudarkan hitamnya
rambut hitam yang kadang kala dikuncir kuda
-----------
C.Michelle - Figo
Feb'19
+62 897-0672-497
+60 13-515 7368
AKU WANITA!
Aku wanita ... yang sedang jatuh cinta
Pada ribuan kata jutaan makna
Aku wanita ... yang sedang patah hati
Pada rayuan yang membuai asa
Aku berdiri bersandar pada daun pintu yang rapuh
Bukan pada bahu kekar sesosok cinta
Melepas netra memuas pandang
Menunggu janji yang tak kunjung datang
Aku wanita!
Punya hati yang ingin dihargai
Setidaknya pada apa yang kusebut rindu
Tapi kau, menyebutku saja keliru
Kutegaskan ya, aku wanita!
Meski garang membanting pintu menutup masuk
Tapi hatiku terus terbuka
Sampai kau ingat aku menunggu
Dian Dhie
+62 812-2371-2417
Kota Hujan, 020219
DULU ENAK SIH
Mainan layangan (apalagi ngejar layangan putus)
pulang kena marah
Karena pulang terlalu siang
Main petak umpet
Hua kangen zaman itu
Apalagi kalau kakek ngajak jalan-jalan keliling desa
Trus di sana ada sungai dan Kay selalu berkhayal pengen punya dinosaurus bahkan sampe sekarang
Kayla Aziza
kayla.nazara@gmail.com
081245144323
KOSONG, SOMBONG
kosong
melongpong di lingkaran bolong
terlontar dari mulut mulut kolong
bohong meluncur dari kerongkong
sombong
suara gong berbunyi plong
riuh melolong seperti garong
ngomong selangit berbau kecebong
tong kosong ....
berisi sombong ....
bagas, 02.02.19
+62 821-1103-3355
KURSI GOYANG
Kemarin
Kawan bilang dengan lantang ayo lawan
Kemarin
Kawan bilang jangan lelah berjuang
Tapi
Hari ini
Hilang semangat juang
Setelah tahu nikmatnya
Kursi goyang
Oh...
Kursi goyang
Meninabobokan
Yang katanya pejuang
Rancaekek,2019
Nick Sipemulung
081809441888
RINDU KENANGAN
Aku rindu bait-bait lugu yang kita ciptakan dulu
Berbagi rasa lewat secangkir kopi
Berebut udara dengan malam, mengejar mimpi-mimpi yang tak jua tergapai
Karena pagi sudah lebih dulu menyudahi
Lalu kita kembali pada siklus yang kita ciptakan berdua
Tidur dua jam adalah jeda untuk kita menyegarkan rasa
Memulai hari bersama sapa tegasmu
Dan mengakhiri percakapan saat telepon genggam kehabisan baterai
-------------
C.Michelle
Feb'19
+62 897-0672-497
NEGERI ANEH
Kenapa?
Ada apa?
Jika berkarya dibatasi aturan
Gimana mau maju
Anak - anak negeri
Berkreasi
Terkhusus kami
Para seniman , pemusik jalanan
Negeriku aneh
Aturan aneh
Semua aneh
Pemikiran aneh
Ah ... Dasar negeri aneh
Rancaekek, 2019
Nick Sipemulung
081809441888
Sipemulung seniman kurang beruntung
PUISI DERITA
puisi ku
puisi kesedihan
bicara tentang penderitaan
yang selalu meneteskan air mata
jika kalian membaca
kalian harus menangis
menangis sampai terisak-isak
jika kalian tidak bisa menangis
berarti kalian termasuk raja tega
Si pemulung 2018.
Nick Sipemulung
081809441888
BENCANA
Badai segera datang,
membawa puisi-puisi kehilangan
dengan tenang nantinya kau akan senang
cerita yang terkenang tak dibaca
badai akan ganas menerjang.
Badai segera datang,
membawa kematian dalam merindukan
dengan tenang nantinya kau akan senang.
Perahu-perahu memapah setiap rinduku
yang diabaikan olehnya
dengan tenang aku memberanikan diri
dalam pekuburan.
Badai telah datang,
membawa kericuhan
dengan tenang kita akan menjadi monumen ketiadaan.
Tanjung Tabalong, Januari 2019
Kayla Aziza
kayla.nazara@gmail.com
081245144323
BAHAGIA YANG MANA
Lalu apakah pantas kita menyebutnya bahagia.
Sedang ia sembunyi di balik kibaran satpam dan orang bayaran.
Lalu siapakah kita?
Yang menari telanjang kaki di bawah asuhan mentari.
Sedang ia gerah wajah menatap terang
Takut hitam wajahnya.
Pantaskah kita sebut bahagia,.
Bila makan saja harus dipilihkan
Sedang duitnya milyaran.
Tak habis uang sekali makan
Seluruh warung bisa diongkang.
Lalu apakah kita,
Yang makan seadanya.
Syukur kalau ayam
Ini anjing, babi, kucing dan tikus tanah
Tidak menyakitkan kita.
Sebab dari sana hiduplah kita
Lepas dari kubangan lapar dan payah.
Masihkah kita pandang bahagia dari sana
Dari sudut harta tahta dan wanita
Bodoh, bodoh, bodohnya kita.
Berharta buat apa?
Kalau hidupnya ditikam curiga.
Bertakhta buat apa?
Kalau tidurnya tak enak juga.
Wanita?
Toh nantinya tua juga.
Mau cantik seksi bahenol sekalipun
Tidak cukup birahimu, sebab namanya nafsu selalu menutut di atas lutut.
Mau dipandang dari mana
Bahagia ya ini saja.
Kita duduk bersama satu tikar satu meja
Satu keluarga bersama,
Suka cita seadanya.
Lalu mereka yang sibuk mencari harta
Sedang pasangan sibuk memutar birahinya.
Puteranya yang kurang elus kepala,
Kini sibuk mencari payudara.
Puterinya yang kurang dijaga,
Dikobel supir dan pembantunya.
Sebab kasih sayang orang tua sudah tak tahu di mana.
Lalu siapakah yang harus tertawa
Kita atau mereka?
Bodohnya kita yang memandang bahagia secara kasat mata.
-------------------
(Ed, 2019)
+62 821-3662-9840
TENTANGMU
Dulu senja cukup berwarna jingga
Hanya sekadar cahaya di ujung sana
Dedaunan hanya sekadar sampah memberi rasa resah
Dulu mereka tertawa menari riang dalam duka
Kini yang ada di sana
Berdiri di antara dua daun pintu
Dan senja menjadi begitu indah
Daun berubah jadi lembaran-lembaran rindu
Jatuh tak kenal waktu
Tawa jadi untaian lagu memaksa hati untuk ingin bertemu
Catatan Anak Rimba_ Kaltara 2019
Nick Sipemulung
081809441888
DI BAWAH ASUHAN MERAPI
Gunung di mana gunung
Yang mana mbah Maridjan pernah menanggung.
Kerundung di antara mendung.
Wajah desaku yang liat dihantam kota-kota.
Tak bergerak namun enggan diam dalam muram.
Kutut dan kuntul berterbangan,
"Kulon kobongan" bunyi riang kanak kanak keriangan.
Setiap senja adalah masa bahagia
Bagi codot dan garangan.
Ini desa di mana tikus dan kecoak punya jatahnya sendiri.
Ini desa di mana sampah masyarakat nampak bermartabat.
Kami punya harta segunung besarnya.
Pasir dan batu kali luruh abadi.
Ngrejekeni sebab hidup dalam asuhan Merapi.
Merapi mengasuh jiwa-jiwa manusiawi,
Dari yang sepi sampai yang tak tahu diri.
Merapi oh Merapi!
Hatimu dikhianati.
Tambang pasir berjejal, batu dan kerakal.
Tapi ke mana perginya hati-hati yang mulai tanggal.
Sebab merapi sudah dimiliki,
Tangan besi dan beking polisi.
Pasir merapi milik mereka yang punya ambisi.
Wajah desaku di kaki Merapi.
Terhakimi nafsu abadi pemuja materi.
Musim hujan banjir sampah musim panas mandi pasir.
Sebab alam sudah ditikam,
Hidup pun kian mencekam.
Dalam asuhan Merapi.
Kata ibu; kita butuh sepotong senja baru.
Senja di mana orang berkumpul seperti dahulu.
Ngalap berkah dan sedekah,
Udik-udik dan wiwitan.
Bukan berbagi beras baju dan uang di masa pemilihan.
Lalu bisu menumpuk di bangku kelurahan.
Senja baru di kaki merapi,
Cuma mimpi ibu.
Mimpi di mana ibu pulas tidurnya.
Di bawah nisan batu hadiah Merapi,
Diiimpit tanah pasir lahar dingin Merapi.
-----------------------------------------
(Ed, 2019) 36
+62 821-3662-9840
SEDUHAN KOPI
Kau secangkir kopi
Menemaniku di pagi hari
Kau seduhan kopi
Menjebakku dalam rasa malasku
Ngantuk yang menggeliat
Dingin yang menghujat
Terhirup aroma semangat
Dari seduhan kopi yang nikmat
Kau seduhan kopi
Menerobos segala sepi
Kau seduhan kopi
Menahan segala rindu yang berapi api
Kau seduhan kopi
Habis sudah kopiku
Kau seduh berkali kali
Dari Jonggol, Bogor Jawa barat
05 februari 2019
Irwanesia
+62 815-4752-0323
KAY ....
Kemarilah! Tak perlu engkau ke sini, ke sana atau ke mana-mana
Bukankah engkau sudah tahu, di sana engkau terluka, di sini engkau terimpit dusta.
Lantas tak bolehkah aku pergi, menghindar nestapa?
Boleh. Boleh saja. Bangkitlah jika engkau bisa. Genggam dunia. Terekam kepedihan dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, dengan segala daya upaya cobalah untuk tertawa
Figo
+60 13-515 7368
PAK TUA
tidurlah… dirimbunan daun sejarah
lelaplah… didesirnya kisah kisah
cukuplah bukti … bakti pertiwi
tuntaslah janj i... bagimu negeri
pak tua,
rebahlah berselimut bintang
mimpilah bumi bertabur gemilang
damailah pak tua,
tersenyumlah pada ananda ....
kami bunga bunga bangsa,
siap menjaga takhta .…
bagas, 5.02.19#
+62 821-1103-3355
*LELAKONKU*
Tuhan ....
Kusandarkan sejenak raga ini
Luka, calar yang merodan dalam sanubari
Tiada belas kasihan walau aku memohon ampun
Adilkah? Entahlah
Ini kuasamu
Aku hanyalah secarik kain berlumur dosa
Dalam kobaran gelisah
Aku merindu
Dalam sujud, kulayangkan asa
Harap yang sederhana
Pinta yang tiada henti kuajukan
Aduan demi aduan
Tak putus kusuarakan
Apalah daya lemah jiwa
Terkalahkan oleh ego, merajam
Sukma bergetar bersimpuh di hadapan
Meluruh, gamam
Rinai netra, bertajuk nestapa
Duka mendekap erat
Tiadakah ketulusan?
Walau secuil, itu bermakna
Untukku, yang tanpa martabat
Merindu entasan-Mu, renda derita
Sleman, 05 Februari 2019
22.30 WIB
—Ika Sari—
+62 896-7233-8748
TERIMA KASIH
sudah menyandingkan hatimu
masih bersandar di bahuku
telah berbagi kisah kasihmu
janjiku menjaga setia tetap di dada
melindungi dari petir dan bencana
menyuburkan buah cinta kasih kita
terima kasih ....
tiada lelah menemaniku
tak pernah ragu memilihku
selalu ada di sampingku ....
bagas, 06.02.19
+62 821-1103-3355
BUN, BOLEHKAH AKU BERCERITA KEPADAMU TENTANG BEBERAPA HAL?
Tentang betapa kejamnya dunia, tentang cinta yang mematikan, tentang patah hati yang sangat dahsyat, dan tentang manusia bertopeng.
Bun, kenapa dunia kejam terhadap hati dan jiwa yang putih? Kenapa dunia tega mendengar tangisan si mungil yang kehilangan Ibunya? Kenapa dunia rela melihat sosok yang rapuh besar tanpa kasih sayang? Kenapa, Bun? Apa Tuhan tak punya hati dengan ini semua, Bun? Ini takdir atau ujian? Atau pula takdir yang diuji?
Bun, aku tak paham arti cinta yang dilontarkan para pujangga semalam. Tentang semua rindu yang katanya dilabuhkan padaku. Tentang ribuan bulan yang hanya berharap temu. Bun, salahkah aku mencintainya dengan cinta yang dalam seperti katanya? Bun, salahkah bila aku memberi hatiku padanya? Sekalipun aku akan mengerti segala akibatnya.
Bun, katanya sesama makhluk ciptaan-Nya harus saling mencintai, namun kenapa masih ada yang namanya dendam dan kenapa masih ada sosok yang bernama lawan? Bun, jika aku bertanya untuk apa aku dilahirkan, apakah jawabannya untuk mengetahui betapa kejamnya dunia? Padahal aku sudah sangat nyaman dipangku bidadari-Nya di surga milik-Nya.
Bun, jika semua manusia saling mencintai mengapa ada namanya musuh dalam selimut? Yang memakai topeng atas nama persahabatan, yang menjunjung rasa persaudaraan. Ah ... aku benci, Bun. Aku ingin lumpuh. Biar saja semua orang menertawaiku, toh dunia memang sejahat itu kepadaku.
Amuntai, Februari 2019
Kayla Aziza, 081245144323
nazara.kayla@gmail.com
SUARA AZAN BERKUMANDANG
Tak sampai satu jam
Ibadah yang kita lakukan
Setiap waktu
Bertanda suara azan
Selagi ada nafas
Mata belum tertutup kapas
Sebelum nyawa ditarik
Perbanyak ibadah, sebelum nanti mudik
Dahulu zaman Rasulullah SAW
Ketika suara azan berkumandang
Semua orang berlari
Menghentikan duniawinya, menuju mesjid.
Suara Bilal sangat merdu
Ada yang menangis haru
Kumandang suara azannya
Membuat jatuh hati siapa saja
Suaraku tak semerdu Bilal
Hanya utusan penjuru mesjid
Untuk saling mengingatkan
Bahwa dunia akan ditinggalkan
Menutup setiap lapak
Meningggalkan perniagaan
Bergegas ke masjid
Menunaikan kewajiban
Bogor, 12 Februari 2019
Irwanesia
+62 815-4752-0323
SECANGKIR KOPI PAGI HARI
Untuk dirimu baru saja pergi
Melepaskan dahaga
Mulai memupuk bahagia
Dari sepotong roti keju
Yang kau dampingi
Bogor, 13 Februari 2019
Irwanesia
+62 815-4752-0323
SEBELUM ROTI
sebelum kumengenal roti
yang ku tahu pertama kali hanyalah singkong dan ubi
sampai saat ini
aku hanya bisa menikmati singkong,ubi rebus ditemani secangkir kopi
aku rasa lebih nikmat ini dibandingkan dengan roti
Jawa Barat, Juli 2018
Nick Sipemulung
081809441888
MALAM MENANTI SELFIE
Sebentar lagi
Dan hanya sebentar lagi
Bintang megah jatuh di taman kota
Akan kita taklukan bersama dalam maya
Belum lagi ...
Lalu-lalang orang-orang bergandeng
Melupakan pengemis yang compang
Hanya didoreng badannya oleh si lelaki
Hingga di suatu lingkaran
Tak ada satu pun yang malu
Pamerkan bodi penuh nafsu
Dan tak menggubris yang lain
Sekiranya...
Dunia maya dan teknologi
Mampu mengontrol budaya
Tak membuat orang jadi tuli
Pada setiap jerit tangis
Pada setiap kokangan senjata
Pada setiap sengsara yang melanda
Menimpa anak manusia air mata lara
Maka ...
Aku masih tetap setia bersamamu di sini
Menanti hadirmu tanpa ada lagi sandiwara
Biar malam menanti selfie akan kita mulai
Makassar
Selasa, 12 Februari 2019
By: Djik22
Nick Sipemulung
081809441888
MUSNAH
Sudah; kita berjarak diri
asaku telah pupus
ditelan mentari
kau penciptanya
aku
pengorbanannya.
Usai sudah; kini mentari
tak bisa timbul
dari pesan
kerinduanmu.
Kini, memang ada
dalam bentuk tiada
perihal itu kucoba
menanam diri
pada perut bumi yang menyepi
mengasingkan diri
dari harapan yang tak ujung
pada dekapan.
Tanjung Tabalong, Februari 2019
Kayla Aziza
081245144323
nazara.kayla@gmail.com
LELAH
memikul segunung resah
menopang penggalan-penggalan kisah
memanggul beban berat sejarah
teramat lelah ...
tak sanggup jika membelah samudra
tak kuat bila menembus belantara
tak mampu andai merobek angkasa
aku sudah lelah ...
kini cuma pasrah ...
terkapar, terkulai kalah ....
bagas, 13.02.19
+62 821-1103-3355
SURAT BERPUISI UNTUK GURU
Senyum hangat menyapa pagi
Matahari selalu tetap berseri
Kau tebarkan benih ilmu
Untuk muridmu agar bermutu
Kau pahlawan sepanjang masa
Mencerdaskan anak bangsa
Segalanya telah kau perjuangkan
Untuk cita-cita dan masa depan
Doaku tetap sehat selalu
Pada guru di sekolahku
Kukirimkan puisi
Teruntuk guru seisi bumi
Bogor, 13 Februari 2019
Irwanesia
+62 815-4752-0323
JPJ
Cinta yang hilang kini datang
Membawa aku dalam kebimbangan
Masih tersimpan rasa ini
Ingin kumiliki dirimu yang hilang
Bukankah diriku telah milikmu
Jadikan diriku hal yang terindah
Dekap-dekap aku
Jangan pernah lagi
Kau tanyakan cinta yang kuberi
Karena ku tak ingin kau pergi kau tinggalkan aku
Akan kulakukan yang
Telah kau katakan
Perlahan mencoba tuk lupakan
Karena kutak ingin kau jauh dariku
Percayalah
Kukan slalu menjaga dirimu
Untuk kumiliki
Selamanya
Rancaekek, 2019
Nick Sipemulung
081809441888
SETIAP KITA ADALAH KATA
ada yang sekadar menatap
namun ada pula yang menetap.
Kayla Aziza
ada yang sekadar menatap
namun ada pula yang menetap.
Kayla Aziza
081245144323
nazara.kayla@gmail.com
TAHUN PENUH DUKA
Bumiku mulai gusar
Cahaya mentari tak lagi membawa senyum
Air bah merenggut kasih dan sayang
Gempa seakan menjadi hal biasa
Di sana sini nyawa berjatuhan dan bergelimpangan
Getar tangis anak yang kehilangan bapak menggambarkan getirnya lara
Lautan darah seperti memisahkan karib dan kerabat
Bendera putih seakan menenggelamkan suara dalam kelam
Wahai alamku ... Ada apa denganmu? Ke mana tawa anak-anak dahulu?
Oh resah kenapa gelisah mendera derita?
Haru membiru mengiri pergantian tahun yang berkabung
Dan lantunan do’a dan ampun mulai mengalun kepada Tuhan yang maha agung, agar negeriku kembali aman dan nyaman.
Pekanbaru, 08 Januari 2019.
Mr. Dhanu
Rahmandhanu12@gmail.com
WA: 088271347224
KITA YANG TIBA
Tiba-tiba saling dingin
padahal tak ada angin
entah saling benci
atau ....
saling rindu.
Tiba-tiba saling tiada
padahal hujan telah reda
entah saling ragu
atau ....
justru saling tunggu.
Tiba-tiba saling; ah!
Rupanya kita pernah sebercanda itu.
Tanjung Tabalong, Januari 2019
Kayla Aziza
081245144323
nazara.kayla@gmail.com
LONG DISTANCE RELATIONSHIP
Yang jahat itu bukan rindu, kekasih
namun kejam tidaklah waktu
lantas jarak yang ingin kita terluka
; pada tangan butuh sematan
kepala bermimpi pundakmu sebagai sandaran
pantaskah aku masih berkuasa di atas garis cinta?
Sedangkan dunia tengah menguji sebuah arti kesetiaan dariku
oh ... Tuhan
berapa lama lagi aku harus mendambanya dalam sepi
yang ingin badai
berapa lama lagi aku harus bertapa
yang menginginkan sebuah jumpa.
Tanjung Tabalong, Januari 2019
Yang jahat itu bukan rindu, kekasih
namun kejam tidaklah waktu
lantas jarak yang ingin kita terluka
; pada tangan butuh sematan
kepala bermimpi pundakmu sebagai sandaran
pantaskah aku masih berkuasa di atas garis cinta?
Sedangkan dunia tengah menguji sebuah arti kesetiaan dariku
oh ... Tuhan
berapa lama lagi aku harus mendambanya dalam sepi
yang ingin badai
berapa lama lagi aku harus bertapa
yang menginginkan sebuah jumpa.
Tanjung Tabalong, Januari 2019
Kayla Aziza
081245144323
nazara.kayla@gmail.com
BUN, JIKA NANTI AKU JATUH CINTA;
maafkan aku, tersebab sudah membagi perhatian untuknya. Bun, jika suatu waktu aku memelukmu lebih erat dari biasanya, maafkan aku telah gagal menjaga hatiku, hati yang sejak kecil kau besarkan, hati yang sejak dulu selalu kau jaga, hati yang sejak lahir sudah engkau beri cinta yang kosong. Engkau rawat, jaga, tak pernah lengah. Maafkan aku, Bun. Pelukmu hangat, menggiringku ke masa ini; "Nanti, kau akan paham arti cinta yang seutuhnya, Nak".
Cinta dalam persepsiku pada saat itu ialah; ..., kupikir itu sudah benar, ternyata masih mengambang.
"Cinta bukan hanya tentang dua rasa, dua kisah dan kasih, bukan melulu tentang rindu. Namun cinta, tentang siapa yang menang dan siapa yang kalah. Menang artian dapat menyatukan dua kepala dalam satu tubuh. Cinta bukan semudah ucapan aku mencintaimu, Nak. Tapi cinta adalah ia yang rela memperjuangkan rasanya hingga kiamat, bukan yang membiarkannya lantas menyerah.
"Cinta bukan hanya tentang dua rasa, dua kisah dan kasih, bukan melulu tentang rindu. Namun cinta, tentang siapa yang menang dan siapa yang kalah. Menang artian dapat menyatukan dua kepala dalam satu tubuh. Cinta bukan semudah ucapan aku mencintaimu, Nak. Tapi cinta adalah ia yang rela memperjuangkan rasanya hingga kiamat, bukan yang membiarkannya lantas menyerah.
Tenanglah, ada saatnya kau tahu arti cinta, Sayang" Bun, itu katamu pada malam beberapa tahun lalu.
Kini aku tahu, Bun. Cinta adalah rengkuhan, cinta adalah pelukan, cinta adalah pelabuhan. Seperti dekapan Ayah pada Bunda yang setiap malam aku lihat, seperti senyuman Ayah pada saat Bunda buatkan kopi di beranda seraya mengucapkan 'terimakasih, Sayang kopinya'
Sesederhana bentuk cinta itu, Bun. Tapi, tidak sesederhana dalam bentuk artian.
Tanjung Tabalong, Januari 2019
Kayla Aziza
Sesederhana bentuk cinta itu, Bun. Tapi, tidak sesederhana dalam bentuk artian.
Tanjung Tabalong, Januari 2019
Kayla Aziza
081245144323
nazara.kayla@gmail.com
KAU PALING RUMIT AKU TERJEMAHKAN,
pada tatapmu yang temaram hingga kuselami debur ombak yang terharam; aku menemukan di sana batu karang yang terlarang membuat jiwaku meradang hingga anganku mengambang di dasar dadamu yang karam.
Kayla Aziza
Kayla Aziza
081245144323
nazara.kayla@gmail.com
BAGAIKAN RUMPUT,
akar dan daun-daunnya
yang menyimpan sejuta perih; mendesah dengan lelah
getir dalam hati berujung sakit
bayangkan akar dan juga daun-daunnya terkubur dalam resah, gelisah tanpa arah
terdiam tersekap laksana dalam peti
dan pucuk-pucuknya merunduk
bagai bayang tubuh tanpa nyawa
sunyi menghadang hidup
meraung; menangis dalam alun-alun sembilu.
Februari 2019
akar dan daun-daunnya
yang menyimpan sejuta perih; mendesah dengan lelah
getir dalam hati berujung sakit
bayangkan akar dan juga daun-daunnya terkubur dalam resah, gelisah tanpa arah
terdiam tersekap laksana dalam peti
dan pucuk-pucuknya merunduk
bagai bayang tubuh tanpa nyawa
sunyi menghadang hidup
meraung; menangis dalam alun-alun sembilu.
Februari 2019
Kayla Aziza
081245144323
nazara.kayla@gmail.com
FEBRUARIKU KALI INI DIAWALI DENGAN BADAI
sedangkan ombak di hatiku sedang pasang. Kenapa tak besok malam saja kau gadaikan air mataku? Atau sekalian saja kau banjiri seluruh permukiman hatiku, tersebab aku yang sudah tenggelam dalam fanamu
Kayla Aziza
081245144323
nazara.kayla@gmail.com
MENGAWAL SIMULASI
Hari ini kulihat kuncup-kuncup bunga di senyum mereka
Merekah, membawa wangi kasturi juga melati
Mengukir indah mimpi bersama lengkung pelangi
Merajut harapan menyongsong masa depan
Ada gelisah bergelayut manja di binar matanya
Resahkan tujuan yang belum pasti
Menentukan langkah pasti temukan jati diri
Melangitkan dedoa menuju masa bahagia
-------------
Hari ini kulihat kuncup-kuncup bunga di senyum mereka
Merekah, membawa wangi kasturi juga melati
Mengukir indah mimpi bersama lengkung pelangi
Merajut harapan menyongsong masa depan
Ada gelisah bergelayut manja di binar matanya
Resahkan tujuan yang belum pasti
Menentukan langkah pasti temukan jati diri
Melangitkan dedoa menuju masa bahagia
-------------
C.Michelle
Feb'19
+62 897-0672-497
SUARA HATI
Teruntuk bidadari hidupku
Maafkan aku
Tak selalu memenuhi inginmu
Kau minta latte aku hanya beri kopi
Kau minta dolar aku hanya bisa beri sedikit rupiah
Kau pinta gandum kusuguhi nasi
Kau pesan keju kuberi tempe
Apalah aku yang hanya pemungut peluh jalanan
maafkan aku
yang hanya bisa menggelar tikar usang
bukan permadani yang kau pinta
Teruntuk bidadari hidupku
Maafkan aku
Tak selalu memenuhi inginmu
Kau minta latte aku hanya beri kopi
Kau minta dolar aku hanya bisa beri sedikit rupiah
Kau pinta gandum kusuguhi nasi
Kau pesan keju kuberi tempe
Apalah aku yang hanya pemungut peluh jalanan
maafkan aku
yang hanya bisa menggelar tikar usang
bukan permadani yang kau pinta
Tak pantas aku menangis, meneteskan air mata
meski batin tersiksa
meski batin tersiksa
tidak bisa memenuhi apa
yang kau pinta
sakit kututupi
dengan tersenyum, tertawa saat kukerja
yang kau pinta
sakit kututupi
dengan tersenyum, tertawa saat kukerja
Nick Sipemulung
081809441888
JARAK MEMANG JAHAT, TAPI TANPANYA KITA TAK TAHU RASA RINDU DAN ARTI DARI TEMU
Percayalah padaku, aku pun rindu kamu, kuakan pulang melepas semua kerinduan yang terpendam.
Masih ingat, kapan terakhir kali kita rindu dan berani mengaku, atau hari-harimu penuh dengan rindu dan tak ada aku-meng-aku di antaranya?
Ya sudahlah, berarti kau belum tahu, bagaimana rasa mengaku rindu dan terang-terangan ingin temu yang menghukumnya.
Tanjung Tabalong, Februari 2019
Kayla Aziza
081245144323
nazara.kayla@gmail.com
KETAHUILAH
masih tentang bertahan dalam rasa yang tak tertahan; dan aku sudah cukup lelah. Mungkin pada detik berikutnya aku akan memilih untuk bisu dan berpaling -
Kayla Aziza
081245144323
nazara.kayla@gmail.com
SITI
pada bait-bait pelangi
saat gerimis merinai
pernah kutulis namamu,
namamu yang dulu kusebut, kusanjung selalu tanpa jemu
Meski kini, yang tersisa hanya gores luka yang kian melebam, membiru
Figo
+60 13-515 7368
https://www.kompasiana.com/figo/5c51717d6ddcae43434c4395/siti
PEMERAN YANG HILANG
Diam, bukan tidak bicara. Diam kita, justru sedang bercerita. Kembali saling mendongeng, menelisik remuk di dasar yang 'sempat' tak sadar.
Dongengnya tentang kisah kita yang terlewat, sampai-sampai menggetarkan puing-puing ingar, reput relai seakan utuh. Dewasa kini sudah tercapai di depan mata, selamat bangkit kembali; kenangan.
Perlahan, jangan kau lukai luka dengan cuka, mati bagi semesta, berkubangan bersama-sama yang kita sebut dengan masa telah lalu. Satu terlupa, senang bertemu dengamu lagi, pembawa ulang luka yang ulung.
Ah, maafkan aku sampai lupa, jika ini masih dongeng itu. Sekarang, bolehkah aku yang menjadi dalangnya? Kamu tidak akan pernah bisa ingat lagi, siapa pelaku peluka dan penyebabnya. Sampai kamu sudi dan tidak menunduk menjadi dalang.
Tanjung Tabalong, Februari 2019
Kayla Aziza
081245144323
nazara.kayla@gmail.com
Foto taken by Farah
SENGAJA TIDAK BERJUDUL
.
Senja
Menyadarkan semua
Kesudahan itu
Sanggup elok bergaya
.
Malam
Ungkap suatu fakta
Apalah guna binar bintang
Bila gelap tak ada
Fajar
Menjadi waktu terbaik
Untuk diperjuangkan
Walaupun lelap tersisa
.
Lalu siang?
Ia menuntun kita
Diam-diam temui
Teka-teki hidup dan nilainya
.
Kata-kata ini
Sengaja tidak diberi judul
Agar enggan terlupa
Karena belum merasa lega
.
Cianjur, Februari '19
Calila
+62 822-7552-0847
SELAMAT HARI JUMAT
Untukmu yang kudoakan kiamat, sebab kau tak kunjung pekat maka biarkan kau lekat pada suatu laknat
:))
Kayla Aziza
081245144323
nazara.kayla@gmail.com
R.R
Remang cahaya selaras rasa
Enggan menapak selaras
Nurani nestapa
Itukah?
Rasa tertambat gemuruh sukma
Erat luruh jiwa
Rintih lara
Entahlah
E.N.A 22/02/2019
+6282137272888
KENAPA SENDU
Ada serpihan kalbu meluruh
Kenapa sendu
Harapan tertatih merengkuh
Indah tertata ujung rindu
Rintik membasuh sembilu
Penawar rasa menghujam sukma
Enggan nampak purnama
Rasa tertumpah menggema
Jika temaram senja menjelang
Adalah gelap membayang
Langkah berjejak tak tegap
Angkasa menangis sendu
Nampak awan berarak lalu
Antara hujan dan bianglala
Namamu kusebut di tengah jiwa yang berkabut
E.N.A 22/02/2019
+6282137272888
AKU SALAH MENGIRA
dan mengeja; a-k-u c-i-n-ta kenyataannya memang bukan untukku. Kau hanya sedang bosan dan sekarang kerikuhan di antara kalian sudah usai.
Apa kabar aku yang salah, ini?
Kayla Aziza
Apa kabar aku yang salah, ini?
Kayla Aziza
081245144323
nazara.kayla@gmail.com
AKU WANITA!
Aku wanita ... yang sedang jatuh cinta
Pada ribuan kata jutaan makna
Aku wanita ... yang sedang patah hati
Pada rayuan yang membuai asa
Aku berdiri bersandar pada daun pintu yang rapuh
Bukan pada bahu kekar sesosok cinta
Melepas netra memuas pandang
Menunggu janji yang tak kunjung datang
Aku wanita!
Punya hati yang ingin dihargai
Setidaknya pada apa yang kusebut rindu
Tapi kau, menyebutku saja keliru
Kutegaskan ya, aku wanita!
Meski garang membanting pintu menutup masuk
Tapi hatiku terus terbuka
Sampai kau ingat aku menunggu
Kota Hujan, 020219
Dian Dhie
+6281223712417
JIWA SAKIT KARENA MEDSOS
Aku jadi suka mengutuk
Aku jadi suka mencemooh
Aku jadi suka menghina
Aku jadi suka membodoh-bodohkan
Aku jadi pandai mengutuk
Aku jadi pandai mencemooh
Aku jadi pandai menghina
Aku jadi pandai membodoh-bodohkan
Siapalah aku ini?
Menjadi tidak penting
Sebab aku bisa memiliki topeng
dengan banyak nama
Mereka tidak akan tahu siapa aku sesungguhnya
Yang penting ….
Aku jadi suka mengutuk
Aku jadi suka mencemooh
Aku jadi suka menghina
Aku jadi suka membodoh-bodohkan
Mereka yang kukutuk tidak mengenalku
Mereka yang kucemooh tidak mengenalku
Mereka yang kuhina tidak mengenalku
Mereka yang kubodoh-bodohkan tidak mengenalku
Aku adalah aku
Aku paling pintar
Aku adalah kebenaran versiku
Aku adalah sempurna tanpa cela versiku
Aku memiliki ilusi merdeka
Aku yang sakit jiwa
Karena media sosial
M.S. Gumelar
087786666745
inovel
Gabung di An1mage WA Grup untuk workshop, tutorial, pelatihan, dan membahas puisi, cerita mini, cerita pendek, novel, dan scenario untuk diterbitkan dan atau difilmkan, jangan ngabisin waktu nungguin chat, mari berkarya nyata, terlibat dalam produksi secara langsung kontak 0818966667
Gabung di An1mage WA Grup untuk workshop, tutorial, pelatihan, dan membahas puisi, cerita mini, cerita pendek, novel, dan scenario untuk diterbitkan dan atau difilmkan, jangan ngabisin waktu nungguin chat, mari berkarya nyata, terlibat dalam produksi secara langsung kontak 0818966667
An1magine versi online ini secara lengkap ada di An1magine emagazine volume 4 Nomor 2 Februari 2019 yang dapat diunduh gratis di Play Store, Google Book, dan di An1mage Journal
“Menerbitkan karya digital untuk buku, komik, novel, buku teks atau buku ajar, riset atau penelitian jurnal
untuk terindeks di Google Scholar dan berada di Play Store untuk pemasaran global? An1mage jawabnya”
untuk terindeks di Google Scholar dan berada di Play Store untuk pemasaran global? An1mage jawabnya”
AN1MAGINE BY AN1MAGE: Enlightening Open Mind Generations
AN1MAGE: Inspiring Creation Mind Enlightening
Comments
Post a Comment